Peningkatan pertumbuhan penduduk akibat fertilitas (angka kelahiran) maupun migrasi (perpindahan) telah menyebabkan produksi sampah meningkat. Menurut BPS (Badan Pusat Statistik), jumlah penduduk Kabupaten Tulungagung pada tahun 2020 berjumlah 66.321 jiwa dengan luas daerah Kabupaten Tulungagung kurang lebih 1.055,65 km². DLH (Dinas Lingkungan Hidup) mencatat pada tahun 2022 jumlah sampah mencapai 120 ton/hari. Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tulungagung mengoperasikan fasilitas pembuangan dan pengolahan limbah rumah tangga yang dijuluki TPA Segawe yang memiliki luas TPA sekitar 5 hektare serta memiliki status sebagai aset milik pemerintah daerah. Apabila peningkatan produksi sampah ini tidak diiringi dengan evaluasi dan perbaikan fasilitas pengelolaan sampah, berbagai masalah serius dapat timbul, seperti pencemaran lingkungan dan kerugian kesehatan masyarakat. Berdasarkan informasi dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tulungagung, pada tahun 2022, kapasitas TPA diperkirakan hanya mampu menampung sampah selama dua tahun lagi dari masyarakat Kabupaten Tulungagung. Oleh karena itu, diperlukan analisis stabilitas lereng untuk mengetahui ketinggian maksimum lereng agar efisiensi dan umur TPA dapat diperhitungkan sesuai kondisi di lapangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui stabilitas kondisi timbunan sampah pada saat kering dan basah di TPA Segawe, Kabupaten Tulungagung, serta mengetahui hasil analisis stabilitas timbunan sampah pada saat ketinggian maksimum dalam keadaan tanah yang stabil. Penelitian dilakukan dengan pengambilan sampel tanah pada TPA Segawe pada bulan Desember 2023 dan referensi terdahulu. Sampel tanah dasar diuji di Laboratorium Mekanika Tanah & Geologi Universitas Brawijaya dan disimulasikan berdasarkan komposisi/properties sampah di TPA Segawe. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketinggian maksimum dari stabilitas lereng pada TPA Segawe adalah 23 meter dengan kemiringan sudut 30 derajat. Nilai faktor keamanan lereng timbunan sampah di TPA Segawe pada bulan Desember 2023 memiliki ketinggian maksimum 23 meter dengan sudut kemiringan 30°. Nilai faktor keamanan timbunan sampah pada kondisi eksisting adalah 1,99, yang menunjukkan bahwa lereng dalam kondisi aman dan masih dapat ditinggikan. Hasil analisis stabilitas lereng menunjukkan bahwa lereng dengan sudut kemiringan 30 derajat berkategori aman hingga ketinggian 23 meter (SF>1,25). Untuk kemiringan lereng 45 dan 60 derajat, lereng berkategori labil pada ketinggian 23 meter (SF<1,2). Penambahan ketinggian timbunan yang melebihi nilai tersebut tidak disarankan karena sudah memasuki batas keruntuhan lereng. Nilai faktor keamanan lebih besar ketika lereng dan material dalam keadaan kering daripada basah, dikarenakan adanya air yang sangat berpengaruh terhadap kestabilan lereng. Sebagai contoh, lereng akan mengalami penurunan faktor keamanan sebesar 33,3% atau sama dengan koefisien pengali sebesar 2/3 ketika dalam kondisi basah. Kata kunci: Stabilitas, Timbunan, Sampah, TPA, Tulungagung, Hujan, Lereng, Kemiringan, Keamanan, Analisis