Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENGARUH LEVERAGE, DISTRESS PREDICTION DAN VOLUNTARY DISCLOSURE TERHADAP PENETAPAN OPINI AUDIT GOING CONCERN Angriani, Ria; Atsarina, Alyani; Herman, Lisa Amelia; Jr, Syafira Ramadhea; S, Aznafti Ummu Yasin
Jurnal Menara Ekonomi : Penelitian dan Kajian Ilmiah Bidang Ekonomi Vol 10, No 1 (2024): VOLUME X NO. 1 OKTOBER 2024
Publisher : Jurnal Menara Ekonomi : Pelatihan dan Kajian Ilmiah Bidang Ekonomi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/me.v10i1.5909

Abstract

Kelangsungan hidup (going concern)  merupakan salah satu asumsi dasar yang dipakai dalam menyusun laporan keuangan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai (1) Pengaruh leverage terhadap penetapan opini audit going concern (2) Pengaruh distress prediction terhadap penetapan opini audit going concern, dan (3) Pengaruh voluntary disclosure terhadap penetapan opini audit going concern. Objek penelitian ini adalah perusahaan sektor consumer non-cyclicals yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2020-2022. Jenis penelitian ini merupakan kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah 122 perusahaan sektor consumer non-cyclicals. Metode pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan kriteria tertentu dan didapatkan 115 perusahaan sebagai sampel penelitian. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa leverage berpengaruh terhadap penetapan opini audit going concern, namun financial distress dan voluntary disclosure tidak memiliki pengaruh terhadap penentapan opini audit going concern.
Peran Teknologi Informasi Dalam Meningkatkan Akuntabilitas Keuangan Nagari: Studi Kasus Pada Nagari Tigo Koto Silungkang Aswad, Hajar; Siskawati, Eka; Jr, Syafira Ramadhea; Meuthia, Reno Fithri
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 6 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i6.9228

Abstract

Dalam praktik pengelolaan keuangan desa, banyak pemerintah desa yang masih mengalami keterlambatan dalam penyusunan pengelolaan keuangan desa. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) bersama Ditjen Bina Pemerintahan Desa Kementrian Dalam Negeri telah mengembangkan aplikasi SIMDA desa yang lebih dikenal dengan Aplikasi Sistem Keuangan Desa (Siskeudes), oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk melakukan penelitian mengenai peran teknologi informasi. . (Aplikasi Siskeudes) dalam meningkatkan akuntabilitas keuangan desa. Penelitian ini dilakukan di Nagari Tigo Koto Silungkang, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam. Yang telah mengimplementasikan aplikasi siskeudes pada tahun 2017. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara kepada kepala nagari, bendahara dan petugas nagari yang terlibat dalam penggunaan aplikasi Siskeudes. Selain itu, dokumen dan laporan keuangan yang dihasilkan oleh aplikasi juga dianalisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi Siskeudes mempunyai peran yang signifikan dalam meningkatkan akuntabilitas keuangan desa. Aplikasi ini memungkinkan pencatatan penerimaan dan pengeluaran keuangan desa menjadi lebih akurat dan detail. Hal ini membantu meminimalkan potensi penipuan dan penyalahgunaan dana desa. Selain itu, aplikasi ini juga meningkatkan transparansi karena laporan keuangan dapat dipantau oleh pemerintah daerah dan pemerintah pusat melalui online, sehingga memungkinkan mereka memantau penggunaan anggaran desa dalam pengelolaan keuangan desa.
Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan Masjid Jamiatul Huda Ketaping Kota Padang Handayani, Desi; Jr, Syafira Ramadhea; Harmen, Fauzi
Welfare : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2024): Welfare : March 2024
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, IAIN Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30762/welfare.v2i1.1090

Abstract

Mosques, as non-profit organizations, receive donations from the community. Takmir, as administrators and managers of mosque funds, must be accountable for the use of these funds in a transparent manner. This service partner is the Jamiatul Huda Ketaping Mosque, Padang City. So far, the mosque has carried out bookkeeping, but still in a simple way, and has not prepared financial reports according to ISAK 35 for Non-Profit Entities in accordance with currently applicable financial accounting standards. This community service aims to aid in the form of guidance and training in preparing mosque financial reports according to ISAK 35 using Microsoft Access. As a result, mosque administrators (Takmir and Treasurer) can prepare their financial reports according to the standards of ISAK 35, so that financial reports are more reliable, transparent, and accountable, as well as timely and easier after using Microsoft Access.
Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan Berbasis SAK EMKM Bagi Pengusaha Produksi Kayu Kota Padang Rissi, Dita Maretha; Elvaretta, Dissa; Herman, Lisa Amelia; JR, Syafira Ramadhea; Mustika, Rasyidah; Gustati, Gustati; Surya, Firman; Angriani, Ria
JAPEPAM, Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2025): JAPEPAM
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan ilmu pengetahuan mengenai penyusunan laporan keuangan berbasisi SAK EMKM level usaha UMKM yang dipilih yaitu usaha Produksi Kayu di Kota Padang. Usaha ini telah berdiri sejak tahun 2000 dan berlokasi di kota Padang. Usaha ini dipimpin dan dikelola oleh Bapak Zul. Permasalah saat ini pada Usaha produksi kayu adalah belum diterapkannya pencatatan keuangan yang jelas. Dampak dari tidak adanya pencatatan keuangan ini adalah pemilik kesulitan mengetahui jumlah laba/rugi usaha setiap periodenya dan sulit untuk mengambil keputusan yang tepat dalam mengembangkan usahanya.  Metode pelaksanaan kegiatan ini diawali dengan survei dan wawancara, kemudian dilanjutkan dengan pelatihan mengenai cara mencatat transaksi harian, melakukan penjurnalan, dan menyusun laporan keuangan sederhana sesuai dengan SAK EMKM. Tahap akhir dilakukan monitoring untuk mengetahui sejauh mana pemilik usaha memahami dan mampu menerapkan pencatatan keuangan dalam kegiatan usahanya.
Kewirausahaan Digital: Pelatihan Praktis Pembuatan Proposal Usaha Online untuk Siswa Pesantren Rosalina, Eka; Sudiman, Josephine; Jr, Syafira Ramadhea; Septriani, Yossi; Santi, Elfitri
JAPEPAM, Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2025): JAPEPAM
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini mengkaji pelatihan praktis pembuatan proposal usaha online berbasis kewirausahaan digital untuk siswa pesantren,yaitu Pondok Pesantren Bina Nusantara Mandiri (BNM). Pelatihan ini menggunakan aplikasi desain grafis Canva. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam menyusun proposal usaha yang efektif dan profesional dengan memanfaatkan teknologi digital. Pelatihan ini diberikan di SMK Plus Pesantren BNM, yang menggabungkan pendidikan agama dan formal. Dengan pelatihan yang melibatkan teori dan praktik, siswa diharapkan lebih siap memulai usaha mandiri, menggunakan sumber daya lokal, dan meningkatkan minat kewirausahaan. Fokus utama dari pelatihan ini adalah membantu siswa mengembangkan keterampilan praktis dalam pembuatan proposal usaha yang komprehensif, meliputi analisis pasar, strategi pemasaran, dan perencanaan keuangan. Melalui metode pembelajaran langsung dan penggunaan teknologi digital, pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan minat siswa untuk berwirausaha serta memanfaatkan potensi sumber daya alam lokal di daerah mereka. Hasil pelatihan menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman dan kemampuan siswa dalam merancang proposal usaha yang lebih efektif dan menarik. Evaluasi ini menunjukkan peningkatan pemahaman dan keterampilan siswa dalam menyusun proposal usaha secara lebih sistematis dan menarik, serta peningkatan minat mereka untuk memulai usaha sendiri. Pelatihan ini memberikan kontribusi dalam pengembangan keterampilan kewirausahaan siswa pesantren dan dapat menjadi model bagi program pelatihan serupa di masa mendatang.
PERSEPSI KEPATUHAN PERPAJAKAN YANG DIPENGARUHI OLEH KEADILAN PROSEDURAL, KEADILAN DISTRIBUTIF, DAN KEADILAN RETRIBUTIF Herman, Lisa Amelia; Rissi, Dita Maretha; JR, Syafira Ramadhea
Jurnal Akuntansi Kompetif Vol. 6 No. 1 (2023): Inovasi, Kepatuhan, dan Transparansi Akuntansi di Era Digital dan Pandemi
Publisher : Komunitas Manajemen Kompetitif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35446/akuntansikompetif.v6i1.1279

Abstract

Pajak merupakan sumber pendapatan yang paling dapat diandalkan untuk membiayai pengeluaran pemerintah. Pemerintah lebih leluasa menggunakan hasil pajak untuk membiayai berbagai kebutuhan dibandingkan dengan sumber pembiayaan lainnya. Kenyataan yang menyakitkan saat ini adalah pemerintah di Indonesia malah menghadapi banyak masalah dengan membiayai defisitnya dalam beberapa tahun terakhir. Banyak warga terus menghindari pajak. Konsekuensinya, kepatuhan wajib pajak terhadap peraturan perpajakan yang berlaku menjadi tujuan utama pemerintah. Oleh karena itu, pemahaman tentang faktor pendorong kepatuhan wajib pajak menjadi topik yang penting untuk dikaji secara ilmiah. Penelitian ini dimaksudkan untuk melihat pengaruh faktor psikologis sosial yaitu keadilan prosedural, keadilan distributif dan keadilan retributif terhadap kepatuhan wajib pajak terhadap 107 wajib pajak bukan pegawai di Kota Padang. Data primer dikumpulkan melalui kuesioner dan dianalisis dengan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga variabel masing-masing keadilan prosedural, keadilan distributif dan keadilan retributif berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak. Ditjen Pajak mengharapkan komitmennya untuk meningkatkan citra yang baik di mata masyarakat sehingga berujung pada peningkatan kepercayaan terhadap pengelolaan pajak. Sehingga kepatuhan pajak dapat ditegakkan dan dipatuhi secara sukarela.