Fenomena rendahnya etika komunikasi masih banyak ditemui di lingkungan pendidikan, termasuk di SMK Negeri 10 Makassar. Murid sering berbicara tanpa sopan santun, kurang menghargai orang lain, serta minim menerapkan nilai budaya tabe’ dalam interaksi sehari-hari. Kondisi ini berdampak pada lemahnya keterampilan komunikasi etis yang penting sebagai bekal menghadapi dunia industri. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui gambaran etika komunikasi murid; (2) mendeskripsikan pelaksanaan teknik role playing berbasis budaya tabe’; serta (3) menguji pengaruh penerapan teknik tersebut terhadap peningkatan etika komunikasi. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan desain non-equivalent control group. Populasi penelitian berjumlah 48 murid kelas XI SMK Negeri 10 Makassar tahun ajaran 2024/2025. Dari populasi tersebut dipilih sampel sebanyak 24 murid, terdiri dari 12 murid kelompok eksperimen dan 12 murid kelompok kontrol. Data dikumpulkan melalui skala etika komunikasi dan observasi, kemudian dianalisis menggunakan uji independent sample t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa etika komunikasi murid kelompok eksperimen sebelum perlakuan berada pada kategori rendah, namun meningkat signifikan ke kategori tinggi setelah intervensi. Sebaliknya, kelompok kontrol tidak mengalami perubahan berarti. Pelaksanaan role playing berbasis budaya tabe’ dilakukan dalam delapan kali pertemuan melalui tahap pendahuluan, pelaksanaan, dan pengakhiran. Uji hipotesis menghasilkan nilai p < 0,001 sehingga H₀ ditolak dan H₁ diterima. Dengan demikian, penerapan teknik role playing berbasis budaya tabe’ terbukti efektif meningkatkan etika komunikasi murid SMK Negeri 10 Makassar.