Trauma antargenerasi terjadi disaat pengalaman dan perasaan negative yang dilalui salah satu generasi terus diwariskan kepada generasi-generasi selanjutnya. Istilah trauma antargenerasi ini pertama kali ditemukan setelah keadaan psikologi anak-anak dari korban Holocaust dicatat. Keadaan psikologis ini belum terlalu dikenal dan dihiraukan oleh Masyarakat, walaupun dampaknya sama besarnya dengan keadaan mental lainnya. Maka dari itu, topik ini penting untuk diangkat untuk menyebarkan kesadaran dan juga memberikan contoh-contoh trauma antargenerasi di dalam suatu keluarga. Hal ini diinspirasi dari film animasi El Canto tahun 2021 yang mengisahkan tentang trauma antargenerasi. Penciptaan karya ini dilakukan untuk mevisualisasikan tema Trauma Antargenerasi dalam karya seni Lukis digital serta mendeskripsikan gagasan dari karya-karya tersebut. Metode yang digunakan dalam penciptaan karya seni lukis digital ini di adaptasi dari tahapan-tahapan berdasarkan teori Hawkins, yaitu upaya menemukan gagasan, menyempurnakan gagasan awal, dan juga visualisasi dalam media. Dengan menggunakan metode terserbut, Penulis berhasil menghasilkan tujuh karya digital painting on canvas yang betemakan Trauma Antargenerasi dengan penambahan visual bunga Petunia di tiap karyanya. Dari tujuh karya tersebut digambarkan bahwa tidak semua hal yang dibiasakan oleh generasi-generasi terdahulu adalah hal yang tidak baik. Segala sesuatu memiliki sisi baik dan sisi buruknya, kebijaksanaan menyikapi kondisi dapat memutuskan rantai trauma antargenerasi.