Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Polemik Fatwa LBM NU Jawa Timur dan MUI Tentang Karmin Sebagai Pewarna Makanan dan Minuman Hairul Ulum; Sufyan Huda
iltizamat Vol 3 No 1 (2023): Desember
Publisher : Program Studi Hukum Ekonomi Syariah Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Miftahul Ulum Lumajang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55120/iltizamat.v3i1.1738

Abstract

Akhir-akhir ini muncul polemik hukum islam dalam penggunaan karmin sebagai bahan pewarna pada produk makanan dan minuman, karmin adalah pewarna merah alami yang berasal dari serangga cochineal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fatwa dari LBM NU Jawa Timur dan fatwa MUI tentang karmin. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan sumber data sekunder, jenis penelitiannya berupa kajian kepustakaan atau library research dengan sifat hukum normatif. Hasil dari penelitian ini 1) Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama (LBMNU) Jawa Timur mengeluarkan fatwa yang menyatakan bahwa karmin hukumnya haram dan najis. Karmin adalah bangkai serangga (hasyarat) tidak boleh dikonsumsi karena najis dan menjijikkan. 2) Majlis Ulama Indonesia (MUI) yang menyatakan bahwa karmin hukumnya halal untuk dikonsumsi. Fatwa MUI No. 33 tahun 2011 tentang pewarna makanan dan minuman dari serangga cochineal (karmin) halal, sepanjang bermanfaat dan tidak membahayakan
KEMATANGAN SPIRITUAL DAN PERILAKU HIDUP SEHAT : MANAJEMEN INTERNALISASI KARAKTER Ahmad Zarkasyi; Hairul Ulum
SIRAJUDDIN : Jurnal Penelitian dan Kajian Pendidikan Islam Vol 2 No 2 (2023): Sirajuddin Juni 2023
Publisher : P3M STAI MIFTAHUL ULUM LUMAJANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55120/sirajuddin.v2i2.1274

Abstract

Berakhirnya pandemi covid 19 telah membentuk pemahaman akan pentingnya pedulilingkungan dan kesehatan, sehingga setiap Lembaga pendidikan mulai melalukan inovasidan internalisasi nilai perilaku hidup sehat, peduli lingkungan ke dalam proses pembelajaran.Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan jenis penelitian kajian pustaka.Peneliti mengumpulkan data dengan teknik dokumentasi. Sedangkan analisis data denganpenyajian data dilakukan dengan pola induktif-deduktif hingga proses penarikan kesimpulan.Hasil analisis terhada sumber primer dan sekunder menyimpulkan bahwa model pendidikan pesantren sejak munculnya covid 19 pada tahun 2019 hingga tahun 2022 telah melakukaninovasi dan internalisasi pengembangan pembelajaran berbasis perilaku hidup sehat,kematangan spiritual dan peduli lingkungan. Sikap perilaku hidup sehat menempatkan dasarkecerdasan, pengetahuan, akhlak mulia, kepribadian dan kepedulian terhadap sesama danlingkungan. Kematangan spritual mencangkup perilaku siswa dalam interaksi interpersonalsiswa seperti jujur, disiplin, percaya diri, peduli serta tanggung jawab terhadap diri sendiri,keluarga.
PENDIDIKAN ISLAM MULTIKULTURAL, KERANGKA KONSEPTUAL, PERKEMBANGAN DAN DINAMIKA FENOMENA DAN TENDENSI MULTIKULTURAL Zainuddin; Hairul Ulum
SIRAJUDDIN : Jurnal Penelitian dan Kajian Pendidikan Islam Vol 3 No 2 (2024): Sirajuddin Juni 2024
Publisher : P3M STAI MIFTAHUL ULUM LUMAJANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55120/sirajuddin.v3i2.1895

Abstract

Based on the facts, increasing moral decadence and disgraceful behavior such asviolence, brawls, exclusivism and weak tolerance and respect for other people in all itsforms involving school children are real indicators of the ineffectiveness of the modeland function of Islamic education that has been implemented so far. Therefore, how tobuild an intelligent and moral Indonesia? How can Multicultural Islamic Educationchange the face of Indonesia to become a country that is very tolerant? This type ofresearch is qualitative research using the literature study method. The concepts andpractices of multicultural education in the United States can be applied in Indonesia tosupport education that prioritizes democratic methods. Multicultural education in theUnited States is closely related to diversity issues, so the possibility of implementing itin Indonesia is a challenge. The fact is that the legacy of the Suharto regime regardingthe prohibition on discussing SARA (ethnicity, religion, race and between groups) stillcontinues today. However, understanding the diversity and differences of students, inrelation to other groups, is very necessary in the context of multicultural education,especially to reduce prejudice and discrimination.