Setiap aktivitas perusahaan terikat dengan masalah kebutuhan modal. Modal sangat dibutuhkan oleh perusahaan karena dijadikan sebagai sumber dana untuk melaksanakan kegiatan operasional, investasi dan pembiayaan perusahaan. Perusahaan dituntut untuk dapat mengelola modal kerjanya dengan efektif dan efisien dengan memanfaatkan aset lancar untuk mencapai laba yang maksimal. Pada Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara dipisahkan. Dengan meningkatnya penyertaan modal, akan meningkatkan bagian ekuitas perusahaan dan tentunya akan menambah aset BUMN. Meningkatnya aset BUMN diharapkan akan meningkatkan pendapatan yang akan diterima oleh perusahaan. PT Adhi Karya (Persero) Tbk merupakan salah satu perusahaan BUMN yang bergerak di bidang jasa konstruksi pembangunan. Penelitian ini bertujuan menganalisis modal kerja terhadap kinerja keuangan pada PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI). Dalam penelitian ini, kinerja keuangan ADHI akan diukur dengan menggunakan pendekatan kuantitatif berupa berbagai macam rasio, antara lain: rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas, dan profitabilitas. Data yang digunakan dalam menyusun rasio-rasio tersebut diambil dari laporan keuangan ADHI pada tahun 2018 sampai dengan 2022 yang sudah diaudit. Laporan keuangan tersebut dapat diperoleh dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja keuangan yang dimiliki PT Adhi Karya masih perlu peningkatan. Adanya Penyertaan Modal Negara sebesar 1,98 triliun membantu meningkatkan kinerja perusahaan di beberapa rasio keuangan meski tidak terlalu signifikan.