This Author published in this journals
All Journal Sebatik
Caniago, Risye Rafani
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

MENGUKUR KINERJA DAN RISIKO KEUANGAN EMITEN BUMN SUBSEKTOR INDUSTRI FARMASI (F211) Iqbal, Muhammad; Caniago, Risye Rafani; Wisudanto, Wisudanto
Sebatik Vol. 28 No. 1 (2024): June 2024
Publisher : STMIK Widya Cipta Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46984/sebatik.v28i1.2444

Abstract

Pembentukan holding BUMN farmasi merupakan strategi restrukturisasi dari Kementerian BUMN untuk meningkatkan kinerja BUMN farmasi agar lebih optimal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan analisis kinerja keuangan dan risiko keuangan emiten BUMN subsektor industri farmasi (F211) yakni PT Kimia Farma Tbk (KAEF) dengan PT Indofarma Tbk (INAF) antara sebelum dan sesudah pembentukan holding. Parameter kinerja keuangan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: rasio likuiditas, rasio profitabilitas, rasio leverage, dan rasio aktivitas. Untuk mengukur risiko keuangan perusahaan digunakan model Altman Z-Score. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan analisis komparatif atau uji beda yakni uji Paired Samples T-Test untuk data yang berdistribusi normal dan Wilcoxon Signed Rank Test untuk data yang tidak berdistribusi normal. Penulis memperoleh hasil bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada kinerja keuangan PT Kimia Farma Tbk dengan PT Indofarma Tbk antara sebelum dan sesudah pembentukan holding diukur dari rasio likuiditas, rasio profitabilitas (ROA dan ROE), rasio leverage, dan rasio aktivitas. Kinerja keuangan kedua perusahaan tersebut menunjukkan tren negatif atau penurunan sesudah holding terbentuk. Perbedaan signifikan hanya terjadi pada rasio profitabilitas variabel Net Profit Margin (NPM). Risiko keuangan yang diukur menggunakan Altman Z-Score juga menunjukkan tren negatif atau peningkatan risiko namun tidak secara signifikan sesudah pembentukan holding. Penurunan nilai Z’’-Score menyebabkan PT Kimia Farma dengan PT Indofarma masuk dalam kategori perusahaan tidak sehat yang berpotensi mengalami kebangkrutan.