Pertumbuhan dan hasil tanaman ditentukan oleh beberapa faktor utama yang terdiri dari tanah, iklim, dan tanaman. Pengaruh iklim terhadap pertumbuhan tanaman jauh lebih besar daripada tanah pada kondisi tertentu. Hal ini dibuktikan oleh beberapa kondisi dimana pertumbuhan vegetasi penutup yang jauh berbeda padahal tumbuh pada tanah yang sama. Waktu panen satu jenis tanaman tidak sama pada setiap tempat yang berbeda. Hal tersebut dipengaruhi oleh salah satu faktor penting yaitu derajat tumbuh harian atau derajat hari pertumbuhan Growing Degree Days (GDD). Kesesuaian wilayah untuk perkembangan suatu komoditas pertanian dapat ditentukan dengan mengetahui parameter-parameter seperti jenis tanah, kelerengan, penggunaan lahan, curah hujan, dan suhu GDD dengan menggunakan sistem informasi geografis. Penelitian bertujuan untuk menentukan kesesuaian lahan tanaman kedelai wilayah Sumatera Barat berdasarkan nilai GDD. Analisis kesesuaian lahan menggunakan metode GDD dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu klasifikasi parameter kesesuaian lahan tanaman kedelai, pembuatan peta kesesuaian lahan tanaman kedelai secara karateristik fisik, klasifikasi nilai GDD tanaman kedelai untuk wilayah Sumatera Barat, pembuatan peta kesesuaian lahan tanaman kedelai berdasarkan nilai GDD. Lahan potensial untuk budidaya kedelai di Sumatera Barat berdasarkan kelas kesesuaian lahan, karakteristik fisik dan nilai GDD yaitu seluas 555.791,66 hektar pada kelas S1 (sangat sesuai) dan seluas 2.313.796,44 hektar pada kelas S2 (cukup sesuai). Waktu tanam yang paling optimal untuk budidaya kedelai adalah pada bulan Agustus. Kabupaten Lima Puluh Kota, Kabupaten Pasaman, Kabupaten Sijunjung, dan Kabupaten Solok memiliki lahan yang cocok untuk budidaya kedelai dengan luas lebih dari 200 ribu hektar dan berada pada daerah dengan Growing Degree Days yang sesuai bagi pertumbuhan kedelai.