Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Workshop Ecoprint Kreasi Ramah Lingkungan Pewarna Alami Bersama Ibu-Ibu Dasawisma Kelurahan Bangsal Aceh Chandra, Fifia; Ferdian, Believe; Safitri, Imelda; Sarmamina, Ica; Femilenda, Tesya; Raffly, Muhammad; Agustina, Cindy; Azli, Shafa Fairuz; Febriwinanti, Natasya; Ariansyah, Hilman; Sapitri, Nadiawati Mai
Nanggroe: Jurnal Pengabdian Cendikia Vol 3, No 6 (2024): September
Publisher : Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.13731981

Abstract

Industri tekstil merupakan salah satu penyumbang jumlah timbunan limbah atau sampah yang cukup tinggi di dunia. Salah satu limbah yang dihasilkan industri tekstil yaitu limbah cair yang dimana proses pewarnaan tekstil menggunakan zat warna alam. Salah satu cara yang dapat digunakan dalam mewarnai bahan tekstil yaitu menggunakan teknik pewarnaan ecoprint. Ecoprint adalah teknik mencetak pola pada kain menggunakan bahan alami seperti daun, bunga, dan batang tanaman. Kata ecoprint berasal dari kata "eco" yang berarti ekosistem (alam) dan "print" yang berarti mencetak. Kegiatan Pelatihan Workshop Ecoprint ini dilaksanakan bersama Ibu-ibu Dasawisma Kelurahan Bangsal Aceh. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat kami, yaitu memperkenalkan dan mensosialisasikan pembuatan dan pemanfaatan daun dan bunga yang berguguran di lingkungan rumah sebagai bahan kerajinan ecoprinting yang lebih ramah lingkungan, sehingga dapat mengembangkan motif atau metode lain agar layak dijual untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya Ibu-ibu Dasawisma Kelurahan Bangsal Aceh.
PEMANFAATAN DATA ENHANCED VEGETATION INDEX (EVI) UNTUK MEMPREDIKSI FASE TUMBUH PADI Yanti, Delvi; Harahap, Fitria Lestari; Safitri, Imelda
Elipsoida : Jurnal Geodesi dan Geomatika Vol 7, No 1 (2024): Volume 07 Issue 01 Year 2024
Publisher : Department of Geodesy Engineering, Faculty of Engineering, Diponegoro University,Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/elipsoida.2024.21834

Abstract

Tanaman padi (Oryza sativa. L) adalah salah satu tanaman yang sangat penting untuk diketahui fase tumbuhnya berupa fase air, vegetatif 1, vegetatif 2, generatif 1, generatif 2, dan fase bera. Penentuan fase tumbuh tanaman padi membutuhkan data hasil survey lapangan dimana untuk mendapatkan data tersebut memerlukan waktu yang cukup lama. Dilakukanlah analisis fase tumbuh tanaman padi dengan memanfaatkan teknologi penginderaan jauh menggunakan bantuan citra satelit. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menentukan model matematis dan rentang nilai EVI (Enhanced Vegetation Index) berdasarkan fase tumbuh tanaman padi di Kecamatan Harau Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode observasi dan pengolahan data citra MODIS menggunakan software ArcGis dan pengolahan data lapangan. Hasil pengolahan data yang dilakukan diperoleh model matematis untuk memprediksi fase tumbuh tanaman padi di Kecamatan Harau Kabupaten Lima Puluh Kota yaitu y = -0,0000647332x2 + 0,0093336724x + 0,2027767165 dimana y merupakan nilai EVI sedangkan x adalah umur tanaman padi (HST), dengan koefisien korelasi (r) sebesar 0,95. Rentang nilai EVI berdasarkan fase tumbuh tanaman padi di Kecamatan Harau yaitu fase Air yaitu < 0,3355 ; fase vegetatif (1) yaitu 0,3355 - 0,5016 ; fase vegetatif (2) yaitu 0,5016 - 0,5350 ; fase generatif (1) yaitu 0,5350 - 0,4462 ; fase generatif (2) yaitu 0,4462 - 0,3907 dan fase bera yaitu 0,3907 - 0,3222.
Workshop Ecoprint Kreasi Ramah Lingkungan Pewarna Alami Bersama Ibu-Ibu Dasawisma Kelurahan Bangsal Aceh Chandra, Fifia; Ferdian, Believe; Safitri, Imelda; Sarmamina, Ica; Femilenda, Tesya; Raffly, Muhammad; Agustina, Cindy; Azli, Shafa Fairuz; Febriwinanti, Natasya; Ariansyah, Hilman; Sapitri, Nadiawati Mai
Nanggroe: Jurnal Pengabdian Cendikia Vol 3, No 6 (2024): September
Publisher : Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.13731981

Abstract

Industri tekstil merupakan salah satu penyumbang jumlah timbunan limbah atau sampah yang cukup tinggi di dunia. Salah satu limbah yang dihasilkan industri tekstil yaitu limbah cair yang dimana proses pewarnaan tekstil menggunakan zat warna alam. Salah satu cara yang dapat digunakan dalam mewarnai bahan tekstil yaitu menggunakan teknik pewarnaan ecoprint. Ecoprint adalah teknik mencetak pola pada kain menggunakan bahan alami seperti daun, bunga, dan batang tanaman. Kata ecoprint berasal dari kata "eco" yang berarti ekosistem (alam) dan "print" yang berarti mencetak. Kegiatan Pelatihan Workshop Ecoprint ini dilaksanakan bersama Ibu-ibu Dasawisma Kelurahan Bangsal Aceh. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat kami, yaitu memperkenalkan dan mensosialisasikan pembuatan dan pemanfaatan daun dan bunga yang berguguran di lingkungan rumah sebagai bahan kerajinan ecoprinting yang lebih ramah lingkungan, sehingga dapat mengembangkan motif atau metode lain agar layak dijual untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya Ibu-ibu Dasawisma Kelurahan Bangsal Aceh.
Distribution of Levels of Suitability of Land Characteristics and Growing Degree Days (GDD) for Corn (Zea mays L.) in West Sumatra Yanti, Delvi; Sari, Elsa Novita; Safitri, Imelda; Rusnam, Rusnam
Journal of Tropical Agricultural Engineering and Biosystems - Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol. 12 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkptb.2024.012.01.03

Abstract

The decline in corn production is influenced by several factors, one of which is the suitability of land characteristics. This research analyses land characteristics' suitability and GDD for West Sumatra Province corn crops. The suitability of land characteristics is studied by combining the suitability of land characteristics with the GDD value in the area. The suitability of land characteristics is determined by matching plant growth requirements and land characteristics. The parameters used to determine the suitability of land characteristics are land use, slope, soil pH, soil texture and rainfall. GDD suitability by matching the accumulated daily temperature data during one growing season to the optimal GDD value for corn plant growth. This research created 12 planting time scenarios, and the analysis was carried out based on Regency/city administrative areas in the West Sumatra region. The analysis results obtained a suitable land area based on land characteristics and GDD values, namely an area of 1,206,079.48 ha with a planting season of December-March. Areas in West Sumatra Province with great potential for corn crop development are Lima Puluh Kota Regency, Pasaman Regency, Sijunjung Regency, South Solok Regency, and Tanah Datar Regency.
Land Suitability Analysis of Mung Bean Plants (Vigna radiate L.) by Growing Degree Days Method Yanti, Delvi; Ramanda, Rian; Safitri, Imelda
Andalasian International Journal of Social and Entrepreneurial Development Vol. 4 No. 01 (2024): Andalasian International Journal of Social and Entrepreneurial Development
Publisher : Institute of Research And Community Service, Andalas University / LPPM Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/aijsed.4.01.15-22.2024

Abstract

Mung bean (Vigna radiate L.) is one of the most widely cultivated crops after soybean and peanut. Mung beans (Vigna radiate L.) became one of the crops that experienced a decline in production amid the increase in the area of harvested land in West Sumatra. The purpose of this study was to analyze the level of land suitability of mung bean crops using the Growing Degree Days method in West Sumatra Province. The research method used in this research is Scoring and Overlay using ArcGis 10.5 software. Land suitability analysis is carried out by giving scores to several parameters of land characteristics. The parameters used are slope, land use, rainfall, soil texture and soil pH. Growing Degree Days analysis was conducted by accumulating the daily temperature values of plants based on planting scenarios. These two analyses were combined with Overlay clustering. The results showed that the land area of West Sumatra whose GDD value is optimal for mung bean growth with the level of land suitability in physical characteristics in S1 class is 15,819.29 ha and in S2 class is 877,501.06 ha. Areas that are suitable in terms of physical characteristics and values with an area of > 100 ha are Lima Puluh Kota District, Pasaman District, Solok District, and South Solok District. The best planting time for mung bean based on the planting scenario is from December to March.
Mapping the Potential Development of Soybenas Crops Based on Growing Degree Days Yanti, Delvi; Chatib, Omil Charmyn; Safitri, Imelda; Hasanah, Nadya Nur
Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 12 No. 1 (2024): Jurnal Keteknikan Pertanian
Publisher : PERTETA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19028/jtep.012.1.57-76

Abstract

Pertumbuhan dan hasil tanaman ditentukan oleh beberapa faktor utama yang terdiri dari tanah, iklim, dan tanaman. Pengaruh iklim terhadap pertumbuhan tanaman jauh lebih besar daripada tanah pada kondisi tertentu. Hal ini dibuktikan oleh beberapa kondisi dimana pertumbuhan vegetasi penutup yang jauh berbeda padahal tumbuh pada tanah yang sama. Waktu panen satu jenis tanaman tidak sama pada setiap tempat yang berbeda. Hal tersebut dipengaruhi oleh salah satu faktor penting yaitu derajat tumbuh harian atau derajat hari pertumbuhan Growing Degree Days (GDD). Kesesuaian wilayah untuk perkembangan suatu komoditas pertanian dapat ditentukan dengan mengetahui parameter-parameter seperti jenis tanah, kelerengan, penggunaan lahan, curah hujan, dan suhu GDD dengan menggunakan sistem informasi geografis. Penelitian bertujuan untuk menentukan kesesuaian lahan tanaman kedelai wilayah Sumatera Barat berdasarkan nilai GDD. Analisis kesesuaian lahan menggunakan metode GDD dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu klasifikasi parameter kesesuaian lahan tanaman kedelai, pembuatan peta kesesuaian lahan tanaman kedelai secara karateristik fisik, klasifikasi nilai GDD tanaman kedelai untuk wilayah Sumatera Barat, pembuatan peta kesesuaian lahan tanaman kedelai berdasarkan nilai GDD. Lahan potensial untuk budidaya kedelai di Sumatera Barat berdasarkan kelas kesesuaian lahan, karakteristik fisik dan nilai GDD yaitu seluas 555.791,66 hektar pada kelas S1 (sangat sesuai) dan seluas 2.313.796,44 hektar pada kelas S2 (cukup sesuai). Waktu tanam yang paling optimal untuk budidaya kedelai adalah pada bulan Agustus. Kabupaten Lima Puluh Kota, Kabupaten Pasaman, Kabupaten Sijunjung, dan Kabupaten Solok memiliki lahan yang cocok untuk budidaya kedelai dengan luas lebih dari 200 ribu hektar dan berada pada daerah dengan Growing Degree Days yang sesuai bagi pertumbuhan kedelai.
ANALISIS KESESUAIAN LAHAN TANAMAN UBI KAYU (Manihot esculenta C.) DENGAN METODE GROWING DEGREE DAYS Yanti, Delvi; Shalihah, Nadiyatus; Safitri, Imelda; Rusnam, Rusnam
Jurnal Teknologi Pertanian Andalas Vol 27 No 2 (2023)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jtpa.27.2.185-209.2023

Abstract

Tujuan dari penelitian adalah menentukan tingkat kesesuaian lahan tanaman ubi kayu di Provinsi Sumatera Barat berbasis Growing Degree Days (GDD) secara spasial dan temporal. Parameter yang digunakan yaitu curah hujan, kelerengan, penggunaan lahan, tekstur tanah, dan pH tanah. Semua parameter dikelompokkan menjadi satu atribut dengan cara overlay menggunakan aplikasi ArcGIS, kemudian dilakukan pembandingan (matching) dengan syarat tumbuh tanaman ubi kayu untuk kesesuaian lahan, dan dilanjutkan dengan pemberian scoring. Analisis dilanjutkan dengan menentukan nilai Growing Degree Days (GDD) pada setiap titik pengamatan masing-masing skenario waktu tanam yang diolah menggunakan data suhu. Skenario waktu tanam yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 12 skenario waktu tanam. Hasil penelitian menunjukkan Provinsi Sumatera Barat memiliki lahan yang potensial untuk pengembangan tanaman ubi kayu, kelas sangat sesuai (S1) seluas 879.921,97 Ha dan kelas sesuai (S2) seluas 1.437.152,41 (39,92%). Waktu tanam yang paling optimal untuk tanaman ubi kayu berdasarkan nilai GDD untuk wilayah Sumatera Barat yaitu pada bulan Oktober. Kabupaten Lima Puluh Kota, Pasaman, Pasaman Barat, Pesisir Selatan, dan Solok Selatan memiliki potensi yang tinggi untuk dilakukan pengembangan tanaman ubi kayu karena pada wilayah ini memiliki kecocokan pada lahan (sangat sesuai) S1 dan sesuai (S2) yang luas (> 200.000 ha), serta niai GDD wilayahnya sesuai dengan nilai GDD untuk ubi kayu.