Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Jendela Jiwa Janitra: Eksplorasi Psikologis dalam Cerpen Pilihan Kompas "Apa yang Paul McCartney Bisikkan di Telinga Janitra" karya Sasti Gotama Sofyaningrum*, Rosita; Chamidah, Nurul
Alinea: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajaran Vol 13, No 1 (2024): Bahasa, Sastra, dan Pengajaran
Publisher : Universitas Suryakanca

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/alinea.v13i1.3969

Abstract

This article will discuss literary psychology in the short story "Apa yang Paul McCartney Bisikkan di Telinga Janitra", which was published in "Kompas" in 2021. The theory used in this research is Carl Gustav Jung's analytical psychology theory. The research method applied is literary analysis with a psychological approach, which discusses layers of symbolic meaning, character analysis, and psychological interpretation of interactions between characters. The research results show that Janitra's character changed significantly due to the conflict with her husband, Gupta. Janitra's struggle to keep "the Beetle" within herself as a symbol of internal conflict and emotional change. In addition, the influence of Paul McCartney's whisper is interpreted as a catalyst that triggers psychological changes and directs the evolution of Janitra's character, reflected in changes in the story's plot.Keywords: character; inner conflict; psychologyAbstrakArtikel ini akan membicarakan psikologi sastra dalam cerpen "Apa yang Paul McCartney Bisikkan di Telinga Janitra", yang terbit dalam “Kompas” tahun 2021. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori psikologi analitik Carl Gustav Jung. Metode penelitian yang diterapkan adalah analisis sastra dengan pendekatan psikologis, yang membahas lapis makna simbolik, analisis karakter, dan interpretasi psikologis atas interaksi antarkarakter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter Janitra berubah secara signifikan dipicu oleh konflik dengan suaminya, Gupta. Perjuangan Janitra menjaga "si Kumbang" dalam dirinya sebagai simbol konflik internal dan perubahan emosional. Selain itu, pengaruh bisikan Paul McCartney diinterpretasikan sebagai katalisator yang memicu perubahan psikologis dan mengarahkan evolusi karakter Janitra, tercermin dalam perubahan plot cerita.Katakunci: karakter; konflik batin; psikologi
Revolusi Ekosonik; Kritik Ekologis dalam Lirik Lagu Navicula Solihah, Ani Atus; Sofyaningrum*, Rosita; Indraswari, Septiana
Dinamika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya Vol 8, No 1 (2025): Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/jd.v8i1.4637

Abstract

Navicula's songs attract public attention on the music scene because of their courage and awareness of the worsening global environmental crisis. Navicula successfully explores critical issues such as deforestation, pollution, and the negative impacts of excessive consumerism. The theoretical framework used in the research is the use of language styles (figure of speech) with a focus on literary ecocritical theory. This study utilizes a qualitative approach. The songs used as data sources are the songs “Di Rimba, Metropolutan, Lagu Sampah, Kembali ke Akar”, and “Over Konsumsi”. The research results can be concluded that by using metaphor, symbolism, personification, and other rhetorical techniques, Navicula is able to provide a strong and compelling picture of the negative impact of human behavior on nature. Additionally, artistic strategies such as repetition, contrast, and irony are used to highlight paradoxes in human behavior towards the environment and emphasize the urgency of acting in preserving and protecting the natural environment.Keywords: ecosonic; ecological criticism; NaviculaABSTRAKLagu-lagu Navicula menarik perhatian publik pada panggung musik karena keberanian dan kesadarannya akan krisis lingkungan global yang semakin memburuk. Navicula sukses mengeksplorasi isu-isu kritis seperti deforestasi, polusi, dan dampak negatif dari konsumerisme berlebihan. Kerangka teori yang digunakan dalam penelitian adalah penggunaan gaya bahasa (majas) dengan fokus pada teori ekokritik sastra. Studi ini memanfaatkan pendekatan kualitatif. Lagu-lagu yang dijadikan sumber data yaitu lagu “Di Rimba, Metropolutan, Lagu Sampah, Kembali ke Akar”, dan “Over Konsumsi”. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan penggunaan metafora, simbolisme, personifikasi, dan teknik retorika lainnya, Navicula mampu memberikan gambaran yang kuat dan memikat tentang dampak negatif dari perilaku manusia terhadap alam. Selain itu, strategi artistik seperti repetisi, kontras, dan ironi digunakan untuk menyoroti paradoks dalam perilaku manusia terhadap lingkungan dan menekankan urgensi untuk bertindak dalam menjaga dan melindungi lingkungan alam.Kata kunci: ekosonik; kritik ekologi; Navicula