Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PROGRAM ACARA PESBUKERS DI ANTV Tanjung, Nurhalim; Ginting, Rini Syafrida
Judika: Jurnal Diseminasi Kajian Ilmu Komunikasi Vol 2, No 2 (2024): Judika: Jurnal Diseminasi Kajian Ilmu Komunikasi
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/jdkik.v2i2.9695

Abstract

Banyaknya hiburan untuk memenuhi kebutuhan seseorang dalam mencari kepuasan menjadikan maraknya persaingan stasiun televisi untuk menyuguhkan program acara yang memenuhi kebutuhan tersebut. Bentuk hiburan itu salah satunya adalah mengeksploitasi siaran-siaran yang mengandung unsur kekerasan verbal dan nonverbal. Salah satunya adalah Pesbukers yang menjadikan kekerasan sebagai salah satu bahan humor seperti yang terdapat pada episode 15 Juni 2016 pukul 16.37 Wib, dimana program tersebut menampilkan Zaskia Gotik melakukan gerakan goyang nyolot dengan cara mengarahkan bagian dadanya ke seorang pria dan dinilai tidak memperhatikan ketentuan tentang norma kesopanan serta perlindungan anak-anak dan remaja sebagaimana diatur dalam P3 dan SPS KPI Tahun 2012. Rumusan masalah yaitu mengetahui bagaimana persepsi masyarakat di Kelurahan Asam Kumbang, Kecamatan Medan Selayang, Kota Medan, terhadap kekerasan verbal dan nonverbal program acara Pesbukers di ANTV. Tujuan dari penelitian ini menjelaskan persepsi serta faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat di lokasi tersebut. Ruang lingkup penelitian ini adalah seluruh kata-kata atau kalimat yang termasuk dalam kategori persepsi masyarakat terhadap kekerasan verbal dan nonverbal yang telah dikategorikan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dan teori yang digunakan oleh penelitian ini adalah teori Uses and Gratification serta teori kultivasi yang menjadi landasan peneliti. Hasil wawancara mengenai kekerasan verbal dan nonverbal pada acara Pesbukers, keempat informan menyatakan bahwa hal itu terjadi dalam acara tersebut kecuali informan kedua yang hanya memperhatikan hiburannya saja. Keempat informan sepakat bahwa kekerasan verbal dan nonverbal tidak patut dijadikan bahan hiburan, sedangkan informan ketiga setuju apabila hal tersebut tidak menyakiti orang lain dan sudah ada kesepakatan sebelumnya. Berdasarkan hasil wawancara pada kelima informan, program acara Pesbukers memiliki dampak negatif yang lebih banyak daripada dampak positif termasuk tidak baik untuk ditonton anak-anak. Persepsi kelima informan mengenai keseluruhan program acara Pesbukers adalah  tiga dari lima informan menyatakan acara tersebut bagus tetapi ada beberapa hal yang harus diperbaiki seperti, cara berpakaian dan penyampaikan komedi yang sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat. Dari hasil penelitian faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan jawaban dari para informan adalah usia, pendidikan, motif, pengetahuan, suka atau tidak sukanya pada program tersebut dan lingkungan. Hasil wawancara menyatakan tiga dari lima informan merasa tidak terhibur dengan penyajian lelucon yang diberikan oleh para pemain Pesbukers.
Primordialisme dan Agenda Media dalam Pilkada Langkat Tanjung, Nurhalim; Pohan, Ramdeswati; Nasution, Lia Anggia
Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi Communique Vol 5 No 2 (2023): Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi Communique
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62144/jikq.v5i2.205

Abstract

Media massa kerap menjadikan faktor primordialisme sebagai segmentasi audiensi. Kecenderungan ini merupakan orientasi ekonomi politik media, yang tampak semakin jelas dalam menyambut peristiwa politik seperti pemilihan kepala daerah (Pilkada). Media massa berperan besar untuk mengekpresikan pilihan politik terhadap kandidat tertentu. Peran ini semakin efektif jika media massa mampu merancang segmentasi audiensi berdasarkan faktor primordial dalam komunitas di wilayah peredarannya sehingga masyarakat mempunyai kedekatan bahkan sense of belonging terhadap media tersebut. Harian Waspada berhasil mengambil posisi itu di Sumatera Utara, termasuk Langkat. Agenda pemberitaan yang saling mempengaruhi dengan kelompok kepentingan di daerah ini membuat suratkabar ini muncul sebagai ikon dan barometer bagi masyarakat, termasuk dalam menentukan pilihan politik. Kondisi ini tentu menguntungkan bagi kedua belah pihak, dimana pasar Waspada akan semakin kuat sehingga berkontribusi terhadap ekonomi dan kredibilitas politiknya sendiri, sedangkan masyarakat pun mendapatkan media “seagenda” untuk mempopularitaskan sekaligus memenangkan kandidat yang menjadi pilihan politik mereka.
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PROGRAM ACARA PESBUKERS DI ANTV Tanjung, Nurhalim; Ginting, Rini Syafrida
Jurnal Diseminasi Kajian Ilmu Komunikasi Vol 2, No 2 (2024): Jurnal Diseminasi Kajian Ilmu Komunikasi
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/jdkik.v2i2.9695

Abstract

Banyaknya hiburan untuk memenuhi kebutuhan seseorang dalam mencari kepuasan menjadikan maraknya persaingan stasiun televisi untuk menyuguhkan program acara yang memenuhi kebutuhan tersebut. Bentuk hiburan itu salah satunya adalah mengeksploitasi siaran-siaran yang mengandung unsur kekerasan verbal dan nonverbal. Salah satunya adalah Pesbukers yang menjadikan kekerasan sebagai salah satu bahan humor seperti yang terdapat pada episode 15 Juni 2016 pukul 16.37 Wib, dimana program tersebut menampilkan Zaskia Gotik melakukan gerakan goyang nyolot dengan cara mengarahkan bagian dadanya ke seorang pria dan dinilai tidak memperhatikan ketentuan tentang norma kesopanan serta perlindungan anak-anak dan remaja sebagaimana diatur dalam P3 dan SPS KPI Tahun 2012. Rumusan masalah yaitu mengetahui bagaimana persepsi masyarakat di Kelurahan Asam Kumbang, Kecamatan Medan Selayang, Kota Medan, terhadap kekerasan verbal dan nonverbal program acara Pesbukers di ANTV. Tujuan dari penelitian ini menjelaskan persepsi serta faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat di lokasi tersebut. Ruang lingkup penelitian ini adalah seluruh kata-kata atau kalimat yang termasuk dalam kategori persepsi masyarakat terhadap kekerasan verbal dan nonverbal yang telah dikategorikan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dan teori yang digunakan oleh penelitian ini adalah teori Uses and Gratification serta teori kultivasi yang menjadi landasan peneliti. Hasil wawancara mengenai kekerasan verbal dan nonverbal pada acara Pesbukers, keempat informan menyatakan bahwa hal itu terjadi dalam acara tersebut kecuali informan kedua yang hanya memperhatikan hiburannya saja. Keempat informan sepakat bahwa kekerasan verbal dan nonverbal tidak patut dijadikan bahan hiburan, sedangkan informan ketiga setuju apabila hal tersebut tidak menyakiti orang lain dan sudah ada kesepakatan sebelumnya. Berdasarkan hasil wawancara pada kelima informan, program acara Pesbukers memiliki dampak negatif yang lebih banyak daripada dampak positif termasuk tidak baik untuk ditonton anak-anak. Persepsi kelima informan mengenai keseluruhan program acara Pesbukers adalah  tiga dari lima informan menyatakan acara tersebut bagus tetapi ada beberapa hal yang harus diperbaiki seperti, cara berpakaian dan penyampaikan komedi yang sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat. Dari hasil penelitian faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan jawaban dari para informan adalah usia, pendidikan, motif, pengetahuan, suka atau tidak sukanya pada program tersebut dan lingkungan. Hasil wawancara menyatakan tiga dari lima informan merasa tidak terhibur dengan penyajian lelucon yang diberikan oleh para pemain Pesbukers.