Dirgaprimawan, Bernandus
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Perilaku Curang Para Pejabat di Pengadilan: Sebuah Analisis Naratif terhadap Teks Amos 5:7-13 Nainggolan, Silvana Natalia; Dirgaprimawan, Bernandus
Jurnal Abdiel: Khazanah Pemikiran Teologi, Pendidikan Agama Kristen dan Musik Gereja Vol 8 No 1 (2024): Volume 8 Nomor 1 Tahun 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Theologia Abdiel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37368/ja.v8i1.725

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk menganalisis tindak kecurangan yang terjadi di pintu gerbang, tempat berlangsungnya proses peradilan pada masa itu menurut teks Amos 5:7-13. Melalui metode kualitatif, yang difokuskan ke analisis naratif, akan diulas secara deskriptif empat macam perilaku koruptif para pejabat. Pertama, mereka tidak mengganggap serius peran dan tanggung jawab mereka sebagai penegak keadilan di pintu gerbang (ay.7-9). Amos menyebut mereka sebagai orang yang menjadikan keadilan seperti ipuh, tanaman beracun yang tak berguna. Mereka menghempaskan kebenaran ke tanah. Kedua, mereka alergi terhadap kritikan (ay. 10). Mereka menutup telinga terhadap pelbagai protes yang dilayangkan. Ketiga, mereka menyalahgunakan kekuasaan untuk memeras yang lemah (ay.11). Tidak ada rasa simpati dalam diri mereka terhadap yang berkesusahan. Keempat, mereka menyukai suap (ay. 12). Mereka memperkaya diri dengan membela yang sanggup bayar di pengadilan. Dampak dari perilaku curang ini adalah bahwa orang miskin tidak mendapatkan keadilan dan perlindungan yang semestinya. Melalui kritiknya, Amos menegaskan kepada setiap orang, khususnya para pemangku jabatan, untuk segera bertobat. Pertobatan yang dimaksud adalah menghentikan segala bentuk malapraktik. Mereka yang mempunyai kedudukan wajib menjalankan tugas dan tanggungjawab mereka dengan semestinya. Mereka harus menegakkan keadilan tanpa pandang bulu.
Perilaku Curang Para Pejabat di Pengadilan: Sebuah Analisis Naratif terhadap Teks Amos 5:7-13 Nainggolan, Silvana Natalia; Dirgaprimawan, Bernandus
Jurnal Abdiel: Khazanah Pemikiran Teologi, Pendidikan Agama Kristen dan Musik Gereja Vol. 8 No. 1 (2024): Volume 8 Nomor 1 Tahun 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Abdiel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37368/ja.v8i1.725

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk menganalisis tindak kecurangan yang terjadi di pintu gerbang, tempat berlangsungnya proses peradilan pada masa itu menurut teks Amos 5:7-13. Melalui metode kualitatif, yang difokuskan ke analisis naratif, akan diulas secara deskriptif empat macam perilaku koruptif para pejabat. Pertama, mereka tidak mengganggap serius peran dan tanggung jawab mereka sebagai penegak keadilan di pintu gerbang (ay.7-9). Amos menyebut mereka sebagai orang yang menjadikan keadilan seperti ipuh, tanaman beracun yang tak berguna. Mereka menghempaskan kebenaran ke tanah. Kedua, mereka alergi terhadap kritikan (ay. 10). Mereka menutup telinga terhadap pelbagai protes yang dilayangkan. Ketiga, mereka menyalahgunakan kekuasaan untuk memeras yang lemah (ay.11). Tidak ada rasa simpati dalam diri mereka terhadap yang berkesusahan. Keempat, mereka menyukai suap (ay. 12). Mereka memperkaya diri dengan membela yang sanggup bayar di pengadilan. Dampak dari perilaku curang ini adalah bahwa orang miskin tidak mendapatkan keadilan dan perlindungan yang semestinya. Melalui kritiknya, Amos menegaskan kepada setiap orang, khususnya para pemangku jabatan, untuk segera bertobat. Pertobatan yang dimaksud adalah menghentikan segala bentuk malapraktik. Mereka yang mempunyai kedudukan wajib menjalankan tugas dan tanggungjawab mereka dengan semestinya. Mereka harus menegakkan keadilan tanpa pandang bulu.