Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Peranan Komunikasi Penyuluh Agama Islam Terhadap Ketaatan Beragama Masyarakat Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe Fohan Muzakir; Irhazt Angga Denilza
Jurnal Adijaya Multidisplin Vol 2 No 04 (2024): Jurnal Adijaya Multidisiplin (JAM)
Publisher : PT Naureen Digital Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peranan komunikasi penyuluh agama Islam terhadap ketaatan beragama masyarakat Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif, dengan meggunakan metode abservasi hingga melakukan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Penyuluh agama Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe hadir sebagai motivator dalam menjalin hubungan rasa persaudaraan (ukhuwah) antar tokoh masyarakat dan tokoh agama di desa/gampong di Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe, hal ini dilakukan supaya kehadiran penyuluh agama dalam lingkungan masyarakat dapat menjadi sebagai pemersatu ummat.  Penyuluh Agama di tengah-tengah masyarakat Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe mempunyai peran penting terhadap peningkatan keagamaan dalam masyarakat, dengan adanya penyuluh agama sehingga masyarakat lebih meningkatkan kesadaraan dalam beragama dan penyuluh agama juga mempunyai peran yang sangat penting di dalam masyarakat yaitu untuk memberikan perubahan kesadaran dari masyarakat akan pentingnya agama dalam hidup bermasyarakat dan terutama bagi individu tersendiri
EFEKTIVITAS HUKUM CAMBUK DALAM MENGURANGI KASUS KHALWAT PADA MAHKAMAH SYARIAH LHOKSUKON Muhammad Jafar; Fohan Muzakir
Jurnal Syariah dan Ekonomi Islam Vol 1 No 2 (2023): Jurnal Syariah dan Ekonomi Islam
Publisher : FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM IAI ALMUSLIM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71025/jm945y84

Abstract

This research aims to analyze the effectiveness of flogging laws in reducing khalwat cases at the Lhoksukon Syariah Court. The research was conducted using descriptive qualitative methods, using observation methods and conducting interviews. The results of the research show that the implementation of caning is a form of punishment applied by the Lhoksukon Syariah Court to reduce the special nature of Khalwat. The caning punishment applied is in accordance with Qanun number 14 of 2003 concerning khalwat. In the implementation of Islamic law, the issue of khalwat is regulated by Qanun Number 14 of 2003, the formation of this qanun is a form of concern for the Aceh government, especially North Aceh Regency, towards "decency" rules or regulations concerning the act of adultery, the qanun which regulates the offense of khalwat In principle, it is an effort to prevent cases of adultery from developing in the North Aceh Regency area. In Islamic legal terms, preventive measures like this are called sadd al-dzari'ah (closing the road). Namely closing the road so that cases of adultery do not occur.
Strategi Satuan Polisi Pamong Praja Terhadap Penertiban Pedagang Kaki Lima di Kota Lhokseumawe Fohan Muzakir; Irhazt Angga Denilza; Muhammad Jafar; Zikrullah
Jurnal Adijaya Multidisplin Vol 3 No 01 (2025): Jurnal Adijaya Multidisiplin (JAM)
Publisher : PT Naureen Digital Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi Satuan Polisi Pamong Praja terhadap penertiban pedagang kaki lima di Kota Lhokseumawe. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif, dengan meggunakan metode abservasi hingga melakukan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Satuan Polisi Pamong Praja Kota Lhokseumawe terhadap penertiban pedagang kaki lima dengan memberikan surat edaran kepada pkl. Pemberitahuan surat edaran kepada pedagang kaki lima adalah langkah utama yang dilakukan oleh Satpol PP untuk memberikan ruang dan waktu kepada pedagang kaki lima supaya mengetahui akan dilakukannya penertiban sehingga ada waktu beberapa hari bagi pedagang kaki lima untuk mengosongkan tempat atau areal yang akan dilakukan penertiban. Bentuk lain dari strategi Satpol PP Kota Lhokseumawe dalam penertiban pedagang kaki lima yaitu dengan memasang spanduk di lokasi yang akan dilakukannya penertiban terhadap pedagang kaki lima. Tujuan pemasangan spanduk supaya pedagang kaki lima untuk mempersiapkan untuk meninggalkan lahan dalam waktu yang ditentukan sebelum dilakukannya penertiban serta memberikan pemberitahuan melalui media massa terkait rencana penertiban pedagang kaki lima.
Instagram sebagai Arena Wacana Empati: Analisis Wacana Kritis terhadap Respons Publik atas Kesaksian Korban Film Bid’ah pada Akun @ctd.insider Irhazt Angga Denilza; Fohan Muzakir
MUKASI: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol. 4 No. 2 (2025): Mei 2025
Publisher : Yayasan Pendidikan Penelitian Pengabdian Algero

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54259/mukasi.v4i2.4291

Abstract

The rapid development of social media has fundamentally transformed the landscape of social communication, particularly in addressing sensitive issues such as sexual abuse. This study aims to analyze the discourse of empathy that emerged toward victims of sexual abuse at an Islamic boarding school, which went viral through the Instagram account @ctd.insider. This research applies Norman Fairclough’s Critical Discourse Analysis (CDA) framework, focusing on three dimensions: textual analysis, discursive practice, and socio-cultural practice. Data were collected through documentation techniques involving captions, comments, hashtags, and netizen visual reactions to the content posted on April 23, 2025. The results reveal that the use of emotive diction, narrative sentence structures, metaphorical language, and intertextuality with the film Bid’ah played a significant role in constructing the meaning of empathy in the digital space. The public did not merely consume information passively but actively participated in shaping digital solidarity through comments, content dissemination, and emotional expression. This empathy discourse also highlights resistance against traditional religious and gender-based power structures within the pesantren. On the social practice level, public responses via social media contribute to changing societal perspectives on religious authority, gender equality, and victim protection. This study contributes to the growing body of literature on digital empathy and underscores the importance of social media as an arena for producing new social meanings. The findings reinforce the argument that digital media can function as a tool for resisting structural injustice by promoting solidarity discourses and supporting victims' rights.