Puspitasari, Diani Afifah
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Hubungan Antara Pola Makan Dan Aktivitas Sedentari Dengan Status Gizi Remaja Pada Saat Masa Pandemi Covid-19 Puspitasari, Diani Afifah; Jaelani, Mohammad; Susiloretni, Kun Aristiati
JURNAL RISET GIZI Vol 10, No 2 (2022): November (2022)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jrg.v10i2.10742

Abstract

Latar Belakang: Pemenuhan gizi seimbang sangat penting dikonsumsi dalam upaya meningkatkan dan mencapai status gizi optimal. Adanya kebijakan dari pemerintah dalam mencegah penyebaran virus COVID-19 dengan membatasi pergerakan manusia melalui social distance dan Physical Distancing, menyebabkan terjadinya perubahan gaya hidup remaja seperti peningkatan aktivitas sedentary dan perubahan pola makan yang dapat mempengaruhi perubahan status gizi. Tujuan: Mengetahui hubungan pola makan dan aktivitas sedentary dengan status gizi remaja pada masa pandemi COVID-19. Metode: Penelitian ini menggunakan metode observasional dengan desain case control. Pengambilan sampel dilakukan secara acak sehingga diperoleh 48 sampel. Data yang dikumpulkan adalah data identitas, status gizi menggunakan z-score hasil perhitungan BMI/U dengan pengukuran, pola makan menggunakan formulir Food Frekwensi Questionnaire (FFQ) dengan wawancara dan aktivitas sedentary menggunakan Adolescent Sedentary Activity Questionnaire (ASAQ) formulir dengan wawancara melalui link google form. Hasil analisis diuji dengan uji Chi square. Hasil: Responden kelompok kasus sebagian besar berjenis kelamin laki-laki (72,7%), sedangkan kelompok kontrol berjenis kelamin perempuan (72,7%). Diet tinggi ditemukan pada kelompok kasus (58,3%). Aktivitas sedentary yang tinggi terdapat pada kelompok kasus (52,4%), aktivitas tertinggi pada aktivitas duduk dan bersantai dengan rata-rata 131 menit/hari. Berdasarkan uji chi square ditemukan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara pola makan (p=0,392), dan aktivitas sedentary (p=1,000) dengan status gizi remaja. Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan pola makan dan aktivitas sedentary terhadap status gizi remaja pada masa pandemi COVID-19.
Hubungan Antara Pola Makan Dan Aktivitas Sedentari Dengan Status Gizi Remaja Pada Saat Masa Pandemi Covid-19 Puspitasari, Diani Afifah; Jaelani, Mohammad; Susiloretni, Kun Aristiati
JURNAL RISET GIZI Vol 10, No 2 (2022): November (2022)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jrg.v10i2.10742

Abstract

Latar Belakang: Pemenuhan gizi seimbang sangat penting dikonsumsi dalam upaya meningkatkan dan mencapai status gizi optimal. Adanya kebijakan dari pemerintah dalam mencegah penyebaran virus COVID-19 dengan membatasi pergerakan manusia melalui social distance dan Physical Distancing, menyebabkan terjadinya perubahan gaya hidup remaja seperti peningkatan aktivitas sedentary dan perubahan pola makan yang dapat mempengaruhi perubahan status gizi. Tujuan: Mengetahui hubungan pola makan dan aktivitas sedentary dengan status gizi remaja pada masa pandemi COVID-19. Metode: Penelitian ini menggunakan metode observasional dengan desain case control. Pengambilan sampel dilakukan secara acak sehingga diperoleh 48 sampel. Data yang dikumpulkan adalah data identitas, status gizi menggunakan z-score hasil perhitungan BMI/U dengan pengukuran, pola makan menggunakan formulir Food Frekwensi Questionnaire (FFQ) dengan wawancara dan aktivitas sedentary menggunakan Adolescent Sedentary Activity Questionnaire (ASAQ) formulir dengan wawancara melalui link google form. Hasil analisis diuji dengan uji Chi square. Hasil: Responden kelompok kasus sebagian besar berjenis kelamin laki-laki (72,7%), sedangkan kelompok kontrol berjenis kelamin perempuan (72,7%). Diet tinggi ditemukan pada kelompok kasus (58,3%). Aktivitas sedentary yang tinggi terdapat pada kelompok kasus (52,4%), aktivitas tertinggi pada aktivitas duduk dan bersantai dengan rata-rata 131 menit/hari. Berdasarkan uji chi square ditemukan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara pola makan (p=0,392), dan aktivitas sedentary (p=1,000) dengan status gizi remaja. Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan pola makan dan aktivitas sedentary terhadap status gizi remaja pada masa pandemi COVID-19.
Hubungan Antara Pola Makan Dan Aktivitas Sedentari Dengan Status Gizi Remaja Pada Saat Masa Pandemi Covid-19 Puspitasari, Diani Afifah; Jaelani, Mohammad; Susiloretni, Kun Aristiati
JURNAL RISET GIZI Vol. 10 No. 2 (2022): November (2022)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jrg.v10i2.10742

Abstract

Latar Belakang: Pemenuhan gizi seimbang sangat penting dikonsumsi dalam upaya meningkatkan dan mencapai status gizi optimal. Adanya kebijakan dari pemerintah dalam mencegah penyebaran virus COVID-19 dengan membatasi pergerakan manusia melalui social distance dan Physical Distancing, menyebabkan terjadinya perubahan gaya hidup remaja seperti peningkatan aktivitas sedentary dan perubahan pola makan yang dapat mempengaruhi perubahan status gizi. Tujuan: Mengetahui hubungan pola makan dan aktivitas sedentary dengan status gizi remaja pada masa pandemi COVID-19. Metode: Penelitian ini menggunakan metode observasional dengan desain case control. Pengambilan sampel dilakukan secara acak sehingga diperoleh 48 sampel. Data yang dikumpulkan adalah data identitas, status gizi menggunakan z-score hasil perhitungan BMI/U dengan pengukuran, pola makan menggunakan formulir Food Frekwensi Questionnaire (FFQ) dengan wawancara dan aktivitas sedentary menggunakan Adolescent Sedentary Activity Questionnaire (ASAQ) formulir dengan wawancara melalui link google form. Hasil analisis diuji dengan uji Chi square. Hasil: Responden kelompok kasus sebagian besar berjenis kelamin laki-laki (72,7%), sedangkan kelompok kontrol berjenis kelamin perempuan (72,7%). Diet tinggi ditemukan pada kelompok kasus (58,3%). Aktivitas sedentary yang tinggi terdapat pada kelompok kasus (52,4%), aktivitas tertinggi pada aktivitas duduk dan bersantai dengan rata-rata 131 menit/hari. Berdasarkan uji chi square ditemukan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara pola makan (p=0,392), dan aktivitas sedentary (p=1,000) dengan status gizi remaja. Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan pola makan dan aktivitas sedentary terhadap status gizi remaja pada masa pandemi COVID-19.
Hubungan Antara Pola Makan Dan Aktivitas Sedentari Dengan Status Gizi Remaja Pada Saat Masa Pandemi Covid-19 Puspitasari, Diani Afifah; Jaelani, Mohammad; Susiloretni, Kun Aristiati
JURNAL RISET GIZI Vol. 10 No. 2 (2022): November (2022)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jrg.v10i2.10742

Abstract

Latar Belakang: Pemenuhan gizi seimbang sangat penting dikonsumsi dalam upaya meningkatkan dan mencapai status gizi optimal. Adanya kebijakan dari pemerintah dalam mencegah penyebaran virus COVID-19 dengan membatasi pergerakan manusia melalui social distance dan Physical Distancing, menyebabkan terjadinya perubahan gaya hidup remaja seperti peningkatan aktivitas sedentary dan perubahan pola makan yang dapat mempengaruhi perubahan status gizi. Tujuan: Mengetahui hubungan pola makan dan aktivitas sedentary dengan status gizi remaja pada masa pandemi COVID-19. Metode: Penelitian ini menggunakan metode observasional dengan desain case control. Pengambilan sampel dilakukan secara acak sehingga diperoleh 48 sampel. Data yang dikumpulkan adalah data identitas, status gizi menggunakan z-score hasil perhitungan BMI/U dengan pengukuran, pola makan menggunakan formulir Food Frekwensi Questionnaire (FFQ) dengan wawancara dan aktivitas sedentary menggunakan Adolescent Sedentary Activity Questionnaire (ASAQ) formulir dengan wawancara melalui link google form. Hasil analisis diuji dengan uji Chi square. Hasil: Responden kelompok kasus sebagian besar berjenis kelamin laki-laki (72,7%), sedangkan kelompok kontrol berjenis kelamin perempuan (72,7%). Diet tinggi ditemukan pada kelompok kasus (58,3%). Aktivitas sedentary yang tinggi terdapat pada kelompok kasus (52,4%), aktivitas tertinggi pada aktivitas duduk dan bersantai dengan rata-rata 131 menit/hari. Berdasarkan uji chi square ditemukan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara pola makan (p=0,392), dan aktivitas sedentary (p=1,000) dengan status gizi remaja. Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan pola makan dan aktivitas sedentary terhadap status gizi remaja pada masa pandemi COVID-19.
Hubungan Antara Pola Makan Dan Aktivitas Sedentari Dengan Status Gizi Remaja Pada Saat Masa Pandemi Covid-19 Puspitasari, Diani Afifah; Jaelani, Mohammad; Susiloretni, Kun Aristiati
JURNAL RISET GIZI Vol. 10 No. 2 (2022): November (2022)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jrg.v10i2.10742

Abstract

Latar Belakang: Pemenuhan gizi seimbang sangat penting dikonsumsi dalam upaya meningkatkan dan mencapai status gizi optimal. Adanya kebijakan dari pemerintah dalam mencegah penyebaran virus COVID-19 dengan membatasi pergerakan manusia melalui social distance dan Physical Distancing, menyebabkan terjadinya perubahan gaya hidup remaja seperti peningkatan aktivitas sedentary dan perubahan pola makan yang dapat mempengaruhi perubahan status gizi. Tujuan: Mengetahui hubungan pola makan dan aktivitas sedentary dengan status gizi remaja pada masa pandemi COVID-19. Metode: Penelitian ini menggunakan metode observasional dengan desain case control. Pengambilan sampel dilakukan secara acak sehingga diperoleh 48 sampel. Data yang dikumpulkan adalah data identitas, status gizi menggunakan z-score hasil perhitungan BMI/U dengan pengukuran, pola makan menggunakan formulir Food Frekwensi Questionnaire (FFQ) dengan wawancara dan aktivitas sedentary menggunakan Adolescent Sedentary Activity Questionnaire (ASAQ) formulir dengan wawancara melalui link google form. Hasil analisis diuji dengan uji Chi square. Hasil: Responden kelompok kasus sebagian besar berjenis kelamin laki-laki (72,7%), sedangkan kelompok kontrol berjenis kelamin perempuan (72,7%). Diet tinggi ditemukan pada kelompok kasus (58,3%). Aktivitas sedentary yang tinggi terdapat pada kelompok kasus (52,4%), aktivitas tertinggi pada aktivitas duduk dan bersantai dengan rata-rata 131 menit/hari. Berdasarkan uji chi square ditemukan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara pola makan (p=0,392), dan aktivitas sedentary (p=1,000) dengan status gizi remaja. Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan pola makan dan aktivitas sedentary terhadap status gizi remaja pada masa pandemi COVID-19.