Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

THE IMPORTANT ROLE OF TEACHERS IN INCREASING STUDENT MOTIVATION POST COVID-19 PANDEMIC Sulaiman, Baso; Kuddus, Muhammad; Pasolang, Yoseph
International Education Trend Issues Vol. 1 No. 2 (2023): International Education Trend Issue
Publisher : PT. BATARI EDU CALYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56442/ieti.v1i3.252

Abstract

This research aims to know and explain the importance of the role of teachers in increasing student motivation in the post-COVID-19 pandemic. This is done to see the extent of the teacher's role in providing support and guidance to students after the transition period of online learning methods to learning methods like before, namely face-to-face. This study used qualitative research with data collection methods through observation and interviews with teachers in 13 high school / equivalent schools in Palopo City. The data analysis technique uses the interactive data analysis technique of Miles and Hubberman's theory with 4 stages of the analysis process, namely data collection, data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The research results obtained from this research are that the important role of teachers in increasing students' learning motivation after the Covid-19 pandemic is very necessary to increase students' interest in learning. Interest in learning that grows well will certainly affect the achievements that will be produced by students at school. So it is very clear that a professional teacher will play a role as a motivator to improve the academic achievement of students where teachers teach and educate.
The Role of the Mediator in Resolving Fights Between Youth Groups in Malangke District North Luwu Regency Pabesak, Anthon Sattu; Pasolang, Yoseph
International Journal of Business, Law, and Education Vol. 5 No. 1 (2024): International Journal of Business, Law, and Education
Publisher : IJBLE Scientific Publications Community Inc.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56442/ijble.v5i1.423

Abstract

This research aims to describe and explain the role of mediators in resolving fights between youth groups in Malangke District, North Luwu Regency. This research uses descriptive qualitative research with data collection techniques through observation, interviews, literature study and documentation. While in managing the data obtained from the research the author uses a qualitative data analysis method with the results of the analysis described descriptively. The results of the research obtained are; 1) Factors that cause fights between groups of teenagers in Malangke Subdistrict are often triggered by trivial things such as; Broken motorbikes, quickly offended, disturbing prayer times, lack of employment, theft and alcohol issues; 2) the role of mediators in efforts to resolve youth group fights, namely; involving government, community leaders, religious leaders, traditional leaders, youth leaders, TNI and Polri to be able to resolve group fights with steps taken by mediators such as; Calling each of the disputing parties to be given religious understanding in accordance with their beliefs; Telling stories that commonly occur so that they can touch the feelings of both parties; Presenting elders or elder figures to solve problems; Visiting the homes of each of the perpetrators and victims to ask what triggers group fights.
OPTIMIZATION THE ROLE AND FUNCTION OF THE COMMUNITY POLICE IN MAINTAINING COMMUNITY SECURITY AND ORDERLINESS IN SIDOMUKTI VILLAGE Pabesak, Anthon Sattu; Pasolang, Yoseph; Jaya, Apriliani Kusuma
International Journal of Business, Law, and Education Vol. 4 No. 2 (2023): International Journal of Business, Law, and Education
Publisher : IJBLE Scientific Publications Community Inc.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56442/ijble.v4i2.221

Abstract

The research aims to know and describe the role and function of the Community Police in maintaining security and order in the community. This research uses an empirical juridical approach. Data collection techniques are carried out by observation, interview, and documentation studies, which then the data obtained from the research are processed using qualitative analysis methods, which then the results of the analysis are described descriptively. The results showed that the role of the Community Police in maintaining security and order in Sidomukti Village, Sukamaju District, North Luwu Regency, one of which was to overcome fights by youth groups in Sidomukti Village, namely their position as law enforcement officers (Gakkum) and as the core of Kamtibmas Coach, in this case the National Police has a duty in regulatory efforts to create security and order in the community. In addition, the role of the Police in overcoming brawls at the Bone-Bone Police Station is by conducting coaching and activities that are 1) Prefentive, such as carrying out coaching, lighting, legal counseling activities and carrying out patrols in vulnerable areas, and 2) Repressive, such as implementation in the form of enforcement of soft ones, to strict actions in the form of criminal punishment.
Peranan Penyidik Dalam Penerapan Diversi Terhadap Anak Yang Berhadapan Dengan Hukum di Kota Palopo Pasolang, Yoseph; Jaya, Apriliani Kusuma; Arsiana
Ekasakti Jurnal Penelitian dan Pengabdian Vol. 5 No. 2 (2025): Ekasakti Jurnal Penelitian & Pegabdian (Mei 2025 - Oktober 2025)
Publisher : LPPM Universitas Ekasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31933/ejpp.v5i2.1320

Abstract

Dalam Hukum Nasional perlindungan khusus anak yang berhadapan dengan hukum diatur dalam Undang-Undang No. 35 Tahun 2014 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak . Perlindungan Anak merupakan pekerjaan penting yang harus terus dilakukan oleh seluruh unsur negara. Polisi sebagai garda terdepan dalam penegakan hukum memiliki tanggung-jawab yang cukup besar untuk mensinergikan tugas dan wewenang Polri sebagaimana yang telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia. Salah satu solusi yang dapat ditempuh dalam penanganan perkara tindak pidana anak adalah pendekatan restorative juctice yang dilaksanakan dengan cara pengalihkan (diversi). Jenis atau tipe penelitian ini adalah Yuridis-Normatif yang digunakan untuk menganalisis teori-teori hukum dan sumber hukum yang berasal dari KUHAP dan peraturan perundang-undangan yang berlaku terkait atau yang relevan dengan Penerapan Diversi terhadap Anak yang berhadapan dengan Hukum. Hasil : Mekanisme diversi yang dilakukan di Polres Palopo yaitu mulai dari tahap penangkapan, wawancara atau penyidikan dan tahap penahanan. Mekanisme diversi dijalankan pada saat dilakukan wawancara dan penyidikan. Dimana pada tahap ini Penyidik melakukan wawancara langsung dengan anak tersebut dengan didampingi oleh orang tua atau wali anak ataupun oleh Lembaga swadaya masyarakat yang membidangi masalah anak. Setelah itu penyidik melakukan atau mengadakan koordinasi dengan pihak korban, jika dapat diusahakan agar kasus ini tidak dilanjutkan atau diselesaikan dalam bentuk diversi Selanjutnya penyidik membuatkan Surat Pernyataan Damai, serta Peranan Penyidik dalam pelaksanaan diversi di Polres Palopo adalah pertama memutuskan untuk menempuh jalur diversi terhadap anak yang melakukan tindak pidana dengan kewenanga diskresi yang dimilikinya, kedua melaksanakan proses diversi tersebut sesuai dengan mekanisme yang ada dan yang terakhir memberikan hukuman ringan kepada anak sebagai akibat dari perbuatan yang dilakukannya.
PELAKSANAAN FUNGSI BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD) DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DESA: Implementation of the Functions of the Village Consultative Body (BPD) in the Implementation of Village Government Fatahilah, Ayunin Nur; Wahyuti*, Sri; Pasolang, Yoseph
JADMENT: Journal of Administration and Development Vol. 1 No. 2 (2024)
Publisher : Penerbit Forind bekerja sama dengan FISIP Unitri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62085/jadment.v1i2.12

Abstract

Permasalahan yang dihadapi Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Terpedo Jaya adalah terbatasnya sarana dan prasarana yang ada sehingga tidak maksimal dalam menyerap aspirasi masyarakat secara detail. Tujuan penelitian ini adalah menggambarkan bagaimana pelaksanaan fungsi BPD dalam mewujudkan pemerintahan desa yang baik serta dapat memberikan pelayanan yang baik. Penelitian ini dilakukan di Desa Terpedo Jaya Kabupaten Luwu Utara dengan metode penelitian kualitatif. Fokus penelitian adalah fungsi BPD dengan jumlah informan sebanyak 25 orang terdiri dari perangkat desa dan masyarakat. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan model interaktif meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Temuan penelitian menunjukkan bahwa meskipun peran dan fungsi sudah diatur secara jelas, BPD belum dapat menjalankan tugas dan fungsinya secara baik. BPD dalam membuat kebijakan masih belum maksimal yang disebabkan oleh kurang memahami peran dan fungsinya, serta dari pemerintah desa tidak memberikan pelatihan dan pendidikan terkait peran dan fungsi BPD. Demikian juga fungsi menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat juga belum maksimal yang disebabkan oleh pola interaksi dengan masyarakat yang tidak maksimal, tidak adanya insentif, dan sistem pemilihan BPD yang masih dinilai kurang demokratis.