Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Description of High-alert Drug Storage Management in Pharmacy Installation of UNS Surakarta Hospital Pradana, Riska; Karimah, Fine Nur; Sayuti, Nutrisia Aquariushinta
Media Farmasi Indonesia Vol. 19 No. 1 (2024): Media Farmasi Indonesia
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI YAYASAN PHARMASI SEMARANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53359/mfi.v19i1.224

Abstract

Errors in giving first rank drugs in the pharmaceutical field, especially high alert drugs that must be made a top priority. The purpose of this study was to describe the management of high alert drug storage at the Pharmacy Installation at UNS Surakarta Hospital. This research is a descriptive study with a cross sectional approach. Data collection techniques were carried out by direct observation using checklist sheets and interviews with pharmacists based on pharmaceutical service standards in hospitals. The analyzed data is described in the form of words. The results showed that the value of 100% high alert drug list was in the appropriate category, the high alert drug management policy was 85.7% (inappropriate category), stock card recording at the emergency room depot, outpatient and inpatient care was 85.7% and in warehouse 71.4% (inappropriate category). Labeling of high alert drugs in warehouses, emergency department depots, and 80% inpatient and 60% outpatient (categories not suitable). The layout of high alert drug storage is not suitable because inpatient care shows 80% (inappropriate category) and in warehouses, emergency rooms, and outpatient care 100% (appropriate category). Storage temperature and storage system show 100% (appropriate category). Based on the results of the study it can be concluded that the management of high alert drug storage at the Pharmacy Installation at UNS Surakarta Hospital does not meet the standards of pharmaceutical services at the Hospital.
Antioxidant Test Of Granola Bar Functional Food With Cork Fish And Beetroot (Beta Vulgaris L) As Supplementary Food To Prevent Stunting Pradana, Riska; Septiana Laksmi Ramayani
Media Farmasi Indonesia Vol. 20 No. 1 (2025): Media Farmasi Indonesia
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI YAYASAN PHARMASI SEMARANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53359/mfi.v20i1.307

Abstract

Stunting generally occurs in children who have not received nutritious food intake. Sources of nutrition are not only sourced from animal protein but can also be sourced from plants. Combining high-protein foods from animal and vegetable sources will reduce stunting rates in growing children. Snack bars are a beneficial food product that provides all the essential nutrients for the body. In addition, probar consumption in Indonesia is still relatively low, and some people don’t even know it exists. These snacks are high in usable energy and contain essential nutrients. This study aims to determine the free radical-catching activity of Granola Bar Functional Food with Cork Fish and Beetroot Fruit as Supplementary Food to Prevent Stunting. Free radical scavenging activity test was conducted using the DPPH (1,1- diphenyl- 2-picrylhydrazyl) method using quercetin as the comparative compound. Antioxidant activity analysis was performed using a spectrophotometer at a wavelength of 512 nm.
Perbedaan Penyuluhan Metode Diskusi dengan Ceramah terhadap Pengetahuan Ibu Paritas I Tentang Pemberian Makanan Tambahan pada Anak Usia 6 sampai 12 Bulan di Desa Trunuh Klaten Pradana, Riska; Suroso, Suroso
Science Techno Health Journal Vol. 1 No. 1 (2023): Science Techno Health Journal
Publisher : Science Techno Health Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perilaku pemberian makanan tambahan tidak terlepas dari pengetahuan ibu tentang pemberian makanan tambahan. Walaupun ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi dengan bertambahnya umur, bayi yang sedang tumbuh memerlukan energi dan zat-zat gizi yang melebihi jumlah yang didapat dari ASI. Makanan tambahan harus diberikan pada umur yang tepat sesuai kebutuhan dan daya cerna bayi, Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan penyuluhan metode diskusi dengan metode ceramah terhadap pengetahuan ibu paritas I tentang pemberian makanan tambahan pada anak usia 6 sampai 12 bulan di Desa Trunuh Kecamatan Klaten Selatan Kabupaten Klaten, Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian Quasi Eksperimental dengan designe one group pretest posttest. Pada penelitian ini terdapat dua kelompok subyek yaitu kelompok eksperimen yang mendapatkan penyuluhan dengan metode diskusi dan kelompok pembanding yang mendapat penyuluhan dengan metode ceramah. Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 48 responden, yang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu dibagi menjadi dua kelompok, yaitu 24 ibu sebagai kelompok I dengan penyuluhan metode diskusi, sedangkan 24 ibu sebagai kelompok II dengan penyuluhan metode ceramah. Pembagian anggota kelompok I dan kelompok II dilakukan dengan menggunakan system random. Analisis data dilakukan dengan dua tahap, tahap pertama adalah analisis univariat, tahap kedua adalah analisis bivariat untuk melihat perbedaan penyuluhan metode diskusi dengan metode ceramah. Hasil penelitian ini adalah pada kelompok diskusi mayoritas responden dengan pretest cukup dan posttest baik sebanyak 8 responden (33.3%) dan nilai signifikansinya lebih dari 0,05 (p = 0,28 <0,05) yang berarti dapat disimpulkan terdapat peningkatan secara signifikan dan pada kelompok ceramah mayoritas responden dengan pretest cukup dan posttest cukup sebanyak 6 responden (25%) dan nilai signifikansinya lebih dari 0,05 (p = 0,826 <0,05) yang berarti dapat disimpulkan terdapat tidak peningkatan secara signifikan pada penyuluhan Metode Ceramah Terhadap Pengetahuan Ibu Paritas I Tentang Pemberian Makanan Tambahan Pada Anak Usia 6 Sampai 12 Bulan Di Desa Trunuh Klaten.
Gambaran Penggunaan Obat Hipertensi Pada Pasien Selama Puasa Ramadan Di Desa Jarum Kabupaten Klaten Pradana, Riska; Rani Tiara Desty; Dwi Subarti
Science Techno Health Journal Vol. 3 No. 2 (2025): Science Techno Health Journal
Publisher : Science Techno Health Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Hipertensi adalah masalah kesehatan global yang signifikan, terutama di Indonesia, dengan prevalensi yang terus meningkat. Pada bulan Ramadan, pasien hipertensi menghadapi tantangan dalam pengelolaan tekanan darah karena perubahan pola makan dan aktivitas. Penelitian ini dilakukan di Desa Djarum, Kabupaten Klaten, untuk menggambarkan penggunaan obat antihipertensi pada pasien hipertensi yang berpuasa dan tingkat kepatuhan mereka terhadap pengobatan.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola penggunaan obat antihipertensi, tingkat kepatuhan, dan kendala yang dihadapi pasien hipertensi selama puasa Ramadan di Desa Djarum, Kabupaten Klaten.Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan teknik total sampling. Sampel penelitian terdiri dari 30 pasien hipertensi yang menjalani puasa selama Ramadan di Desa Djarum. Data dikumpulkan melalui kuesioner online dan dianalisis secara univariat.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis obat antihipertensi yang paling banyak digunakan adalah ACE Inhibitor (26,7%) dan Calcium Channel Blocker (23,3%). Sebagian besar pasien (60%) mengonsumsi obat sekali sehari, dengan waktu konsumsi terbanyak pada saat berbuka (83,3%) dan sahur (76,7%). Tingkat kepatuhan pasien terhadap pengobatan menunjukkan 46,7% pasien memiliki kepatuhan tinggi, namun 16,7% mengalami kepatuhan rendah. Kendala utama yang dihadapi pasien adalah kurangnya pengetahuan tentang penggunaan obat (26,7%) dan lupa minum obat (23,3%).Simpulan: Penggunaan obat antihipertensi pada pasien hipertensi yang berpuasa di Desa Djarum menunjukkan variasi jenis obat dan pola konsumsi yang disesuaikan dengan waktu puasa. Edukasi dan dukungan medis sangat penting untuk meningkatkan kepatuhan pasien dan mengurangi kendala yang dihadapi selama Ramadan.