Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui; 1) Gambaran pembelajaran berbasis masalah terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik di UPT SMA Negeri 1 Gowa dan 2) Pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik di UPT SMA Negeri 1 Gowa. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif, populasi dalam penelitian ini berjumlah 216 responden. Pengambilan besaran sampel ditentukan melalui rumus Slovin, probability sampling dengan menggunakan sampling acak sederhana (simple random sampling) dan diperoleh sampel sebanyak 140 responden. Pengambilan data dilakukan dengan cara angket dan dokumentasi. Uji validitas menggunakan teknik korelasi Pearson Product Moment, dan uji reliabilitas menggunakan teknik Alpha Cronbach. Teknik analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif, dan analisis statistik inferensial dengan menggunakan bantuan aplikasi IBM SPSS for windows versi 26. Hasil penelitian ini menemukan bahwa: 1) Gambaran pembelajaran berbasis masalah terhadap peserta didik di UPT SMA Negeri 1 Gowa dengan jumlah skor sebesar 11.841 dan diperoleh dalam kategori “Baik” dengan nilai rata-rata (X) sebesar 70,48 atau 70%, dan gambaran kemampuan berpikir kritis peserta didik di UPT SMA Negeri 1 Gowa dengan jumlah skor sebesar 7.734 berada dalam golongan kategori yang “Baik” nilai rata-rata (Y) sebesar 69,05 atau 69%. 2) Pengaruh model pembelajaran berbasis masalah dan kemampuan berpikir kritis memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik di UPT SMA Negeri 1 Gowa. Hal ini dibuktikan dengan hasil perhitungan uji T menunjukkan nilai 0,000 < 0,05 yang berarti terdapat pengaruh antara variabel X terhadap variabel Y nilai thitung sebesar 10.598 > nilai ttabel sebesar 1.655. Sehingga dengan demikian disimpulkan bahwa hipotesis H0 ditolak dan H1 diterima. Pada hasil uji koefisien determinan, bahwa diketahui nilai RSquare yaitu sebesar 0,449. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel pembelajaran berbasis masalah memiliki pengaruh sebesar 44,9% terhadap variabel kemampuan berpikir kritis. Sedangkan sisa dari 44,9% yang tersisa 55,1% dipengaruhi oleh faktor lainnya.