Kecemasan merupakan masalah psikologis yang banyak terjadi pada lanjut usia. Masalah tersebut ditandai dengan perasaan sedih mendalam yang berdampak pada gangguan interaksi sosial. Seiring bertambahnya usia, penuaan tidak dapat dihindarkan dan terjadi perubahan keadaan fisik. Segala perubahan yang di alami oleh individu antara lain perubahan fisiologis, perubahan kemampuan motorik, dan perubahan sosial-psikologis. Dalam mengatasi Kecemasan dapat dilakukan dengan cara non-farmakologi salah satunya dengan memberikan Dance Movement Therapy yang merupakan bentuk terapi yang menggunakan gerakan tarian untuk mengatasi masalah Kecemasan yang bermanfaat sebagai sarana ekspresi diri dengan gerakan, sarana interaksisosial, sebagai kegiatan yang menyenangkan, dan sarana pelepas ketegangan sehingga tubuh menjadi rileks. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian Dance Movement Therapy terhadap perubahan Kecemasan pada lansia di Desa Tawangrejo Madiun. Penelitian ini menggunakan design Pra-Ekperimental, dengan menggunakan pendekatan one group pre–post test design. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan Teknik Purposive sampling dengan jumlah responden 14 orang. Pengumpulan data menggunakan lembar kuesioner dengan menggunakan Uji Statistik Wilcoxon Sign Rank Test. Hasil penelitian pemberian terapi ini dapat diketahui rerata skor Kecemasan sebelum diberikan Dance Movement Therapy yaitu 7.21 dan rerata skor Kecemasan setelah diberikan terapi yaitu 5.14. Hasil analisis uji statistic menggunakan uji wilcoxon menunjukan ada penurunan Kecemasan antara sebelum diberikan terapi dan sesudah diberikan terapi dengan p-value = 0,001< α = 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa dance movement therapy efektif dalam menurunkan kecemasan pada lansia di desa Tawangrejo Madiun. Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan diharapkan dance movement therapy ini dapat dijadikan alternative untuk mengurangi Kecemasan pada lansia yang tinggal di Desa Tawangrejo