Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PENCEGAHAN STUNTING PADA IBU DAN REMAJA DI DESA MADIGONDO KABUPATEN MAGETAN Priyoto, Priyoto; Pitayanti, Asrina; Mulyati, Sesaria Betty
Jurnal Bhakti Civitas Akademika Vol. 7 No. 1 (2024): Volume VII, Nomor 1, Januari 2024
Publisher : Akademi Keperawatan Dian Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemahaman masyarakat terutama ibu dan remaja putri tentang stunting pada anak masih sangat minim, sehingga anak merupakan kelompok yang menjadi pusat perhatian pada pencegahan stunting. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat terutama ibu dan remaja putri dalam inovasi pencegahan stunting pada kelompok beresiko tinggi. Pengabdian masyarakat ini menggunakan metode promosi kesehatan yaitu meliputi pendekatan dan pemberian edukasi. Peserta yang terlibat dalam kegiatan ini berjumlah 20 individu yang terdiri dari ibu pkk dan remaja putri. Seluruh (100 %) peserta berpartisipasi aktif dalam kegiatan penyuluhan kesehatan, 80 % peserta mengungkapkan baru mengetahui stunting dan cara pencegahanya. Seluruh (100 %) peserta mampu mengetahui penyebab stunting dan cara pencegahnya. Kegiatan pengabdian masyarakat ini menunjukkan bahwa hasil Pengetahuan masyarakat tentang stunting dapat meningkat dengan mengoptimalkan peran keluarga terutama ibu dan remaja putri dalam mengasuh anak maupun peran dalam keluarga tentang Cegah Stunting Dengan Pola Makan, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Selama Periode 1000 Hari Pertama Kehidupan
PERAN KELUARGA DAN KADER KESEHATAN DENGAN PENDEKATAN FAMILY CENTER CARE TERHADAP PENCEGAHAN COVID-19 DI ERA NEW NORMAL PADA MASYARAKAT DI KABUPATEN PACITAN Priyoto, Priyoto; Arini, Tantri; Putri, Mega Arianti
Pengembangan Ilmu dan Praktik Kesehatan Vol. 1 No. 3 (2022): Volume 1, Nomor 3, Oktober 2022
Publisher : STIKES Dian Husada Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56586/pipk.v1i3.225

Abstract

Pandemi COVID-19 cenderung meningkatkan ancaman psikologis dan risiko terjadinya kecemasan. Kecemasan yang terjadi berkontribusi pada perilaku kesehatan maladaptif dan jika tidak ditangani bahkan bisa menyebabkan gangguan mental dan kejiwaan. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahuai peran keluarga terhadap pencegahan covid diera ner normal dengan metode family center learning. Desain penelitian yang digunakan pendekatan deskriptif analitik group design. Populasi dalam penelitian ini adalah semua warga masyarakat dan kader kesehatan yang ada di Desa Cokrokembang Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Pacitan. Sampel dalam penelitian ini sebagian pasien yang menjalani perawatan selama 30 hari yang diambil menggunakan simple random sampling. Pengumpulan data dilakukan selama kurun waktu 3 minggu. Analisa data dilakukan melalui tahap editing, coding, scoring dan tabulating. Uji statistik pada penelitian menggunakan spearman Rank. Hasil analisa disajikan dalam tabel distribusi frekuensi. Hasil uji statistik dengan menggunakan uji spearman rank di peroleh nilai p= (0,004) maka lebih kecil dari α=0,05. Hal ini bisa di katakan terdapat hubungan antara Antara Peran keluarga dan Peran Kader Kesehatan dengan Pendekatan Family Center Care Terhadap pencegahan Covid-19 Diera New Normal. Koefisien korelasi sebesar 0,250 maka dari itu tingkat keeratan hubungan berada pada tingkat yang rendah dan terdapat hubungan Peran keluarga dan Peran Kader Kesehatan dengan Pendekatan Family Center Care Terhadap pencegahan Covid-19 Diera New Normal. Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan kontribusi positif dalam perkembangan ilmu pengetahuan diantaranya sebagai : (1) sebagai wacana baru terhadap dunia keperawatan berupa perilaku yang menunjukan kepatuhan dalam melaksanakan protocol kesehatan diera new normal di masyarakat, (2) hasil penelitian dapat dijadikan dasar dalam melakukan Iptek dalam masyarakat sebagai problem solving yang bisa diterapkan secara berkelanjutan sebagai intervensi penurunan angka kejadian covid-19 yang ada dimasyarakat
PENGARUH DANCE MOVEMENT THERAPY TERHADAP PERUBAHAN KECEMASAN PADA LANJUT USIA Priyoto, Priyoto; Hartono, Aris; Khasanah, Adhin Al
Pengembangan Ilmu dan Praktik Kesehatan Vol. 2 No. 5 (2023): Volume 2, Nomor 5, Oktober 2023
Publisher : STIKES Dian Husada Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56586/pipk.v2i5.319

Abstract

Kecemasan merupakan masalah psikologis yang banyak terjadi pada lanjut usia. Masalah tersebut ditandai dengan perasaan sedih mendalam yang berdampak pada gangguan interaksi sosial. Seiring bertambahnya usia, penuaan tidak dapat dihindarkan dan terjadi perubahan keadaan fisik. Segala perubahan yang di alami oleh individu antara lain perubahan fisiologis, perubahan kemampuan motorik, dan perubahan sosial-psikologis. Dalam mengatasi Kecemasan dapat dilakukan dengan cara non-farmakologi salah satunya dengan memberikan Dance Movement Therapy yang merupakan bentuk terapi yang menggunakan gerakan tarian untuk mengatasi masalah Kecemasan yang bermanfaat sebagai sarana ekspresi diri dengan gerakan, sarana interaksisosial, sebagai kegiatan yang menyenangkan, dan sarana pelepas ketegangan sehingga tubuh menjadi rileks. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian Dance Movement Therapy terhadap perubahan Kecemasan pada lansia di Desa Tawangrejo Madiun. Penelitian ini menggunakan design Pra-Ekperimental, dengan menggunakan pendekatan one group pre–post test design. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan Teknik Purposive sampling dengan jumlah responden 14 orang. Pengumpulan data menggunakan lembar kuesioner dengan menggunakan Uji Statistik Wilcoxon Sign Rank Test. Hasil penelitian pemberian terapi ini dapat diketahui rerata skor Kecemasan sebelum diberikan Dance Movement Therapy yaitu 7.21 dan rerata skor Kecemasan setelah diberikan terapi yaitu 5.14. Hasil analisis uji statistic menggunakan uji wilcoxon menunjukan ada penurunan Kecemasan antara sebelum diberikan terapi dan sesudah diberikan terapi dengan p-value = 0,001< α = 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa dance movement therapy efektif dalam menurunkan kecemasan pada lansia di desa Tawangrejo Madiun. Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan diharapkan dance movement therapy ini dapat dijadikan alternative untuk mengurangi Kecemasan pada lansia yang tinggal di Desa Tawangrejo
PENGARUH PEMBERIAN JUS NANAS DAN SIRSAK TERHADAP PERUBAHAN KADAR ASAM URAT DARAH DI DESA TAWANGREJO KABUPATEN MADIUN priyoto, priyoto; Anisia Widyaningrum, Dian
Jurnal Biogenerasi Vol. 8 No. 2 (2023): Volume 8 Nomor 2 Artikel Publish Agustus 2023
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/biogenerasi.v8i2.3367

Abstract

Tingginya tingkat asam urat dalam sirkulasi darah menjadi permasalahan kesehatan masyarakat yang terus berkembang. Setiap tahun, peningkatan kadar asam urat dalam darah terjadi, tergambar dari populasi Desa Tawangreho di Kabupaten Madiun yang mencapai 223 jiwa pada tahun 2018, 241 jiwa pada tahun 2019, dan 264 jiwa pada tahun 2020. Selain pendekatan pengobatan melalui penggunaan obat-obatan, ada opsi pengobatan alternatif tanpa obat dengan memanfaatkan tanaman tertentu yang dianggap mampu menurunkan tingkat asam urat, seperti coklat merah dan nanas. Kandungan vitamin C dan antioksidan dalam sirsak dan nanas diketahui mampu menghambat produksi Enzim xanthine oksidase memiliki peran dalam terbentuknya Kristal yang terbentuk oleh asam urat dapat menjadi masalah kesehatan. Di samping itu, vitamin C juga dapat meningkatkan proses pengeluaran asam urat melalui urine, yang pada gilirannya dapat mengurangi tingkat asam urat dalam aliran darah. Penelitian ini difokuskan pada pengukuran perubahan tersebut. kadar asam urat dalam masyarakat Desa Tawangrejo, Kabupaten Madiun, melalui pemberian jus sirsak dan jus nanas, sebagaimana dikemukakan oleh Maryati et al. (2013). Desain eksperimen yang digunakan melibatkan pretest dengan dua kelompok dan kelompok postkontrol. Metode pengambilan sampel dilakukan melalui Pemilihan sampel yang dilakukan secara sengaja, melibatkan 36 individu dari total 264 individu dalam populasi. Sampel terdiri dari 18 individu dalam kelompok intervensi dan 18 individu dalam kelompok kontrol. Pengukuran dilakukan menggunakan alat tes asam urat Autocheck GCU. Analisis data dilaksanakan dengan menerapkan uji Wilcoxon. dan uji t independen. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan dalam tingkat Kadar asam urat pada kelompok yang mengonsumsi jus sirsak menunjukkan signifikansi statistik (p=0,000), dengan rata-rata penurunan sekitar 1,60 mg/dL. Sementara itu, perbedaan tingkat asam urat pada kelompok yang mengonsumsi jus nanas juga signifikan (p=0,000), dengan rata-rata penurunan asam urat sekitar 1,16 mg/dl. Dari nilai rata-rata perbedaan kadar asam urat ini, dapat disimpulkan bahwa Efek penurunan tingkat asam urat lebih efektif dicapai dengan mengonsumsi jus sirsak dibandingkan dengan jus nanas Dari hasil penelitian ini, pengetahuan tambahan mengenai langkah-langkah untuk mengurangi tingkat asam urat menjadi sangat penting. Diinginkan agar lebih banyak orang memilih untuk mengadopsi jus sirsak dan jus nanas sebagai alternatif untuk mengurangi Tingkat asam urat.
Penyuluhan Tentang Pencelupan Kelambu Berinsektisida Dalam Upaya Mencegah Malaria di Desa Gemarang Kabupaten Madiun 2024 Priyoto, Priyoto; Widyaningrum, Dian Anisia
JGEN : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2024): JGEN : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, Juni 2024
Publisher : Lumbung Pare Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60126/jgen.v2i1.359

Abstract

Kasus malaria di Pulau Jawa sebagian besar dikarenakan pasien yang putus selama pengobatan dan bertugas ke luar pulau sehingga masih berpotensi kambuh dan menjadi kasus kembali setelah kembali ke daerah asalnya. Malaria merupakan salah satu fokus kritis masalah kesehatan global. Malaria mengancam sekitar 3,2 miliar orang di seluruh dunia, dan 1,2 miliar orang berisiko tinggi. Setiap tahun terdapat 15 juta kasus malaria dengan 38.000 kematian di Indonesia. Tujuan penyuluhan dilakukan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terutama dalam membuat kelambu celup insektisida dalam pencegahan dan pengendalian malaria sehingga kasus malaria di Desa Gemarang Kabupaten Madiun dapat menurun. Kegiatan dilakukan melalui penyuluhan dan dilanjutkan dengan melakukan praktek kerja. Melalui pelatihan pembuatan jaring celup, kader desa memperoleh keterampilan teknis dalam membuat dan memelihara jaring celup. Desa Gemarang merupakan salah satu desa di Kabupaten Madiun yang tahun 2020 juga menjadi peserta pelatihan pembuatan kelambu pengabdian masyarakat. Penggunaan kelambu ini merupakan kelambu yang telah dicelupkan ke dalam insektisida yang telah diluncurkan oleh Puskesmas Gemarang sejak tahun 2008-2016 dan mendapatkan dana anggaran dari lembaga swadaya masyarakat dan bantuan pemerintah. Hasil kegiatan Durlambu telah memberikan hasil yang positif dan signifikan dalam menurunkan malaria, sehingga diharapkan penggunaan Durlambu akan menjadi kebiasaan untuk menekan malaria. Keberlanjutan penggunaan Durlambu ini diharapkan dapat menjadi alasan kemitraan pengabdian masyarakat antara Poltekkes Kemenkes Surabaya dengan Pemerintah Kabupaten Madiun untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dalam membuat jaring pewarnna.
The Figurative Languages Found in the Novel: Romance of the Three Kingdoms by Luo Guanzhong priyoto, priyoto; Zidane, Zidane
JELL (Journal of English Language and Literature) STIBA-IEC Jakarta Vol 10 No 01 (2025): JELL STIBA IEC
Publisher : STIBA IEC JAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37110/jell.v10i01.260

Abstract

This study aims to analyze the types of figurative language used in the novel “Romance of the Three Kingdoms” by Luo Guanzhong. The research adopts a qualitative method, relying on factual data from the literary work itself and expert quotations. The focus theory is figurative language, which one of the branches in Semantics approach. The findings reveal that out of the 13 types of figurative language, only four were identified in the novel. Hyperbole accounted for 33.79% of the sentences, personification for 26.21%, symbolism for 11.03%, and metaphor for 28.97%. In the end, the writer concludes that there are only four types of figurative language out of thirteen, revealing hyperbole, personification, symbolism, and metaphor. The findings showcased the author's skillful use of language, it can be seen through the analysis in a findings and discussion session. With hyperbole emphasizing characters' emotions, personification highlighting destiny and unity, symbolism conveying deeper meanings, and metaphor foreshadowing future events. These analysis underscored the richness of figurative language in enhancing storytelling. The study invites readers to delve into the world of figurative language, appreciating its impact on narrative depth and reader engagement
An Analysis of Figurative Language Used in Beowulf Poem Translated by Burton Raffel Glen, Alexander; priyoto, priyoto; Lestari, Noviana
JELL (Journal of English Language and Literature) STIBA-IEC Jakarta Vol 10 No 01 (2025): JELL STIBA IEC
Publisher : STIBA IEC JAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37110/jell.v10i01.268

Abstract

: Purpose of this study is to find the figurative language in Beowulf poem translated by Burton Raffel. The researcher read and studied Beowulf poem which were the subject of study. The poem itself composed in Old English consisting of 3,182 lines. Beowulf is an epic poem that consist seven six-line stanzas. The researcher use descriptive-qualitative method to collect the data. The language itself spoken in Anglo-Saxon England. Beowulf poem doesn’t rhyme not the same as most modern poem this day that have rhyme. But, to create unity and flow of language, poets like Beowulf instead used figurative language in their poetry. According to Perrine (in Arp, 2010: 73), figurative language refers to language that is not literary true but that is used to create truthful meaning and understanding. Kinds of figurative language that researcher found in this poem include, assonance, alliteration, kennings, similes, metaphors, imagery, caesura. stock and allusion. from the results of the study, it shows that the readers will be interested in knowing more about poetry and
An Analysis of Feminism in Gunpowder Milkshake Movie Gofur, Abdul Gofur; priyoto, priyoto
JELL (Journal of English Language and Literature) STIBA-IEC Jakarta Vol 10 No 01 (2025): JELL STIBA IEC
Publisher : STIBA IEC JAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37110/jell.v10i01.270

Abstract

In patriarchal societies, traditional stereotypes often restrict women's roles, portraying them as weak, emotional, and dependent on men. These stereotypes affect daily life and media representations, including film. This study analyzes how feminist values related to gender discrimination are represented in the action film Gunpowder Milkshake. The film was selected for its unique perspective on gender dynamics in a male-dominated genre. Using a qualitative descriptive approach, the research focuses on five forms of gender discrimination: marginalization, subordination, stereotyping, violence, and burden. The analysis shows that Gunpowder Milkshake features strong and independent female characters who challenge traditional stereotypes and fight against oppression. The film portrays the struggles of women to gain recognition in a male-dominated world (marginalization), the control and imposed roles they face (subordination), and how they defy gender stereotypes. It also uses violence to highlight power dynamics and explores the emotional burdens faced by the protagonist, Sam. In conclusion, the findings of this research as identified and analyzed various gender themes present in the film Gunpowder Milkshake, particularly those related to marginalization, subordination, stereotyping, violence, and the burdens faced by female characters.
The Death Ritual in Bataknese Culture Simangunsong, Nora Ervina; herlyna, Herlyna; Priyoto, Priyoto
JELL (Journal of English Language and Literature) STIBA-IEC Jakarta Vol 10 No 01 (2025): JELL STIBA IEC
Publisher : STIBA IEC JAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37110/jell.v10i01.280

Abstract

In Batak society there are various kinds of rituals that have long been passed down from their ancestors and these rituals are still very much adhered to today. Starting from birth, marriage, death, to the stages of entering a new house, everyone uses ritual. However, this research focuses on Death Ritual in the Bataknese Culture especially in Batak Toba. The Death Ceremonies are also different. Starting from newborn children, toddlers, teenagers, for those who are married, already have children and even for those who are already having grandchildren also has different rituals. This research aims to introduce Batak culture, especially the tradition of death, which has a variety of differences, and at the same time invite young Batak people to preserve Batak customs so that they do not become extinct over time. Death ritual often involve various complex rites and traditions, such as traditional ceremonies, funeral processions, traditional ceremonies, and a series of activities aimed at sending the spirit of the deceased to another world peacefully. Apart from that, there is also a belief that the relationship between living people and the spirits of the deceased remains, and this ceremony is also a way to maintain this relationship
PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI SEDUHAN TEH HIJAU DAN MADU TERHADAP PERUBAHAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI Arfianti, Sherly; Priyoto, Priyoto
Pengembangan Ilmu dan Praktik Kesehatan Vol. 4 No. 1 (2025): Volume 4, Nomor 1, Februari 2025
Publisher : STIKES Dian Husada Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56586/pipk.v4i1.449

Abstract

Hipertensi merupakan penyakit yang jika tidak segera diobati dapat menyebabkan komplikasi hingga kematian. Salah satu pengobatan nonfarmakolgis yang dapat digunakan untuk menurunkan tekanan darah adalah kombinasi seduhan teh hijau dan madu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian kombinasi seduhan teh hijau dan madu terhadap perubahan tekanan darah pada penderita hipertensi di desa Madigondo. Penelitian ini menggunakan jenis kuantitatif dengan rancangan Quasy Experiment dan pendekatan Pre Test - Post Test Non Equivalent Control Group. Jumlah sampel 32 dengan tehnik sampling Purposive sampling, dibagi menjadi kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Analisa data menggunakan Uji Wilcoxon dan Uji Mann-Whitney. Hasil Uji Wilcoxon kelompok perlakuan diperoleh p-value 0,000 untuk tekanan darah sistolik dan p-value tekanan darah diastolik 0,001 (< 0,05) perubahan tekanan darah. Sedangkan Uji Mann-Whitney antara kelompok perlakuan dan kelompok kontol diperoleh p-value 0,000 untuk sistolik dan diastolik 0,003. Sehingga H1 diterima yang berarti ada pengaruh pemberian kombinasi seduhan teh hijau dan madu terhadap perubahan tekanan darah. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan pemberian kombinasi seduhan teh hijau dan madu berpengaruh terhadap perubahan tekanan darah. Penurunan tekanan darah terjadi karena teh hijau mengandung polifenol yang dapat menurunkan sekresi air dan garam serta madu memiliki kandungan asetil kolin yang dapat melancarkan sirkulasi peredaran darah. Bagi penderita hipertensi diharapkan dapat memanfaatkan seduhan teh hijau dan madu dapat sebagai pengobatan nonfarmakologis untuk menurunkan tekanan darah