Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGARUH VARIASI REKONSTRUKSI SLICE THICKNESS DAN FILTER KERNEL TERHADAP KUALITAS CITRA CT-SCAN KEPALA PADA KASUS STROKE ISKEMIK Nur Wahyuni, Sitti; Aris Diartama, Anak Agung; Mughnie , Burlian
Humantech : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia Vol. 2 No. 2 (2022): Humantech : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia 
Publisher : Program Studi Akuntansi IKOPIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32670/ht.v2i2.2791

Abstract

Stroke iskemik yaitu tersumbatnya pembuluh darah yang menyebabkan aliran darah ke otak sebagian atau keseluruhan terhenti. Protokol pemeriksaan CT-Scan kepala rutin menggunakan slice thickness 4-5 mm. Ukuran slice thickness yang tebal akan menimbulkan artefak bila terlalu tipis menimbulkan noise. Maka diperlukan pemilihan Slice thickness yang tepat. mengembangkan algorithma/filter dilakukan agar kualitas gambar tetap bagus. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi slice thickness dan filter kernel terhadap kualitas citra CT-scan kepala pada stroke iskemik. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan quasi eksperimen, dilakukan dengan menganalisis pengaruh slice thickness dan filter kernel terhadap kualitas citra peneliti mengambil data pemeriksaan CT-Scan kepala kasus stroke iskemik sebanyak 10 sampel. berdasarkan hasil uji statistik menunjukkan p-value <0,05 maka ada pengaruh kualitas citra CT-Scan kepala pada kasus stroke iskemik dengan variasi slice thickness 1,0mm, 3.0mm dan 5.0mm dengan filter kernel smooth dan standar terhadap kualitas citra. variasi rekonstruksi ketebalan irisian 1.0mm menggunakan filter kernel smooth direkomendasikan untuk CT-scan kepala dengan kasus stroke iskemik.
PENGARUH VARIASI WINDOW WIDTH DAN WINDOW LEVEL TERHADAP KUALITAS CITRA PADA PEMERIKASAAN CT-SCAN KEPALA STROKE ISKEMIK Hasmar, Novyanti Auliya; Aris Diartama, Anak Agung; Mughnie, Burlian
Humantech : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia Vol. 2 No. 2 (2022): Humantech : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia 
Publisher : Program Studi Akuntansi IKOPIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32670/ht.v2i2.2805

Abstract

Stroke iskemik merupakan penyumbatan arteri yang terjadi akibat trombus atau embolus. Modalitas yang menunjang penyakit stroke adalah Computed Tomography. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi windowing terhadap kualitas citra CT Scan kepala stroke iskemik. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan quasi eksperimen, dilakukan dengan menganalisis nilai window menggunakan variasi : WW 90 dan WL 35, WW 35 dan WL 25 serta WW 95 dan WL 40. Pengambilan data dilakukan pada bulan Juni sampai Juli di Rumah Sakit TK. II Pelamonia Makassar. Penulis mengambil data pemeriksaan CT Scan Kepala dengan kasus stroke iskemik sebanyak 10 sampel. Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan uji friedman menunjukkan nilai p.value 0.00 atau lebih kecil dari 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh variasi WW 90 dan WL 35, WW 35 dan WL 25 serta WW 95 dan WL terhadap kualitas citra CT Scan kepala stroke iskemik serta window width 95 dan window level 40 yang mampu menghasilkan kualitas citra paling baik pada pemeriksaan CT Scan kepala stroke iskemik.
EVALUASI NILAI CTDIVOL DAN DLP PADA PEMERIKSAAN MSCT THORAX DEWASA SELAMA PERIODE FEBRUARI 2022 SAMPAI DENGAN JULI 2022 DI RS TK.II PELAMONIA MAKASSAR Efendi, Isnaini Riza; Aris Diartama, Anak Agung
Humantech : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia Vol. 2 No. 3 (2023): Humantech : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia 
Publisher : Program Studi Akuntansi IKOPIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32670/ht.v2i3.2901

Abstract

Computed Tomography (CT) Scan adalah sebuh alat pencitraan sinar-x yang dipandukan dengan komputer pengolahan data sehingga mampu menghasilkan gambaran potongan melintang dari tubuh. CT Scan telah berkembang menjadi sebuah metode pencitraan medis yang sangat diperlukan dalam pemeriksaan radiodiagnostik. Arah perkembangan teknologi CT Scan pada saat ini lebih diutamakan ke masalah peningkatan kecepatan pecintraan dengan detektor multi irisan. Peningkatan resolusi gambar dan pengurangan dosis radiasi yang diterima pasien. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif deskriptif dengan pendekatan survey untuk mengevaluasi nilai CTDIvol dan DLP menggunakan jenis data retrospektif pada pemeriksaan MSCT Thorax Dewasa. Perhitungan nilai kuartil 3 (75 percentil) dari CTDIvol dan DLP yang diterima pasien pada pemeriksaan MSCT Thorax dewasa pada periode Februari 2022 sampai dengan Juli 2022 di Instalasi Radiologi TK II Pelamonia Makassar, diperoleh sebanyak 23 sampel. Dengan nilai kuartil 3 yang diperoleh untuk CTDIvol 6,20 dan untuk DLP 260,60. Nilai 75 percentil dari CTDIvol 6,20 dan DLP 260,60 yang diterima oleh pasien pada Pemeriksaan MSCT Thorax Dewasa selama periode Februari 2022 sampai dengan Juli 2022 di RS TK.II Pelamonia Makassar. Nilai dari CTDIvol dan DLP yang diterima oleh pasienpada Pemeriksaan MSCT Thorax Dewasa selama periode Februari 2022 sampai dengan Juli 2022 di RS TK.II Pelamonia Makassar sudah sesuai dengan rekomendasi BAPETEN/IDRL.
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) TERINTEGRASI LEARNING MANAGEMENT SYSTEM (LMS) UNTUK SISWA SMP KELAS VIII Lagonda, Reflyn Priciliya; Aris Diartama, Anak Agung; Sukadana, I Kadek
Humantech : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia Vol. 2 No. 3 (2023): Humantech : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia 
Publisher : Program Studi Akuntansi IKOPIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32670/ht.v2i3.2909

Abstract

Pemeriksaan CT scan abdomen adalah suatu pemeriksaan untuk melihat anatomi dan patologi dari organ daerah abdomen dimana gambaran hasil scanning berupa gambaran penampang crossectional. Salah satu indikasi pemerikaan CT scan abdomen yaitu Ca Colon. Jenis penelitian dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Di instalasi Radiologi RSUD Undata Palu menggunakan protocol MSCT Abdomen tiga fase, pasien di instrusikan untuk melakukan pemeriksaan laboratorium untuk pengecekkan ureum dan kreatinin, kemudian pasien di instrusikkan puasa sebelum dilakukan pemeriksaan. Sebelum dimulai pemeriksaan surat persetujuan tindakan dan skin test untuk memastikan pasien memiliki alergi atau tidak. Media kontras Ultravist-370 yang digunakan sebanyak 80 ml dengan perbandingan 1:2 dengan Nacl di injeksikan melalui intravena menggunakan injektor. Teknik scanning menggunakan scanogram, scanning pemasukkan media kontras. Rekonstruksi gambar menggunakan format MPR untuk memperoleh potongan axial, sagittal dan coronal dengan slice thickness 5mm. Kelebihan pemeriksaan CT scan abdomen tiga fase lebih sensitif melihat adanya massa dengan melihat penyangatannya, dapat lebih teliti dalam menilai keterlibatan struktur-struktur disekitarnya, bisa melihat daerah yang terjadi penebalan, pembesaran kelenjar limfa, dan mestastase. Kekurangan pemeriksaan ini persiapannya harus ke laboratorium cek ureum dan kreatinin, pemeriksaan kontras tidak dapat dilakukan pada pasien yang alergi dan dosis radiasi yang diterima pasien lebih banyak.
Analisis Pengulangan (Repeat) Eksposure pada Modalitas Digital Radiography (DR) di Rumah Sakit Daerah (RSD) Mangusada Badung: Analysis of Repeat Exposure on Digital Radiography (DR) Modality at Mangusada Badung Regional Hospital (RSD) Misah, Aditiya; Aris Diartama, Anak Agung
Jurnal Surya Medika (JSM) Vol. 11 No. 2 (2025): Jurnal Surya Medika (JSM)
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/jsm.v11i2.7716

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persentase pengulangan (repeat) eksposur pada modalitas Digital Radiography (DR) di Rumah Sakit Daerah (RSD) Mangusada Badung serta mengidentifikasi faktor-faktor utama penyebab pengulangan tersebut. Dari total 5.151 pemeriksaan radiologi yang dilakukan selama periode Maret hingga Mei 2024, ditemukan 34 kasus pengulangan eksposur, yang setara dengan 0,66% dari keseluruhan pemeriksaan. Angka ini berada di bawah batas maksimal 2% yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan melalui Keputusan Menteri Kesehatan Nomor: 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Minimal Pelayanan Rumah Sakit. Faktor-faktor utama penyebab pengulangan eksposur meliputi pergerakan pasien (50%), artefak pada gambar (23,53%), kesalahan peralatan (14,71%), dan kesalahan dalam posisi objek (11,76%). Hasil penelitian ini menyoroti pentingnya edukasi pasien mengenai pentingnya menjaga posisi saat pemeriksaan, pelatihan rutin bagi tenaga medis untuk meningkatkan keterampilan teknis, serta pemeliharaan peralatan secara berkala untuk mengurangi tingkat pengulangan eksposur dan meningkatkan kualitas pelayanan radiologi.