Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS SEMIOTIKA PESAN MORAL DALAM DRAMA KOREA "MOVE TO HEAVEN" Hasna, Alifah; Rahma , Aqsya; Nurdiyatnika, Rizal; Zikri Fachrul Nurhadi
Humantech : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia Vol. 2 No. 10 (2023): Humantech : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia
Publisher : Program Studi Akuntansi IKOPIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Drama "Move To Heaven" merupakan drama korea yang di angkat dari buku karya Kim Sae Byul yang berjudul “Things Left Behind”, diproduksi oleh Netflix yang menceritakan tentang pekerja penghapus trauma atau pembersih TKP. Banyak sekali hal-hal baru yang didapat sehingga penonton penasaran dan mempelajari mengenai nilai-nilai kehidupan dari potongan adegan pada film tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan makna denotasi, konotasi, dan mitos dari drama korea “Move To Heaven”. Penelitian analisis semiotika dalam drama "Move To Heaven" dapat memberikan manfaat untuk memperluas pemahaman kita tentang pengaruh drama dan narasi dalam menyampaikan pesan moral yang dilihat pada makna denotasi, konotasi, dan mitos. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah streaming melalui aplikasi Netflix. Peneliti bertindak sebagai sarana penelitian dengan memakai alat bantu smartphone dan catatan pengamatan (field note). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa makna denotasi dalam drama ini berkaitan dengan tanggung jawab sebuah pekerjaan dalam setiap kasus yang diambil. Makna konotasi dalam drama ini terkait dengan pengalaman emosional dan refleksi tentang kehidupan, kematian, dan hubungan manusia. Peneliti memperoleh beberapa pesan moral dalam drama ini yaitu bagaimana kita menghargai dan tidak menganggap rendah setiap pekerjaan yang dimiliki orang lain.
Pelatihan Pembuatan Short Movie untuk Kreativitas Siswa di Sekolah Menengah Atas Nurdiyatnika, Rizal; Nurhadi, Zikri Fachrul
Prima Abdika: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 3 (2024): Volume 4 Nomor 3 Tahun 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Flores Ende

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37478/abdika.v4i3.4615

Abstract

The development of cinema today is quite numerous and varied with various types of films, such as short movies or commonly called short films that can be made by various groups ranging from young people to adults. Making a short movie or short film is a film that has a shorter duration so that it is not too difficult to make compared to a long film so that many people make it. SMAN 8 Garut is one of the schools that requires its students to make a short movie or short film as the final assignment of the students in class XII, but they are not equipped with a deeper understanding of short movie making considering that this school is not oriented towards vocational broadcasting and film like SMK. In order to overcome this problem, the film activist community Framemograph collaborated with students from the extracurricular Photography SMAN 8 Garut to create a short movie making training for students of SMAN 8 Garut. The purpose of this service is to equip students with knowledge and skills in making short movies or short films properly and correctly. This service method uses training with several stages including observation, preparation, and implementation. The results showed success where students were very active in asking questions to solve their problems or concerns in the process of making short movies or short films. Based on this success, it is hoped that students can apply the understanding they get in making short movies or short films later.