Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

MODALITAS DALAM TEKS PIDATO RNC DONALD TRUMP DENGAN ANALISIS PENDEKETAN HALLIDAY & MATTHIESSEN (2004) Anoraga Pandji laksana; Inayatul Isma; Bima Kurniawan
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 2 No. 7 (2024): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi Juli
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/v2i7.659

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis modalitas dalam teks pidato RNC Donald Trump dengan menggunakan pendekatan Halliday & Matthiessen (2004). Modalitas merupakan fitur linguistik yang digunakan untuk mengekspresikan sikap pembicara terhadap proposisi yang disampaikan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-kualitatif dengan menganalisis transkrip pidato RNC Donald Trump. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modalitas dalam pidato Donald Trump memiliki nilai yang tinggi (high). Hal ini mengindikasikan bahwa Trump sangat yakin dengan pesan yang disampaikan dan berusaha mempengaruhi pendengarnya. Penelitian ini memberikan kontribusi dalam memahami bagaimana modalitas digunakan dalam pidato politik untuk mencapai tujuan tertentu.
KOMUNIKASI KESEHATAN DALAM PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL SUWUK: STUDI KASUS DI DESA WERU, KECAMATAN PACIRAN, KABUPATEN LAMONGAN Inayatul Isma; Farida Nurul Rahmawati
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 3 No. 6 (2025): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi Juni
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/v3i6.2344

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji praktik pengobatan tradisional suwuk di Desa Weru, Kabupaten Lamongan, dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang menekankan pada pemahaman mendalam terhadap proses dan makna di balik praktik tersebut. Suwuk merupakan metode pengobatan yang memadukan unsur spiritual dan fisik, seperti pembacaan doa-doa tertentu, penggunaan air yang telah didoakan, ramuan herbal, serta pijatan ringan yang diyakini dapat membantu proses penyembuhan. Masyarakat setempat meyakini bahwa penyakit tidak hanya bersumber dari faktor medis, tetapi juga dapat disebabkan oleh gangguan spiritual atau non-fisik, sehingga suwuk menjadi alternatif utama, khususnya ketika pengobatan modern tidak memberikan hasil yang diharapkan. Penelitian ini menemukan bahwa proses komunikasi antara penyuwuk dan pasien tidak hanya berfokus pada aspek kesehatan, melainkan juga membangun kepercayaan, rasa aman, dan hubungan emosional yang erat di antara keduanya. Hal ini menjadikan suwuk tetap relevan dan diterima di tengah masyarakat modern, karena mampu memenuhi kebutuhan spiritual dan sosial pasien, selain aspek medis. Dengan demikian, suwuk tidak hanya dipandang sebagai praktik pengobatan, tetapi juga sebagai sarana memperkuat ikatan sosial dan budaya di masyarakat Desa Weru.