Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

Bahasa Indonesia sebagai Simbol Kesatuan dalam Dinamika Era Globalisasi pada Masyarakat Kamal M. Azaz Alfian; Ahzu Ainur Rohmah; Elsa Farista; Bima Kurniawan
Jurnal Bima : Pusat Publikasi Ilmu Pendidikan bahasa dan Sastra Vol. 2 No. 1 (2024): Maret : Jurnal Bima : Pusat Publikasi Ilmu Pendidikan bahasa dan Sastra
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/bima.v2i1.578

Abstract

The growth of the era of globalization is marked by the rapid flow of information and cultural exchange, this is evidenced by changes in the use of Indonesian by the dominance of the use of foreign languages. The aim of this research is to find out more deeply about Indonesian as a symbol of unity in the dynamics of the era of globalization. This type of research is qualitative with a descriptive approach with data collection techniques using library research. The research results show that Indonesian plays a very important role as a symbol of unity in the era of globalization, especially in the Kamal community. With language education that focuses on preserving authenticity and developing local vocabulary, together with an understanding of the importance of Indonesian as a cultural heritage, can be an effective strategy in maintaining this symbol of unity. Thus, Indonesian is not just a communication tool, but also a solid foundation in building identity and unity amidst the dynamics of the era of globalization.
MODALITAS DALAM PIDATO JOKO WIDODO “MEMPROMOSIKAN INVESTASI INDONESIA DALAM AGENDA ECOSPERITY WEEK 2023” : LINGUISTIK FUNGSIONAL SISTEMIK Bima Kurniawan; Alfani Aurilia Hidayat; Septian Trio Bagus Saputra; Rizky Anang Mustofa; Happy Nurcahyani
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 2 No. 6 (2024): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi Juni
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/v2i6.598

Abstract

Penelitian ini mengkaji Sambutan President Joko Widodo mengenai mempromosikan investasi Indonesia dalam agenda Ecosperity Week 2023 dengan menggunakan teori Linguistik Fungsional Sistemik (LFS). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan modalitas dari sambutan presiden tersebut. Teori yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teori Halliday dan Matthiessen (2004), Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pemaparan secara deskriptif. Hasil temuan pada penelitian ini menunjukkan teks sambutan Presiden Joko Widodo mengenai mengenai mempromosikan investasi Indonesia dalam agenda Ecosperity Week 2023 menggunakan modalitas menengah ke atas, dengan modalitas ingin, harus, dan juga akan. Secara keseluruhan, pilihan modalitas di dalam teks sambutan Presiden Joko Widodo mencerminkan strategi komunikasi yang terukur yang merupakan kunci utama untuk membuat pesan dalam sambutan Presiden menjadi lebih kuat dan berpengaruh. Hal tersebut bertujuan mewakilkan kesanggupan Presiden Joko Widodo untuk menjalankan visi, rencana, dan perbaikan kedepan untuk kesejahteraan negara Indonesia yang lebih baik lagi.
MODALITAS DALAM PIDATO MAUDY AYUNDA “PULIH LEBIH CEPAT, BANGKIT LEBIH KUAT” DALAM KAJIAN LINGUISTIK FUNGSIONAL SISTEMIK Bima Kurniawan; Vina Santiana Kartika Putri; Violina Nedisa Parindra Putri
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 2 No. 6 (2024): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi Juni
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/v2i6.606

Abstract

Pidato Maudy Ayunda pada G20 tahun 2022 menyebutkan tentang daftar program untuk merayakan acara Presidensi G20 dari berbagai negara demgan perekonomian yang tinggi. Ia berharap masyarakat Indonesia dapat hidup berdampingan dan menerapkan poin-poin penting. Misalnya kerjasama dan berfokus pada pentingnya keterlibatan pemuda dalam mengatasi tantangan global. Ia menekankan perlunya kolaborasi dan solusi inovatif untuk mengatasi isu-isu seperti perubahan iklim, ketidaksetaraan ekonomi, dan disrupsi teknologi. Ayunda menyerukan investasi yang lebih besar dalam pendidikan dan pengembangan keterampilan untuk mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan di masa depan. Ia juga menyoroti peran transformasi digital dalam menciptakan peluang dan mendorong para pemimpin dunia untuk mendukung inisiatif yang digerakkan oleh kaum muda.
MODALITAS DALAM PIDATO MENHAN PRABOWO DI FORUM IISS SHANGRI-LA DIALOGUE 2024 “SINGGUNG SERANGAN RAFAH” DALAM KAJIAN LINGUISTIK FUNGSIONAL SISTEMIK Abdullah Badaruddin R; Mentari A Z; Amin Wahyono; Bima Kurniawan
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 2 No. 6 (2024): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi Juni
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/v2i6.607

Abstract

Penelitian ini mengkaji pidato Menhan Prabowo Di Forum IISS Shangri-La Dialogue 2024 “Singgung Serangan Rafah” dengan teori Linguistik Fungsional Sistemik (LFS). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan modalitas dari pidato menteri pertahanan Prabowo Subianto di forum IISS. Teori yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teori Halliday dan Matthiessen (2004). Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pemaparan secara deskriptif. Hasil temuan pada penelitian ini menunjukkan teks pidato Menhan Prabowo pada forum IISS Shangri-La menggunakan modalitas menengah ke atas, dengan modalitas akan, harus, mampu, ingin, dan bertekad/tekad. Hal tersebut dipengaruhi untuk mengungkapkan keyakinannya tentang solusi dua negara untuk konflik Israel-Palestina dan gencatan senjata di Ukraina. Modalitas frekuensi digunakan untuk menunjukkan kecenderungannya dalam mempromosikan dialog dan kerjasama. Modalitas tersebut antara lain, akan, harus, ingin, dapat, dan mampu. Nilai modalitas yang digunakan Prabowo pada pidatonya setara, yaitu menengah ke atas, hal tersebut menunjukkan modalitas secara strategis untuk meyakinkan audiens tentang komitmennya terhadap perdamaian dan stabilitas global. Pidatonya mencerminkan keyakinannya pada diplomasi dan kerjasama sebagai solusi untuk konflik internasional.
MODALITAS PIDATO PRESIDEN TRUMP PADA SESI KE 75 MAJELIS UMUM PBB Moh Ulil Amri; Rafli Hendra Rajasa; M Arifin Fadly; Ach Rahul Abdullah; Bima Kurniawan
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 2 No. 6 (2024): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi Juni
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/v2i6.609

Abstract

Penelitian ini mengkaji pidato Presiden Trump pada Sidang Umum PBB ke-75, 22 September 2020 dengan menggunakan teori Linguistik Fungsional Sistematis (LFS). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan modalitas dari pidato Trump pada sidang Majelis Umum PBB ke-75, 22 September 2020. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Halliday dan Matthiessen (2004). Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan penjelasan deskriptif. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa teks pidato Presiden Trump yang berjudul 'Remarks of President Trump To The 75th Session Of The United Nations General Assembly, September 22, 2020' menggunakan modalitas menengah ke atas, dengan modalitas akan, harus, mampu, ingin, dan bertekad. Hal ini dipengaruhi oleh fakta bahwa Presiden Trump sebagai presiden memperingati tujuh puluh lima tahun setelah berakhirnya Perang Dunia II dan berdirinya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan kita telah melancarkan pertempuran sengit melawan musuh yang tidak terlihat, yaitu virus Cina yang telah merenggut banyak nyawa di 188 negara. 22 September 2020
ANALISIS MODALITAS DALAM PIDATO MENTERI PERTAHANAN PRABOWO SUBIANTO “FORUM IISS SHANGRI-LA DIALOGUE 2024: SINGGUNG SERANGAN di RAFAH”: LINGUISTIK FUNGSIONAL SISTEMIK Bima Kurniawan; Yohan Aditya Mahendra; Khoilur Rofiki; Sabilah Najwah Hidayah, Sabilah Najwah Hidayah; Lira Firnanda
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 2 No. 6 (2024): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi Juni
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/v2i6.615

Abstract

Penelitian ini menganalisis modalitas pidato Menteri Pertahanan Prabowo Subianto pada “Forum IISS Shangri-La Dialogue 2024” dengan focus khusus pada segmen yang menyentuh serangan di Rafah. Pendekatan yang digunakan adalah Linguistik Fungsional Sistemik (LFS) untuk mengidentifikasi dan memahami penggunaan modalitas dalam wacana politik. Modalitas dalam wacana politik memiliki peran penting dalam membangun makna dan menyampaikan sikap pembicara. Pidato Menteri Pertahanan Prabowo Subianto di forum tersebut memberikan kesempatan untuk mengeksplorasi bagaimana modalitas digunakan untuk menyampaikan posisi dan pandangan Indonesia terkait isu keamanan global. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan analisis teks melalui pendekatan LFS. Data dikumpulkan dari transkip pidato yang tersedia secara public. Modalitas yang dianalisis mencakup kategori probabilitas, frekuensi, kemampuan, kewajiban, dan inklinasi. Analisis menunjukkan bahwa Prabowo menggunakan berbagai modalitas untuk menyampaikan kepatian, kekhwatiran, dan komitmen terhadap isu yang dibahas. Modalitas probabilitas sering digunakan untuk menyoroti ketidakpastian dan kompleksitas situasi di Rafah. Modalitas kewajiban digunakan untuk menegaskan komitmen Indonesia terhadap penyelesaian konflik dan kerjasama internasional. Penggunaan modalitas ini mencerminkan strategi retorik yang berusaha untuk mengimbangi antara menunjukkan keprihatinan mendalam dan menyerukan tindakan kolektif dalam komuitas internasional. Dengan cara ini, Prabowo berhasil menyampaikan pesan diplomatic yang kuat tanpa terlalu agresif atau defensive. Modalitas dalam pidato Prabowo di forum IISS ShangriLa Dialogue 2024 memainkan peran krusial dalam menyampaikan sikap dan posisi Indonesia terkait isu serangan di Rafah. Penggunaan modalitas yang beragam menunjukkan kemampuan Prabowo dalam menggunakan Bahasa sebagai alat diplomasi dan pengaruh politik. Pendekatan LFS terbukti efektif dalam mengungkap lapisan-lapisan makna tersembunyi dalam wacana politik, memberikan wawasan mendalam tentang strategi komunikasi dalam konteks internasional.
MODALITAS DALAM PIDATO MAUDY AYUNDA PADA PRESIDENSI G20 2022: DUNIA PENDIIKAN DI INDONESIA DALAM DUA TAHUN TERAKHIR Ekin Renata Christiano Sitepu; Andinia Rahmawati; Bima Kurniawan
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 2 No. 6 (2024): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi Juni
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/v2i6.622

Abstract

Dalam penelitian ini membahas mengenai modalitas dalam pidato Maudy Ayunda pada acara presidensi G20 2022. G20 ialah forum internasional yang berfokus pada pembahasan ekonomi kreatif dan juga merupakan pertemuan perdana kelompok kerja pendidikan (Education Working Group). Tujuan penelitian ini untuk memahami modalitas yang digunakan dan untuk mengetahui bagaimana dampak yang ditimbulkan dari pesan yang disampaikan melalui pidato tersebut. Pendekatan penelitian ini mengacu pada metode penelitian deskriptif menggunakan data-data dan literatur terdahulu. Dari analisis yang kami paparkan bahwa Maudy Ayunda secara konsisten menggunakan modalitas untuk menegaskan pesan yang disampaikan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa cara penyampaian atau penggunaan bahasa dalam pidato Maudy Ayunda selalu menggunakan bahasa yang baik dan benar, serta gestur dan bahasa tubuh dapat memperkuat pesan verbal yang disampaikan. Dengan ini, pidato Maudy Ayunda telihat lebih efektif dan menarik.
MODALITAS DALAM TEKS PIDATO JOE BIDEN ELECTION SPEECH Safira Dwi Agustina; Almira Dayinta; Antika; Bima Kurniawan
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 2 No. 6 (2024): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi Juni
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/v2i6.625

Abstract

Membahas analisis modalitas dalam pidato kemenangan Joe Biden setelah pemilihan presiden Amerika Serikat tahun 2020. Modalitas dalam konteks linguistik mengacu pada cara penggunaan kata-kata untuk mengekspresikan kemungkinan, kewajiban, atau keyakinan. Pidato Biden memanfaatkan berbagai jenis modalitas seperti epistemik ("we will succeed"), deontik ("we must heal"), dan lainnya untuk menyampaikan pesan-pesan optimis dan ajakan untuk tindakan kolektif kepada audiensnya. Metode analisis melibatkan pengidentifikasian dan perhitungan jumlah kemunculan kata-kata modal seperti "will," "can," "may," dan lainnya dalam teks pidato. Hasil analisis menunjukkan bahwa Biden menggunakan modalitas untuk membangun narasi kemenangan, mempersatukan bangsa, dan menetapkan visi masa depan. Ini menyoroti strategi retorika yang digunakan untuk mencapai dampak politik dan sosial yang diinginkan dalam komunikasi publiknya.
MODALITAS DALAM PIDATO JOKO WIDODO PADA HARI ANTI KORUPSI SEDUNIA: LINGUISTIK FUNGSIONAL SISTEMIK Bima Kurniawan; Izza Luria Putri Jasmine; Illa khoirur Rohmawati
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 2 No. 7 (2024): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi Juli
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/v2i7.628

Abstract

Dengan menggunakan teori Linguistik Fungsional Sistemik, penelitian ini menyelidiki pidato Presiden Joko Widodo pada Hari Antikorupsi Sedunia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana modalitas digunakan dalam pidato dan bagaimana modalitas mempengaruhi makna wacana. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan menggunakan pendekatan teoritis modalitas Hassan Alwi. Data penelitian berupa kalimat yang menunjukkan penggunaan modalitas dari pidato Presiden Joko Widodo pada Hari Antikorupsi Sedunia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Presiden Joko Widodo menggunakan kata-kata yang menunjukkan keharusan dan kemampuan dalam pidatonya. Kata-kata seperti "harus" dan "bisa" membangun makna yang menunjukkan komitmen Presiden Joko Widodo terhadap perjuangan melawan korupsi dan meningkatkan kualitas pemerintahan. Selain itu, dalam analisis, penelitian ini menemukan bahwa modalitas.
MODALITAS PIDATO JOKO WIDODO PADA ECOSPERITY WEEK DI SINGAPORE: PROJEK NUSANTARA DAN JUGA INVESTASI NEGARA SINGAPURA DALAM PROJEK NUSANTARA Bima Kurniawan; Dwi Mukhlisatin. F; Muhammad Almaz Firza Sasongko
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 2 No. 7 (2024): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi Juli
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/v2i7.630

Abstract

Penelitian ini mengkaji pidato Joko Widodo pada acara Ecosperity week di Singapura dengan menggunakan teori Linguistik Fungsional Sistemik (LFS). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan modalitas dari pidato Presiden Joko Widodo. Teori yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teori Halliday dan Matthiessen (2004). Dalam pidato ini termasuk salah satu jenis komunikasi yaitu komunikasi massa. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pemaparan secara deskriptif. Hasil temuan pada penelitian ini menunjukkan teks pidato Presiden Joko Widodo menggunakan modalitas menengah ke atas, dengan modalitas akan, dan bisa. Pada pidatonya Presiden Joko Widodo menyinggung proyek Ibu kota Nusantara dan dibukanya paket investasi bagi sektor swasta. Hal tersebut memperkuat bahwa Presiden Joko Widodo menyiapkan proyek ini dengan matang, beliau menjelaskan dengan jelas visi misi dari proyek Ibukota Nusantara, hal ini juga dilakukan untuk menarik lebih banyak investor sektor swasta.