Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

STUDI KARAKTERISTIK TANAH SEDIMEN PADA PROYEK PEKERJAAN BENDUNGAN TEMEF Sir, Tri Mardiyati W; Sina, Dantje A. T.; Baeng, Thomas K
Jurnal Kacapuri : Jurnal keilmuan Teknik Sipil Vol 7, No 1 (2024): Vol 7, No 1 (2024 JURNAL KACAPURI : JURNAL KEILMUAN TEKNIK SIPIL (Edisi Juni 202
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/jk.v7i1.12687

Abstract

Tanah untuk bendungan urugan homogen perlu memenuhi beberapa persyaratan. Sampel tanah uji merupakan tanah endapan pada proyek pekerjaan Bendungan Temef. Secara visual  dilapangan merupakan tanah berbutir halus yang dapat menampung air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik tanah endapan serta kelayakannya untuk dijadikan material inti pada bendungan urugan yang didasarkan pada desain inti lempung Bendungan Temef. Metode penelitian berupa observasi pada pengujian sifat fisik dan mekanis tanah melalui pengujian laboratorium. Hasil pengujian yang didapat menunjukan beberapa karakter fisik dan mekanis dari tanah sedimen tidak memenuhi syarat yaitu klasifikasi tanah menurut USCS adalah ML sedangkan pada desain adalah tanah CH. Nilai berat spesifik (Gs) , batas cair (LL) dan indeks plastisitas (IP)  lebih rendah dari nilai desain. Koefisien permeabilitas 1,3 x 10-5 cm/detik lebih besar dari desain. Berat isi kering maksimum 1,35 g/cm3 lebih rendah dari desain dengan kadar air optimum sebesar 33,55%, kohesi tanah berdasarkan uji DST yaitu 0,09 kg/cm2, dan sudut geser dalam(Φ) 9,94o mempunyai nilai lebih rendah dari rencana desain. Ditinjau dari aspek kemudahan pekerjaan, tanah ini sulit untuk dipadatkan karena sifat kapilaritasnya yang tinggi sehingga dengan penambahan sedikit air menjadi lembek dan lengket. Dengan demikian tanah sedimen tersebut tidak memenuhi syarat sebagai material inti bendungan urugan.
PKM Hidroponik guna Pemenuhan Sayuran Sehat Bagi Ibu Rumah Tangga Kelurahan Batuplat Hangge, Elsy Elisabet; Sir, Tri Mardiyati W; Bunganean, Wilhelmus; Frans, John H.
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Undana Vol 19 No 1 (2025): JUNI 2025
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/jpkmlppm.v19i1.19901

Abstract

Ketersediaan lahan di daerah perkotaan saat ini untuk pertanian sudah sangat terbatas, karena peralihan lahan menjadi perumahan dan fasilitas umum yang menunjang di daerah perkotaan, akibat dari pertambahan jumlah penduduk di kota yang semakin meningkat dari hari ke hari. Sedangkan kebutuhan akan bahan pangan, khususnya sayur- mayur yang segar dan sehat bagi kebutuhan konsumsi rumah tangga terus meningkat. Oleh karena itu, pada kegiatan program kemitraan masyarakat ini, mencoba mengenalkan kepada masyarakat khususnya pada kelompok Ibu-Ibu rumah tangga di Kelurahan Batuplat Kota Kupang tentang pemanfaatan lahan terbatas menggunakan sistem hidroponik baskom dan rakit apung untuk menanam sayur guna pemenuhan kebutuhan konsumsi sayur sehat bagi rumah tangga. Metode hidroponik merupakan metode yang dapat dikembangkan dan diaplikasikan disektor rumah tangga atupun skala besar untuk peningkatan perekonomian masyarakat. Sistem hidroponik baskom dan rakit apung ini relatif mudah untuk diterapkan di kalangan Ibu rumah tangga, karena sistem penanaman sayur ini tidak menggunakan media tanah melainkan menggunakan media air bernutrisi yang diletakkan dalam baskom dan wadah stryrofoam dan net pot, sehingga sayuran dapat tumbuh dengan baik karena akar menyerap unsur-unsur hara atau nutrisi yang diperlukan. Luaran yang dihasilkan dari kegiatan program kemitraan masyarakat ini adalah produk hidroponik baskom dan rakit apung dalam pemanfaatan lahan terbatas di daerah perkotaan untuk menghasilkan kebutuhan sayuran sehat untuk konsumsi rumah tangga oleh kelompok Ibu-Ibu rumah tangga di Kelurahan Batuplat Kota Kupang. Kata Kunci: Hidroponik baskom, rakit apung, keterbatasan lahan, sayuran sehat