Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH RENDAMAN AIR LAUT, AIR HUJAN, DAN AIR PAYAU TERHADAP KUAT TEKAN BETON Arjuna, Arjuna; Jasman, Jasman; Muis B, Abd.
Bearing : Jurnal Penelitian dan Kajian Teknik Sipil Vol 9, No 1 (2024): Bearing : Jurnal Penelitian dan Kajian Teknik Sipil
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jbearing.v9i1.7854

Abstract

Water is an essential fundamental component in the manufacture of building materials (concrete) and reinforced concrete (steel) constructions. In construction, water acts as a component, transforming the hydraulic adhesive into a paste that will ultimately harden. Apart from that, the water in the concrete mix activates the chemical process of cement as an adhesive and lubricates the aggregate, making it easier to work with. The purpose of this study is to assess the influence of immersion water on concrete compressive strength in order to calculate the immersion-to-concrete strength ratio. This research method uses experimental research methods by comparing between 3 types of immersion water in concrete, namely AL (sea water), AP (brackish water), and AH (rainwater). The results of the research on the compressive strength of AL of 19.24 MPa, AP of 20.90 MPa, and AH of 24.33 MPa. AL experienced a decrease in compressive strength of 3.36 MPa and AP of 5.09 MPa against AH which has the highest strong value among the 3 bath variations and even higher than the compressive strength of the plan of 20 MPa. From the clarification over, it can be concluded that the submersion of brackish water, and water comes to the compressive quality of the arrange, whereas the inundation of seawater does not meet.
Uji Experimental Penggunaan Limbah Bata Merah Sebagai Filler Pada Perkerasan Aspal Beton (Asphalt Concrete - Binder Course) Aldhi, Alhamdi; ', Mustakim; Muis B, Abd.
JURNAL SIPIL SAINS Vol 15, No 2 (2025)
Publisher : Program Stud Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/sipilsains.v15i2.8683

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana pengaruh penggunaan filler limbah bata merah   sebagai bahan pengganti filler terhadap karakteristik nilai Marshall dengan perbandingan antara penggunaan filler semen pada komposisi filler 100:0, 50:50, 0:100 pada penggunaaan campuran AC-BC. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa pada aspal AC-BC dengan kadar filler 100:0, 50:50 dan 0:100 dimulai dari nilai stabilitas, VMA, VIM, flow, dan marshall quotient mengalami kenaikan pada saat penambahan kadar filler limbah bata merah, sedangkan nilai VFA mengalami penurunan setiap penambahan kadar filler limbah bata merah. namun, variasi kadar filler limbah bata merah pada campuran AC-BC pada karakteristik Marshall memenuhi spesifikasi Umum Bina Marga 2018. Diperoleh nilai Kadar Aspal Optimum sebesar 6% dengan KA minimum 5% dan KA maksimum 7% yang telah memenuhi spesifikasi Umum Bina Marga 2018 dan layak digunakan dalam campuran aspal beton AC-BC.
Analisis Penggunaan Serat Sabut Kelapa Terhadap Karakteristik Bata Ringan Pratama, Muh. Rafli; Hamka, Hamka; Muis B, Abd.
Journal of Innovative and Creativity Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joecy.v5i3.3411

Abstract

Limbah merupakan hasil usaha atau aktivitas yang mengandung senyawa berbahaya dan beresiko bagi lingkungan, kesehatan manusia, dan kelangsungan makhluk hidup. Limbah serabut kelapa merupakan salah satunya. Fokus dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi dampak dari kombinasi limbah serabut kelapa terhadap produksi bata rigan berdasarkan kekuatan tekan dan kemampuan menyerap air. Penelitian ini menerapkan pendekatan eksperimen yang dilakukan di laboratorium struktur dan material Universitas Muhammadiyah Parepare. Hasil penelitian ini memperhatikan variasi campuran limbah serabut kelapa dengan variasi 0%,1%,3% dan 5%. Setiap variasi dibuat 3 sampel dengan dimensi 60cm x 10cm x 20cm selama 28 hari proses curing sebelum melalui uji kuat tekan. Berdasarkan hasil penelitian, 5,333 Mpa dengan variasi 0%, 5,194 Mpa dengan variasi 1%, 4,528 Mpa dengan variasi 3%, dan 3,861 Mpa dengan variasi 5%. Untuk bata ringan, persentase penyerapan air adalah 17,13% dengan variasi 0%, 17,36% dengan variasi 1%, 17,68% dengan variasi 3%, dan 17,86% dengan variasi 5%. Dengan kesimpulan semakin banyak persentase sabut kelapa maka daya serapa air akan meningkat karena sifat serat kelapa yang menyerap air dan menciptakan pori tambahan.Sedangkan pada kuat tekan cenderung turun jika kadar serat terlalu tinggi karena porositas meningkat dan daya ikat semen terganggu.