Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

MAKNA DAN IDENTITAS SOSIAL MASYARAKAT MANDAR DALAM LIPA’ SABBE -, Wahyuddin; Farid, Muhammad; Maryam, Juniarti; -, Ilham; -, Arianto; Munir, Muhammad
Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi Communique Vol 6 No 2 (2024): Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi Communique
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62144/jikq.v6i2.322

Abstract

Lipa’ sabbe Mandar merupakan sarung kebanggan masyarakat Suku Mandar yang sampai saat ini digunakan, lipa’ sabbe mandar memiliki dua motif corak atau motif yakni corak sure dan bunga. Simbol lipa sa’be memiliki corak sesuai pemaknaan masing-masing. Tujuan penelitian ini untuk mengeksplorasi makna identitas sosial dalam simbol lipa sabbbe khas Mandar, Dalam penelitian ini penulis menggunakan teori semiotika untuk memaknai simbol-simbil dalam motif lipa sabe. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan pendekatan dalam mengumpulkan data peneliti menggunakan metode penelitian observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa simbol makna lipa sabbe Mandar memiliki macam makna, seperti corak atau sure yang digunakan raja-raja di Mandar dan sure yang bermakna identitas sosial Mandar, lipa’ sabbe adalah identitas manusia Mandar yang bisa dikenal sesuai dengan sosok pemakainya. Ia seorang bangsawan raja, ketua adat, ana’ pattola, tau biasa sering disebut batua Sebagai pemimpm masyarakat, mereka menjaga empat unsur antara lain: Asagenang (berkecukupan), Asalamang (menjaga keselamatan dan keamanan bersama) Assiamang-amang (solida ritas dan soliditas dalam kehidupan) Siannangang Siri’ anna lokko’ (menjaga martabat dan harga diri). Motif ini menunjukkan herarki misalnya, raja dan tingkat sosial dari seseorang, apakah dia bangsawan atau rakyat biasa. Temuan lainnya pemahaman dalam menggunakan sabbe diketehui, tidak sembranngan digunakan, namun ada juga beberapa corak atau sure yang bisa digunakan masyarakat umum.
Strategi Manajemen Komunikasi Direktorat Jenderal Bea Dan Cukai Dalam Meminimalisir Efek Pemberitaan Media Maryam, Juniarti; Akbar, , Muh.; Sultan, Muhammad Iqbal
Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi Communique Vol 6 No 2 (2024): Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi Communique
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62144/jikq.v6i2.344

Abstract

Strategi komunikasi yang diterapkan oleh Bea Cukai memiliki peranan penting dalam mempengaruhi efek pemberitaan media terhadap citra lembaga. Dalam menghadapi pemberitaan media, Bea Cukai perlu mempertimbangkan berbagai faktor seperti transparansi, responsif, dan konsistensi dalam menyampaikan informasi kepada publik. Selain itu, membangun hubungan yang baik dengan media massa juga merupakan hal yang krusial. Dengan demikian, dengan Boundary Spanning Public Relation (membangun komunikasi dua arah antara organisasi dengan publik) melalui strategi komunikasi yang tepat, Bea Cukai dapat mengelola efek pemberitaan media dengan lebih efektif, sehingga dapat memperkuat citra lembaga di mata masyarakat. Salah satu kasusnya adalah terjadinya miskomunikasi dan diskomunikasi regulai beacukai terhadap persepsi masyarakat. Penelitian inipun berupaya mengkajinya dengan tujuan untuk mengidentifikasi penyebab masalah persepsi negatif masyarkat terkait kebijakan aregulasi Beacukai. Pendekatan penelitian ini adalah metode kualitatif dengan studi kasus. Hasil penelitian mengidentifikasi beberapa penyebabnya yaitu kurangnya kemampuan SDM dalam teknik penguasaan cara berkomunikasi, manajemen isu yang perlu disempurnakan serta kurang terlibatnya seluruh element organisasi dalam Instansi Beacukai.Selain itu, ada beberapa upaya dalam menyelesaikan misinformasi dan diskomunikasi dalam komunikasi media dan public antaralain menerapkan pendekatan penyusuanan agenda setting dan kultivasi, perumusan strategi komunikasi, produksi dan aktivasi, dan Monitoring dan Evaluasi.