Tulisan ini bertujuan untuk memberikan pendalaman yang mendalam terkait ayat al-Quran yang berhubungan dengan pendidikan karakter perspektif al-Qur’an. Fenomena yang ditemukan lapangan menunjukkan bahwa peserta didik masih minus akhlak di lingkungan sekolah maupun masyarakat, seperti intoleran, pengeroyokan, pelecehan seksual bahkan tindakan radikalisme. Seperti aksi intoleran terjadi di 10 sekolah negeri Jakarta, kemudian pengeroyokan yang dilakukan oleh 9 teman BT, membuat BT meninggal dunia. Kasus ujaran kebencian dilakukan oleh dua orang siswi yang berseragam putih abu-abu SMKN 1 Kota Banjar yang melampiaskan kekesalannya beredar di media sosial. Kasus yang mengerikan juga terjadi di Cibiru, Kota Bandung, Jawab Barat. Pendidikan karakter merupakan upaya penanaman kecerdasan dalam berpikir, penghayatan dalam bentuk sikap, dan pengamalan dalam bentuk perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai luhur yang menjadi jati dirinya. Diwujudkan dalam interaksi dengan Tuhannya, diri sendiri, antarsesama, dan lingkungannya. Dalam artikel ini penulis hanya mengangkat empat nilai karakter dai 18 nilai karakter tersebut, yakni toleansi, religius, cinta damai, dan sahabat/komunikatif. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian library research. Teknik pengumpulan data menggunakan redaksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan karakter dikaitkan dengan al-Quran terdapat di dalam Q.S. al-Baqarah: 256 mengenai toleransi, Q.S. an-Nur: 30 tentang menjaga nilai religius, Q.S al-A’raf: 33 mengisyaratkan tentang cinta damai dan Q.S. ali-Imran: 159 tentang bersahabat dan komunikatif.