Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Terapi Bermain Bercerita Metode Boneka Tangan Terhadap Kemampuan Berkomunikasi Verbal Pada Anak Prasekolah Di Yayasan Pendidkan Raudhatul Athfal (Ra) Al Fatihah Tama Rangkuti, Wirda Dwi; Azizah, Nur; Sinaga, Rosmani; Hadisyah, Hadisyah; Nduru, Sri Wahyu
ANJANI Journal (Medical Science & Healthcare Studies) Vol 3, No 2 (2023)
Publisher : Perkumpulan Dosen Muda Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37638/anjani.v3i2.1029

Abstract

Komunikasi merupakan kebutuhan yang mendasar bagi manusia dalam menjalin interaksi. Komunikasi dapat memberikan kepuasan bagi masing-masing orang, misalnya terpenuhi perasaan kasih saying, cinta dan perhatian. Oleh karena itu, untuk menstimulasi perkembangan berbicara anak, komunikasi sangat perlu untuk diperhatikan. Di Indonesia setiap tahunnya mengalami peningkatan sekitar 6% di tahun 2015 terdapat 19% anak yang mengalami gangguan berbicara menurut (Riskesdas, 2015 ). Terapi bermain boneka tangan berdampak terapeutik pada peningkatan komunikasi anak dan merupakan media untuk mengekspresikan perasaan yang mereka alami selama di rumah sakit. Seringkali anak terlalu takut untuk mengungkapkan perasaannya pada saat mengalami perawatan medis. Penggunaan boneka tangan pada anak- anak bertujuan untuk mengidentifikasi ketakutan dan kesalahpahaman tentang apa yang terjadi pada mereka, boneka tangan merupakan permainan yang memberikan peluang kepada anak untuk menceritakan perasaan selama di rumah sakit dengan menggunakan puppets (boneka terbuat dari kain flanel) yang dimasukkan ke tanganTujuan penelitian untuk Untuk mengetahui apakah Pengaruh Terapi Bermain Bercerita Metode Boneka Tangan Terhadap Kemampuan Berkomunikasi Verbal Pada Anak Prasekolah   Di Yayasan Pendidikan Raudhatul Athfal (RA) AL Fatihah.Desain penelitian yang digunakan ialah jenis penelitian Pre-eksperimental design. Penelitian ini menggunakan One Group pre-test and post-test design tanpa kelompok kontrol, kelompok subjek diobservasi sebelum dilakukan intervensi, kemudian diobservasi lagi setelah intervensi Sampel penelitian adalah 29 Siswa Yayasan Pendidikan Raudhatul Athfal (RA) AL Fatihah.Hasil Univariat 29 responden yang kemampuan berkomunikasi verbal pada anak prasekolah sebelum diberikan terapi bermain bercerita metode boneka tangan mayoritas memiliki kemampuan yang kurang sebanyak 17 responden (58,6%). Dan sesudah mayoritas baik sebanyak 14 responden (48,3%). Hasil Bivariat menunjukkan adanya perbedaan kemampuan berkomunikasi verbal anak prasekolah sebelum dan sesudah diberikan terapi bermain bercerita metode boneka tangan.Untuk Diharapkan terapi bermain bercerita metode boneka tangan dapat dimasukkan dalam program pembelajaran sebagai salah satu cara yang bisa diterapkan dalam peningkatan kemampuan berkomunikasi verbal pada anak yang difokuskan pada penggunaan kosakata sehingga kosakata anak akan bertambah.
HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL DENGAN KESIAPAN MENGHADAPI PERSALINAN DI UPTD PUSKESMAS PRAPAT JANJI KABUPATEN ASAHAN Imeldawati Situmorang; Sri Wahyuni; Siska Suci Triana Ginting; Yeni Rika; Intan Purnama Sari; Cyndi Pane; Hadisyah, Hadisyah
JURNAL RISET RUMPUN ILMU KESEHATAN Vol. 1 No. 2 (2022): Oktober: Jurnal Riset Rumpun Ilmu Kesehatan
Publisher : Pusat riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (742.542 KB) | DOI: 10.55606/jurrikes.v1i2.546

Abstract

Kecemasan pada ibu hamil dirasakan sejak trimester pertama, di mana kecemasan akibat dari adaptasi terhadap perubahan fisik tubuhnya, rahim yang mulai membesar, dan perubahan pada payudara serta perubahan psikologis. Kecemasan ini berlanjut pada trimester selanjutnya sampai pada trimester tiga sehingga diduga dapat menyebabkan kurang siap menghadapi persalinan nantinya. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan tingkat kecemasan ibu hamil dengan kesiapan mengadapi persalinan di UPT Puskesmas Prapat Janji Kabupaten Asahan Tahun 2022. Jenis penelitian adalah analitk dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah suami berjumlah 62 orang dan sampel 56 orang ditentukan berdasarkan kriteria. Pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner. Data dianalisis secara univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kecemasan ibu hamil trimester III lebih banyak sedang (73,2%), dan tingkat kecemasan ringan (12,%), sedangkan tingkat kecemasan berat (14,2%). Persiapan menghadapi persalinan lebih banyak siap menghadapi persalinan (76,8%) dan paling sedikit kurang siap (23,2%). Ada hubungan antara tingkat kecemasan ibu hamil dengan persiapan menghadapi persalinan (p 0,004<0,05). Diharapkan tenaga kesehatan dapat memberikan edukasi dan motivasi kepada suami khususnya ibu hamil tentang cara mengatasi kecemasan masa kehamilan untuk menghindari gangguan masa kehamilan dan persalinan.