Partisipasi pemilih dalam pemilihan umum (Pemilu) merupakan indikator vital kualitas demokrasi di Indonesia. Pada Pemilu 2024, Generasi Z dan Milenial sebagai kelompok pemilih mayoritas menghadapi tantangan dalam meningkatkan partisipasi mereka, yang cenderung lebih rendah dibandingkan pemilih lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi optimalisasi yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bandar Lampung dalam meningkatkan partisipasi pemilih muda. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan analisis deskriptif, melibatkan wawancara dan survei terhadap pemilih muda serta pemangku kepentingan terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi yang meliputi pendidikan politik, kampanye digital, dan kolaborasi dengan komunitas serta influencer lokal mampu meningkatkan kesadaran politik dan keterlibatan generasi muda. Meskipun demikian, masih terdapat kekurangan dalam aspek keberlanjutan dan cakupan kampanye di berbagai wilayah, yang perlu diperbaiki agar partisipasi pemilih dapat lebih optimal. Kesimpulan dari penelitian ini menegaskan pentingnya inovasi dalam pendekatan KPU untuk mencapai hasil yang lebih baik di masa mendatang. Saran bagi KPU adalah untuk memperluas jangkauan kampanye dan memperkuat kerjasama dengan berbagai elemen masyarakat, serta mengembangkan program yang berkelanjutan untuk menarik minat pemilih muda secara lebih efektif.