Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Bersama KKN-T 2024 Mengembangkan UMKM Kerupuk Bandung ”Hikmah” melalui Rebranding Produk Trisnani, Rischa Pramudia; Rachmawati, Ayu Nur; Lasmito, Lasmito
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 6 No 1 (2024): Jurnal Peduli Masyarakat: Maret 2024
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v6i1.2709

Abstract

UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) merupakan penunjang dan tulang punggung perekonomian negara yang dapat menyerap hingga 97% lapangan kerja di Indonesia. Namun saat ini, UMKM menjadi salah satu yang paling rentan atas imbas dari E-Commerce. Kerupuk Bandung Hikmah beralamatkan di Dusun Sambipasar RT. 05 RW. 07 Kec. Paron, Kab. Ngawi. Kerupuk Bandung Hikmah berdiri sejak bulan Oktober tahun 2023. Dalam menjalankan usahanya Pak Suwito menggunakan toples untuk menaruh produk krupuknya untuk membedakan dengan usaha krupuk lainnya. Krupuk Bandung Hikmah yang dijalankan Pak Suwito memiliki cita rasa yang berbeda. Hal yang membuat krupuk bandung ini mudah diminati konsumennya. Namun ada beberapa permasalahan pada UMKM Kerupuk Bandung Hikmah ini seperti banner, label, media sosial, dan pemasaran yang masih terbatas. Diharapkan dengan adanya pendampingan ini usaha Kerupuk Bandung Hikmah Bapak Suwito dapat lebih dikenal masyarakat dan juga mampu bersaing dengan UMKM lainnya.
ANALISIS PEMANFAATAN EMBUNG DESA KARANGSAMBIGALIH KECAMATAN SUGIO KABUPATEN LAMONGAN A.A., Syahrul Gayuh; Lasmito, Lasmito
DEARSIP : Journal of Architecture and Civil Vol 1 No 2 (2021): November 2021
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Islam Darul Ulum Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52166/dearsip.v1i2.2901

Abstract

Desa karangsambigalih adalah desa terletak di wilayah Kecamatan Sugio. Sebagian besar warganya berprofesi sebagai petani padi dimusim tanam satu dan musim tanam kedua,akan tetapi di musim tanam ketiga lahannya di tanami tembakau yang lebih sedikit membutuhkan air. Untuk mengetahui masalah kekurangan air, saya menganalisis embung, debit embung dan observasi petani dengan menyebar kuisioner. Dapat di ketahui embung yang berkapasitas 240.000 m3 atau setara dengan 240.000.000 liter, masih belun mencukupi untuk kebutuhan sebesar 70.567,2 m3 atau setara dengan 70.567.200 liter, membuat petani masih kekuran air untuk mengairi lahan mereka. Hal ini di buktikan dengan perhitungan kapasitas embung, perhitungan kebutuhan dengan rumus LPR FPR. Penelitian dengan menyebar kuisioner ke beberapa petani dapat simpulkan embung dalam kondisi tidak baik. Wawancara kepala desa tentang keluhan para petani, akan lebih diperhatikan lagi pemeliharaan baik embung dan saluran irigasi, dan rencana akan di bangun saluran untuk mengisi embung yang berasal dari aliran waduk gondang melalui pompa besar untuk mengisi Embung Desa supaya mencukupi kebutuhan pertanian.
PERENCANAAN PEMBANGUNAN SARANA AIR BERSIH DESA PEJOK KECAMATAN KEPOHBARU KABUPATEN BOJONEGORO Laksono, M. Agus heru; Lasmito, Lasmito
DEARSIP : Journal of Architecture and Civil Vol 2 No 2 (2022): November 2022
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Islam Darul Ulum Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52166/dearsip.v2i2.3532

Abstract

Air merupakan salah satu sumber kehidupan untuk makhluk hidup. Ketersediaan dan kebutuhan harus seimbang untuk menjamin keberlanjutan sumber daya air. Kebutuhan terhadap air bersih suatu daerah bergantung pada peningkatan jumlah penduduk serta kemajuan pembangunan. Desa Pejok berada di kecamatan Kepohbaru Kabupaten Bojonegoro. Desa ini memanfaatkan sumber mata air Sendang Banyu Arang yang berlokasi di Dusun Sukorejo Desa Pejok.Disaat musim kemarau sebagian besar warga mengeluh kekurangan pasokan air bersih dikarenakan volume sumber mata air berkurang dan pembagian air tidak merata. Maka dari itu perlu adanya perencanaan pembangunan sarana air bersih. Sumber data menurut cara memperolehnya, data dalam penelitian ini terdiri dari 2 jenis data, yaitu data primer dan data skunder, metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan dokumentasi serta untuk menganalisisnya mengunakan metode aritmatik dan geometric. Dari hasil pengolahan data dapat diketahui berapa kebutuhan air bersih masyrakat Desa Pejok Kecamatan Kepohbaru Kabupaten Bojonegoro yang di butuhkan adalah : kebutuhan air perhari 596,160 liter/hari, kebutuhan air per tahun 217,598,400 liter/tahun. Sedangkan ketersediaan air per hari 17,280 liter/hari, ketersediaan air pertahun 6,307,200 liter/tahun atau 6,307,2 /tahun. Dan air haxil perhitungan, diperoleh dimensi bak penampung : panjang : 11,5 meter, lebar 5 meter, tinggi 3,5 meter. Dengan volume 201,25
Species Diversity and Food Potential of Orangutans in Genting Tanah Village Forest Suparjo, Suparjo; Suwasono, Raharjo Ari; Lasmito, Lasmito; Suyitno, Agus; Atut, Yohanes
Poltanesa Vol 25 No 2 (2024): December 2024
Publisher : P3KM Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51967/tanesa.v25i2.3159

Abstract

The aim of the research is to determine the diversity of vegetation in the forests of Genting Tanah Village which has the potential to feed orangutans (Pongo pygmaeus morio). The research method is an inventory of sample plots. Data were analyzed quantitatively by calculating the Relative Density, Relative Frequency, Relative Dominance and Diversity Index values. The choice of orangutan food is determined by comparing it based on literature regarding orangutan food. The research identified 67 types of vegetation belonging to 44 families. At tree level there are 20 types of vegetation, with Shorea teysmanniana Dyer being the most important with an Importance Value Index of 78.06%. At pole level there are 32 species, with Combretocarpus rotundatus Miq. has the highest Important Value Index of 74.43%. Genting Tanah village forest also has 40 species of saplings and 41 species of undergrowth. Mallotus muticus Mull. has the highest Importance Value Index of 55.78% in the sapling group, while Hypolytrum nemorum Vahl has the highest Importance Value Index of 21.24% in the seedling and undergrowth group. The species diversity index at the seedling level of 3.24 is considered high, while the species richness index is low at the tree level and moderate at the pole level. Based on the 67 species identified, there are 34 species that have the potential to be a source of orangutan’s food.