p-Index From 2020 - 2025
7.789
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Jurnal Perikanan dan Kelautan Jurnal Ilmu Perairan (Aquatic Science) SemanTIK : Teknik Informasi MODELING: Jurnal Program Studi PGMI Pendas : Jurnah Ilmiah Pendidikan Dasar JPP IPTEK (Jurnal Pengabdian dan Penerapan IPTEK) Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Unes Law Review JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Jurnal Gema Ngabdi International Journal of Economics, Business and Accounting Research (IJEBAR) ULIN: Jurnal Hutan Tropis JURNAL ILMIAH OBSGIN : Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan & Kandungan Abdi Masyarakat Jurnal Abdi Insani Spektrum Sipil Jurnal Digit : Digital of Information Technology Buletin Poltanesa Enthusiastic : International Journal of Applied Statistics and Data Science Merdeka Indonesia Jurnal International Jurnal Gagasan Hukum Juru Rawat. Jurnal Update Keperawatan International Journal of Agriculture System Jurnal Lintas Keperawatan Innovation, Theory & Practice Management Journal Perigel: Jurnal Penyuluhan Masyarakat Indonesia Journal of Geomatics Engineering, Technology, and Science International Proceedings of Nusantara Raya Jurnal Konseling Pendidikan Islam PORTAL ABDIMAS Jurnal Pengabdian Masyarakat dan aplikasi Teknologi Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (JPKM) Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Jurnal Healthy Mandala Waluya Serat Acitya Interdisciplinary Journal of Social Science and Education (IJSSE) Al-Bidayah : Jurnal Pendidikan Dasar Islam EDUKASI Jurnal Perikanan dan Kelautan Economic and Business Horizon Jurnal Miftahul Ilmi: Jurnal Pendidikan Agama Islam Geoid - Journal of Geodesy and Geomatics Jurnal Pendidikan Islam Al Ikhlas
Claim Missing Document
Check
Articles

Identifikasi Kondisi Hutan Lindung Pulau Sebatik Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara Husmul Beze; Suparjo
Poltanesa Vol 20 No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : P2M Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.478 KB) | DOI: 10.51967/tanesa.v20i1.306

Abstract

In the last ten years the people on Sebatik Island have experienced water shortages. This happened because the forest which is the source of community water dried up. It is estimated that the drying up of these springs is due to changes in the function of forests as water reserves. This change in forest function occurs as a result of the process of clearing forests for plantations or other development activities. This is why it is necessary to analyze the protected forest cover on Sebatik Island. In this study, analysis of forest cover was carried out based on Landsat satellite imagery. To check the correctness of the analysis results on the satellite image, field checks are carried out. Based on the research results, the forest area on Sebatik Island has an area of ​​2,088.37 ha. The damaged forest is estimated to be 339.97ha, while the protected forest area which is still in good condition has an area of ​​1,748.40 ha.
ANALISIS TINGKAT BAHAYA EROSI DI KOTA SAMARINDA Suparjo Suparjo; Prianto Prianto
ULIN: Jurnal Hutan Tropis Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.694 KB) | DOI: 10.32522/ujht.v1i1.790

Abstract

Abstract One of watershed health indicator is erosion hazard level. Erosion was defined as  the loss of soil mass by natural media transported to another place. It was happened in anywhere of the earth surface. But vary from one place to others, depended on the situation of erosion factors condition. Erosion caused the loss of upper layer of soil which fertile and good for plant growth. Further effect caused shallow of water streams and rivers.  This study conducted at Samamrinda, the main city of East Kalimantan Province. The aim of the study was to identify some places at Samarinda with varying level of erosion hazard and supply the erosion hazard level map of Samarinda. Result of the research was Samarinda consisted of 5 levels erosion hazard.  They were very light cover 4,266 ha area, light 28,719 ha, moderate 26,879 ha, heavy 8,273 ha and very heavy 3,663 ha. While total area of Samarinda were 71,800 ha. Heavy and very heavy levels of hazard needed serous short term handling. It consist of 11,963 ha or took place 16.62% of total area.   Key words: Erosion hazard, Geographic Information System (GIS), Map, Spatial data. ABSTRAK Salah satu indikator kesehatan Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah tingkat bahaya erosi.   Erosi didefinisikan sebagai hilangnya suatu massa tanah oleh media alami yang dipindahkan dari suatu tempat ke tempat yang lain.   Hal ini terjadi hampir di seluruh tempat di permukaan bumi.  Meskipun demikian kondisinya berbeda-beda antara satu tempat dengan yang lainnya bergantung kepada kondisi faktor-faktor erosi.  Erosi pada umumnya menyebabkan hilangnya lapisan tanah permukaan yang pada umumnya memiliki sifat yang subur dan cocok untuk pertumbuhan suatu tanaman.  Akibat lebih lanjut adalah menyebabkan terjadinya pendangkalan saluran air dan sungai. Penelitian ini dilaksanakan di Kota Samarinda sebagai ibu kota Provinsi Kalimantan Timur. Tujuan dari penelitian adalah mengidentifikasi tempat-tempat di Kota Samarinda yang memiliki tingkat bahaya erosi yang berbeda-beda dan menyediakan peta tingkat bahaya rosi Kota Samarinda.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kota Samarinda memiliki 5 tingkat bahaya erosi yaitu  sangat ringan meliputi areal seluas 4.266 ha, ringan 28.719 ha, sedang 26.879 ha, berat 8.273 ha dan sangat berat 3.663 ha.  Sedangkan total luas Kota Samarinda 71.800 ha.  Daerah dengan tingkat bahaya erosi berat dan sangat berat berjumlah 11.962 ha atau 16,62% dari total wilayah. Kata Kunci: Bahaya erosi, Sistem Informasi Geografis (SIG) Peta, Data spasial 
Analisa Tutupan Hutan Pulau Nunukan Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara Husmul Beze; Suparjo Suparjo
Jurnal Digit Vol 5, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Catur Insan Cendekia (CIC) Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51920/jd.v5i1.56

Abstract

Kabupaten Nunukan kaya akan potensi sumber daya alam yang sebagian diantaranya belum dimanfaatkan secara optimal. Sumber daya alam dan hasil-hasilnya yang merupakan sumber utama penghasilan daerah ini, khususnya dari sektor kehutanan, pertanian, dan pariwisata. Namun dalam lima tahun terakhir, Pulau Nunukan mengalami kesulitan air luar biasa. Kesulitan air ini semakin sulit saat musim kemarau tiba. Oleh sebab itu perlu dilakukan analisa tutupan lahan kawasan hutan di Pulau Nunukan. Penelitian ini digunakan metode analisa NDVI untuk menganalisa vegetasi lahan. Selanjutnya dilakukan klasifikasi menggunakan metode unsupervised. Hasil penelitian menunjukan bahwa sekitar 2.071,46 ha kawasan hutan lindung yang masih terjaga dari luasan sekitar 3.000,32 ha. Sementara kawasan budidaya kehutanan (KBK) yang masih bagus sekitar 2.550,36 ha dari luas total KBK sebesar 3.645,38 ha. Kata kunci: SIG, analisa tutupan lahan, Pulau Nunukan, Hutan Lindung
Pemetaan Tutupan Lahan Di Desa Bukit Raya Kecamatan Tenggarong Seberang Menggunakan Citra Sentinel 2A Agum Gumelar; Dyah Widyasasi; Suparjo; Dwi Agung Pramono; Nia Kurniadin
Poltanesa Vol 23 No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : P2M Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (309.238 KB) | DOI: 10.51967/tanesa.v23i1.956

Abstract

The purpose of this study was to make a land cover map and determine the condition of land cover in Bukit Raya Village, Tenggarong Seberang District.The method used in this study is the use of remote sensing Sentinel 2A for land cover mapping with a guided method using sample digitization on the screen for sampling in the land cover classification process. After using the supervised classification data obtained in the form of vector data that must be combined first before being used as a layout map.Results Based on the research, information was obtained about the process of making land cover maps in Bukit Raya Village, Tenggarong Seberang District and Land Cover Maps in Bukit Raya Village, Tenggarong Seberang District. The result of the area of ​​each land cover class is Agricultural Land with an area of ​​426.9 Ha,Air with an area of ​​138.2 Ha, Urban with an area of ​​176.1 Ha, Forest Land with an area of ​​391.7 Ha, Barren land with an area of ​​2 Ha, Industry 49.7 Ha, Transportation 59 Ha.
ANALISIS SPASIOTEMPORAL INDEKS KEKRITISAN LINGKUNGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA LAND SURFACE TEMPERATURE DAN NORMALIZED DIFFERENCE VEGATATION INDEX DI KOTA MAKASSAR Feri Fadlin; Suparjo Suparjo; Adha Mashur Sajiah; Natalis Ransi; Jumadil Nangi
semanTIK Vol 6, No 1 (2020): semanTIK
Publisher : Informatics Engineering Department of Halu Oleo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1231.325 KB) | DOI: 10.55679/semantik.v6i1.8643

Abstract

Pembangunan infrastruktur dan jumlah penduduk yang terus meningkat di wilayah Kota Makassar memberikan dampak negatif berupa penurunan kualitas lingkungan dan peningkatan suhu udara yang dikenal dengan fenomena Urban Heat Island (UHI). Peningkatan suhu udara akibat fenomena UHI berdampak pada kualitas hidup manusia, kesehatan, kenyamanan masayarakat kota, dan peningkatan kekritisan lingkungan/Environmental Criticality Index (ECI). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara spasial dan multitemporal ECI di Kota Makassar menggunakan algoritma Land Surface Temperature dan Normalized Difference Vegetation Index. Penelitian ini menggunakan citra satelit Landsat 8 OLI/TIRS perekaman tahun 2013 – 2018 path 114 row 64 untuk menghitung suhu permukaan dan kerapatan vegetasi menggunakan algoritma Land Surface Temperature (LST) dan Normalized Difference Vegetation Index (NDVI). Indeks kekritisan lingkungan dihitung dan dianalisis menggunakan persamaan deduktif ECI dan pendekatan Sistem Informasi Geografis (SIG). Hasil penelitian menunjukkan adanya tren peningkatan LST pada wilayah dengan tutupan lahan bangunan dan indeks kerapatan vegetasi NDVI rendah dan membentuk formasi pulau bahang perkotaan (UHI). Hasil analisis ECI juga menunjukkan adanya tren peningkatan area lahan teridentifikasi kritis di Kota Makassar yaitu sebesar 20,69 Km2 dalam rentang waktu 2013 - 2018.Kata kunci; Land Surface Temperature (LST), Normalized Difference Vegetation Index (NDVI), Environmental Criticality Index (ECI), Sistem Informasi Geografis (SIG)
Vegetation Analysis on the Upper Mahakam River Border Suparjo; Herijanto Thamrin; Sri Jimy Kustini; F. V. Astrolabe Sian Prasetya; Rukmi; Iswinanto Denis
Poltanesa Vol 24 No 1 (2023): June 2023
Publisher : P2M Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51967/tanesa.v24i1.2264

Abstract

Vegetation analysis on the upper Mahakam river border. The Mahakam River Basin (DAS) is very wide, reaching 7.724.300 Ha. The condition of the vegetation in the Mahakam watershed continues to change due to the development of plantations, mining, and settlements. On the other hand, efforts to maintain biological resources from the diversity of vegetation are needed to protect against extinction. Remote sensing data can be used to differentiate between primary and secondary vegetation economically. However, it has limitations for detecting vegetation composition and the number of individuals per unit area. Therefore, field surveys in the context of conducting vegetation analysis are still needed to complement remote sensing data. This study aims to analyze the vegetation in each growth phase, namely the seedling, sapling, pole, and tree phases on the Mahakam riverbank. The method used is to make observation plots of 13 plots for each growth phase. Plots of 2 x 2 m2 for seedling observation, 5 x 5 m2 for sapling level, 10 x 10 m2 for pole level, and 20 x 20 m2 for tree level observation. Based on data analysis, the seedling stage consisted of 30 species, the average number of stems was 25576.9 per ha, the species diversity index was 1.371, and the highest important value index was 21.8% of Coffea robusta. There were 17 species of saplings, an average number of 4,092.3 stems per hectare, a diversity index of 1,118, and the highest important value index of 39.5% from Theobroma cacao. The pole level contained 16 species, the average number of stems was 1023.1 per hectare, the diversity index was 1.138, and the highest interest index was 23.7% for Paraserianthes falcataria. The tree level consists of 30 species. The average number of stems is 255.8 per hectare, the diversity index is 1.282, and the highest important value index is 54.9% of Durio zibethinus. From the results of the study, it can be concluded that most of the vegetation in the Mahakam riverbank area is former fields or agricultural activities.
Vegetation Analysis on the Upper Mahakam River Border Suparjo; Herijanto Thamrin; Sri Jimy Kustini; F. V. Astrolabe Sian Prasetya; Rukmi; Iswinanto Denis
Poltanesa Vol 24 No 1 (2023): June 2023
Publisher : P2M Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51967/tanesa.v24i1.2264

Abstract

Vegetation analysis on the upper Mahakam river border. The Mahakam River Basin (DAS) is very wide, reaching 7.724.300 Ha. The condition of the vegetation in the Mahakam watershed continues to change due to the development of plantations, mining, and settlements. On the other hand, efforts to maintain biological resources from the diversity of vegetation are needed to protect against extinction. Remote sensing data can be used to differentiate between primary and secondary vegetation economically. However, it has limitations for detecting vegetation composition and the number of individuals per unit area. Therefore, field surveys in the context of conducting vegetation analysis are still needed to complement remote sensing data. This study aims to analyze the vegetation in each growth phase, namely the seedling, sapling, pole, and tree phases on the Mahakam riverbank. The method used is to make observation plots of 13 plots for each growth phase. Plots of 2 x 2 m2 for seedling observation, 5 x 5 m2 for sapling level, 10 x 10 m2 for pole level, and 20 x 20 m2 for tree level observation. Based on data analysis, the seedling stage consisted of 30 species, the average number of stems was 25576.9 per ha, the species diversity index was 1.371, and the highest important value index was 21.8% of Coffea robusta. There were 17 species of saplings, an average number of 4,092.3 stems per hectare, a diversity index of 1,118, and the highest important value index of 39.5% from Theobroma cacao. The pole level contained 16 species, the average number of stems was 1023.1 per hectare, the diversity index was 1.138, and the highest interest index was 23.7% for Paraserianthes falcataria. The tree level consists of 30 species. The average number of stems is 255.8 per hectare, the diversity index is 1.282, and the highest important value index is 54.9% of Durio zibethinus. From the results of the study, it can be concluded that most of the vegetation in the Mahakam riverbank area is former fields or agricultural activities.
Penyuluhan Pengenalan Irigasi Tetes Bertingkat Pada Masyarakat Kelompok Tani Beriuk Maju Di Desa Jagaraga Kecamatan Kuripan Kabupaten Lombok Barat I Dewa Gede Jaya Negara; Eko Pradjoko; Atas Pracoyo; Akmaluddin; Hasyim; I Dewa Made Alit Karyawan; Humairo Saidah; Suparjo; Yusron Saadi; Heri Sulistiyono; I Wayan Yasa; I Nyoman Merdana
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 6 No 4 (2023): Oktober-Desember 2023
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v6i4.5778

Abstract

Masyarakat Poktan Beriuk Maju Desa Jagaraga sebagian besar memiliki lahan pekarangan dengan luasan rata-rata sekitar 2- 4 are dan banyak lahan yang kosong. Sumber air dari sumur dangkal dan air saluran irigasi sering dimanfaatkan masyarakat, dan dengan adanya kemarau panjang kondisi sumber air semuanya menurun dan kritis. Memperhatikan potensi lahan pekarangan yang ada, maka warga perlu dibantu untuk meningkatkan manfaat pekarangan untuk usahatani disekitar rumah agar dapat merurunkan dampak ekonomi akibat kekeringan ini. Masyarakat peri diberi penyuluhan tentang irigasi yang efisien agar dapat mendukung usahatani di lingkungan perumahan. Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan penyuluhan irigasi yang efisien yaitu irigasi tetes untuk kegiatan pertanian di pekarangan rumah. Pengabdian dilakukan dengan tahapan survey lokasi, penyuluhan, diskusi dan tanya jawab serta evaluasi. Pengabdian ini telah menyuluhkan18 perwakilan Poktan Beriuk Maju, penyuluhan telah memberi wawasan penggunaan irigasi tetes dan cara irigasinya,memberikan contoh-contoh irigasi tetes dan bahan yang digunakan.Dengan demikian diharapkan Masyarakat nantinya dapat memilih system irigasi yang diperlukan dengan pertimbangan sumber air yang tersdia.
Penyuluhan Pengenalan Irigasi Tetes Pada Masyarakat Dusun Tibu Lilin Di Desa Jembatan Kembar Kecamatan Lembar Kabupaten Lombok Barat I Dewa Gede Jaya Negara; Hasyim; I Dewa Made Alit Karyawan; Humairo Saidah; Rohani; Suparjo; Yusron Saadi; Heri Sulistiyono; I Wayan Yasa
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 7 No 2 (2024): April-Juni
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v7i2.7604

Abstract

Masyarakat Dusun Tibu lIlin merupakan masyarakat yang berada di perbukitan sebelah selatan Pelabuhan Lembar, dengan kondisi medan berlereng. Sebagian besar Masyarakat memiliki lahan pekarangan dan kebun walaupun tidak begitu luas dengan kondisi berterasering. Sumber air Masyarakat berasal dari air rembesan dilereng perbukitan dengan jumlah penduduk sekitar 100 kk dan sebagian besar sebagai petani ladang dan pembuat bata merah. Memperhatikan potensi lahan lahan sekitar yang ada berlereng dan terasering, maka Masyarakat lokasi ini perlu diberikan pengetahuan bagaimana caranya memanfaatkan sumber air terbatas untuk kegiatan usahatani dengan sumber air yang minim dengan pemanfaatan irigasi tetes. Masyarakat perlu diberi penyuluhan tentang irigasi yang efisien tetes agar dapat mendukung usahatani di lingkungan perumahan dan lahan kering. Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan penyuluhan irigasi yang efisien yaitu irigasi tetes untuk kegiatan pertanian disekitar perumahan dan lahanmkering. Pengabdian dilakukan dengan tahapan survey lokasi, penyuluhan, diskusi dan tanya jawab serta evaluasi. Pengabdian ini telah berhasil memberi pengetahuan dan menyuluhkan 35 masyarakat Tibulilin, penyuluhan telah memberi wawasan penggunaan irigasi tetes dan cara irigasinya,memberikan contoh-contoh penggunaan irigasi tetes pada masyarakat. Dengan demikian diharapkan Masyarakat nantinya dapat memilih system irigasi yang diperlukan dengan pertimbangan sumber air yang tersedia.
Pendidikan Nasionalisme bagi Generasi Muda untuk Membentuk Watak Masyarakat yang Bermartabat Suparjo; Yoga Adhi Dana; Charisha Mahda Kumala; Endang Sri Sunarsih
Perigel: Jurnal Penyuluhan Masyarakat Indonesia Vol. 2 No. 4 (2023): Desember : Perigel: Jurnal Penyuluhan Masyarakat Indonesia
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56444/perigel.v2i4.1104

Abstract

Tujuan Artikel ini untuk menumbuhkan sikap nasionalisme warga negara khususnya generasi muda sebagai upaya berperan serta dalam Pembangunan watak bangsa yang bermartabat. Semangat nasionalisme pada generasi muda di era modern ini tak dapat dipungkiri sedikit demi sedikit mulai terkikis.. Globalisasi yang menganut pada nilai kebebasan dan keterbukaan, membuat banyak anak muda yang suka betindak sesuka hati,dan bersifat apati., Salah satu contoh tindakan menyimpang, seperti adanya geng motor dengan tindak kekerasan yang jelas mengganggu ketentraman lingkungan masyarakat. Di sisi lain, bangsa kita membutuhkan generasi muda yang kuat,tangguh dan bermartabat sebagai generasi penerus kelangsungan negara. Persoalan ini perlu disikapi dan dicari solusi yang tepat. Salah satu solusi dan segera harus dilakukan adalah menanamkan kembali nilai-nilai nasionalisme dan patriotism. Hal ini dapat dimulai dengan tidak mengajarkan hal-hal yang menyimpang terhadap nilai-nilai Pancasila, menanamkan rasa cinta tanah air sejak dini, menggunakan dan mencintai produk dalam negeri dan memperkenalkan berbagai keragaman budaya Indonesia.
Co-Authors A.D., Chrisna Achmad, Bromo Kusumo Adha Mashur Sajiah Adhi Dana, Yoga Adhi Danan, Yoga Afriantoni Afriantoni Agum Gumelar Agus Suroso Akmaluddin Akmaluddin Alimron, Alimron Anna Rizqiqotul Maghfiroh Ardi, Komala Khairani Ashley Juniare Maria Rengkung Askana Fikriana Azhar Muhammad, Hanafi Bagus Cahyo Pratama Putra Baiq Rohiyatun Batubara, Ummi Mardhiah Buan Anshari Budianto, M Bagus Budiman, Sri Charisha Mahda Kumala Dani Satyawan dari, veronika wulan Dawamul Arifin Desi Widianty Diny Dinarti Dwi Agung Pramono Dwicahyani, Anindya Rachma Dyah, Rosliana Purwaning Eko Pradjoko Eko Pujianto Endang Sri Sunarsih Endang Sri Sunarsih Eniarti, Miko Erdhianto, Yoniv Ery setiawan Evi Yuliawati F. V. Astrolabe Sian Prasetya Fadlin, Feri Farid Ardyansyah Fauziyah, Himmatul Frans Sudirdjo Garaika Garnika, Eneng Gita Sugiyarti HABIB RIJZAANI Hariski, M Hartati Hartati Hasnaul Maritsa Hastawati Chrisna Suroso, Hastawati Chrisna Hasyim Hendro Nugroho, Hendro Heri Sulistiyono Heri Sulistiyono, Heri Heri Wijayanto Herijanto Thamrin Herlina, Meli Herlini, Meli Himawan, Fatchurrozak Humairoh Saidah Husmul Beze, Husmul I Dewa Gede Jaya Negara I Made Tasma I Nyoman Merdana I Wayan Yasa I Wayan Yasa, I Wayan Ifada Novikasari Indar Widowati Ishaq, Ardan Maulana Iswinanto Denis Jumadil Nangi Kadar Santosa Karyawan, I Dewa Made Alit Khairiyah, Hayat Kholid Mawardi Kholifatun Naja, Febriana Kumala, Charisha Mahda KUNTO WIBISONO Lestari, Linda A. Lisna Lisna, Lisna Lukman Hakim Lukmandono Mahda Kumala, Charisha Mahendra, Made Mahmud, Fathmah Mardi Hartono Marnoto, Marnoto Marsela, Yona Marsidin Mastur Mastur Merdana, I Nyoman Miftahul Jannah Miko Eniarti Moh Projo Angkasa, Moh Projo Muhamad Aldi Muhamad Slamet Yahya Mukti, Gatot Basuki Hari Mulyadi, Agus Mutijah Natalis Ransi Natiqotul Fatkhiyah Nelwida Nelwida Ni Luh Putu Hariastuti Nia Kurniadin Novi Nur Sa’diyah Novitasari, Ade Nur Cahyawati, Maulidya Pathurahman Penyami, Yuniske PRACOYO, ATAS Pratama, Andreas Dhiyong Prianto Prianto PUJI LESTARI Purwanto, Oky Dwi Radik Khairil Insanu Rahmadara, Gemilang Rahmawati, Andriani Nadia Ramadhan, Fauzan Rawiana, Shofia Rofaida, Aryani Rohani Rohmad Rony Prabowo Rukmi Sasongko, Sukendro Broto Shofia Rawiana Sinaga, Fajry Sub'haan Syah Siti Nurjanah Sobir Sobir Sri Jimy Kustini Sri Sunarsih, Endang Sugiartha, I Wayan Sugiarto, Vito Andrianto Pratama Suhartini Suhartini Suhendar, Ace Sulistiyani Sulthon, Ali Suparto Suparto SUPRIYADI, ANID Supriyo Supriyo Surianto, Toto Teuku Tajuddin Ubaid, Zaky Ulpah Maspupah Umar Umar Utari, Ratna Utomo, Deddy Veithzal Rivai Zainal Widya Danasari, Ayu Widyani, Aprilian Widyasasi, Dyah Witjaksono Witjaksono Yoga Adhi Dana Yoga Adhi Dana, Yoga Adhi Yusron Saadi Yusron Saadi Zahara, Mustika