Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA DAN ORGANOLEPTIK SURIMI BERBASIS IKAN GABUS- TEPUNG SAGU PADA PENYIMPANAN DINGIN (Authors did not write the article title in English version) .,, Ansharullah; Ibrahim, Moh Nuh; Wiranty, Effy
REKAPANGAN Vol 12, No 1 (2018): REKAPANGAN
Publisher : UPN VETERAN JAWA TIMUR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh penambahan tepung sagu terhadap kualitas fisikokimia dan sensori surimi ikan gabus (Channa striata), yang disimpan pada berbagai suhu dingin.  Rancangan yang digunakan dalam penelitian  ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan yang disusun secara faktorial. Perlakuan terdiri atas dua faktor, yaitu:.faktor I (perbandingan komposisi daging ikan gabus dan tepung sagu yang terdiri atas tiga taraf,  yaitu: S1 (100% daging ikan); S2(95% daging ikan : 5% tepung sagu);  dan S3(90% daging ikan : 10% tepung sagu). Faktor II adalah suhu penyimpanan dingin yang juga terdiri dari tiga taraf yaitu T1 (15oC), T2 (10oC), dan T3 (5oC). Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi formula surimi ikan gabus dan tepung sagu pada perlakuan S2T3 (daging ikan gabus 95%; tepung sagu 5%, yang disimpan pada suhu 5°C) memberikan nilai kesukaan terbaik dari panelis pada karakteristik warna, aroma, tekstur dan rasa.  Analisis fisikokimia dari produk surimi berbasis ikan gabus dan tepung sagu ini juga sangat dipengaruhi oleh komposisi dan suhu penyimpanan. Secara umum, kadar air dan daya ikat air (WHC – water holding capacity) meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah kandungan tepung sagunya. Sebaliknya, kadar protein dan kadar lemak cenderung berkurang dengan bertambahnya jumlah tepung sagu dalam formulasinya. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa tepung sagu sebagai sumber pangan lokal sangat berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai bahan pendukung pada berbagai produk hasil perikanan olahan. Kata Kunci: Surimi, Ikan Gabus, Tepung Sagu, Penyimpanan Dingin
PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG BEKATUL DAN TEPUNG JAGUNG (Zea mays L.) PADA PRODUK COOKIES MAKANAN SELINGAN PENDERITA DIABETES TERHADAP PENILAIAN ORGANOLEPTIK DAN NILAI GIZI Saputra, Trinata; Ibrahim, Moh Nuh; Faradilla, R.H. Fitri
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 3, No 6 (2018): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.125 KB) | DOI: 10.33772/jstp.v3i6.5392

Abstract

Disetujui tanggal 9 Oktober 2018ABSTRACTThe study aimed to analyze the effect of bran flour and corn flour substitution on organoleptic assessment andnutritional value of cookies for diabetic patients. This study used a completely randomized design (CRD), which consisted offour treatments, namely (A) 100% wheat flour, (B) 80% rice bran flour : 20% corn flour, (C) 70% rice bran flour : 30% cornflour, (D) 60% rice bran flour : 40% corn flour. Substitution of bran flour and corn flour has a very significant effect (p <0.01)on organoleptic assessment (color, aroma, texture, and taste) and on chemical properties (moisture, ash, protein, fat, fiber,carbohydrate, and glucose fiber contents). The A treatment (100% wheat flour) was the most favored treatment by panelistswith favorite rating scores of color, aroma, taste, and texture reached 3.97 (like), 4.00 (like), 3.83 (like), and 3.97 (like),respectively. The B treatment (80% rice bran flour and 20% corn flour) had the highest moisture, ash, protein, fat and fibercontents that reached 5.16%, 1.14%, 14.03%, 24.93%, and 7.50%, respectively. Meanwhile, the highest carbohydratecontent (70.19%) was obtained in treatment A (wheat flour 100%) while the highest glucose level (1.50%) was observed intreatment D (bran flour 60% and corn flour 40%). The higher the rice bran concentration, the higher the fiber levels and thelower the glucose levels of the cookies that met the national standards. The cookies were preferred by panelists.Keywords: cookies, rice bran, maize flour.ABSTRAKTujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh formulasi tepung bekatul dan tepung jagung terhadappenilaian organoleptik dan nilai gizi cookies. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), yang terdiri dari4 jenis perlakuan yaitu A (tepung terigu 100%), B (tepung bekatul 80% : tepung jagung 20%), C (tepung bekatul 70% :tepung jagung 30%), D (tepung bekatul 60% : tepung jagung 40%). Formulasi tepung bekatul dan tepung jagungmempunyai hasil yang berpengaruh sangat nyata (p<0,01) pada uji organoleptik (warna, aroma, tekstur dan rasa).Formulasi tepung bekatul dan tepung jagung berpengaruh sangat nyata (p<0,01) terhadap sifat kimia (kadar air, kadar abu,kadar protein, kadar lemak, kadar serat, kadar karbohidrat, kadar serat glukosa). Perlakuan A (tepung terigu 100%)merupakan perlakuan yang paling disukai panelis dengan skor penilaian kesukaan terhadap warna sebesar 3,97 (suka),aroma sebesar 4,00 (suka), rasa sebesar 3,83 (suka) dan tekstur sebesar 3,97 (suka). Pada perlakuan B (tepung bekatul80% dan tepung jagung 20%) diperoleh hasil tertinggi pada analisis Kadar air yaitu sebesar 5,16%, kadar abu 1,14%, kadarprotein 14,03%, kadar lemak 24,93%, dan kadar serat 7,50%. Kadar karbohidrat tertinggi pada perlakuan A (tepung terigu100%) yaitu sebesar 70,19%. Kadar glukosa tertinggi pada perlakuan D (tepung bekatul 60% dan tepung jagung 40%) yaitusebesar 1,50%. semakin tinggi konsentrasi bekatul maka dapat meningkatkan kadar serat dan menurunkan kadar glukosaproduk cookies serta memenuhi standar SNI. Produk cookies berdasarkan penilaian organoleptik dapat diterima (disukai)oleh panelis.Kata kunci: cookies, tepung bekatul, tepung jagung.