Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Identifikasi dan Konseling Pemakaian Alat Pelindung Diri pada Petani Gayasan B Desa Jenggawah Kabupaten Jember sugiyanta, sugiyanta; Hairrudin, Hairrudin; Efendi, Erfan; Febianti, zahrah; Sutejo, Ika Rahmawati; Septyawati, Ratna; Nurfahimi, Yudriani; Rayyan, Muhammad Isra Rafidin
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Indonesia Vol 2 No 1 (2023): Februari: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Indonesia
Publisher : Universitas Gajah Putih, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55542/jppmi.v2i1.240

Abstract

Indonesia merupakan negara Agraris dengan sektor pertanian menjadi salah satu kunci utama. Peningkatan produksi pertanian berkorelasi positif dengan penggunaan pestisida. Jika tidak bijak, pestisida menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Untuk mencegah dan mengurangi efek buruk paparan pestisida, penting untuk menggunakan alat pelindung diri (APD) pada petani. Kegiatan ini bertujuan mengidentifikasi perilaku kepatuhan dan memberikan edukasi penggunaan APD untuk menghindari paparan pestisida. Kegiatan dilakukan melalui kerjasama FK Universitas Jember, pemerintah desa dan puskesmas Jenggawah. Kegiatan dilaksanakan di balai Dusun Gayasan B pada 18-19 Juni 2022, pukul 07.30-13.00 WIB. Jumlah sasaran dalam dua hari sebanyak 300 peserta. Tim pelaksana terdiri atas dosen, mahasiswa dan tenaga pendukung kegiatan, yang berjumlah 20 orang. Kegiatan terdiri atas pemeriksaan TTV, antropometri, anamnesis, identifikasi dan konseling mengenai penggunaan APD dilakukan oleh mahasiswa, dan konseling kesehatan dilakukan oleh dosen. Jumlah warga yang hadir dalam 2 hari mencapai 317 orang, dengan jumlah petani sebanyak 134 orang. 62 dari 134 petani menggunakan APD. Jenis APD yang sering digunakan oleh para petani adalah masker, baju lengan panjang dan sarung tangan. Melalui kegiatan ini diharapkan meningkatkan pengetahuan dan kesadaran petani terkait pentingnya APD, sehingga terbentuk masyarakat agrikultur yang sehat dan diharapkan visi Agromedis Fakultas Kedokteran Universitas Jember terimplementasi riil sebagai salah satu tri dharma perguruan tinggi.
Profiles of Deceased Patients with Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) and Multidrug-Resistant Bacterial Coinfections at an Indonesian Tertiary Hospital Firmansyah, Joedhistira Bayu; Rusli , Musofa; Juniastuti; Septyawati, Ratna
Current Internal Medicine Research and Practice Surabaya Journal Vol. 6 No. 2 (2025): CURRENT INTERNAL MEDICINE RESEARCH AND PRACTICE SURABAYA JOURNAL
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/cimrj.v6i2.53649

Abstract

Introduction: Antibiotic use in coronavirus disease 2019 (COVID-19) patients reached 70% during the pandemic, potentially inducing the invasion of multidrug-resistant organisms (MDROs). This study analyzed patients who died from COVID-19 with MDRO coinfections at Dr. Soetomo General Academic Hospital, Surabaya, Indonesia. Methods: We conducted a retrospective descriptive study of 120 deceased COVID-19 inpatients from January to December 2021. The inclusion criteria required: (1) positive MDRO cultures from ≥2 specimens, and (2) resistance to ≥1 agent across ≥3 antimicrobial categories. Patients with incomplete records or no antibiotic therapy were excluded. The data were presented using descriptive statistics to characterize patient demographics, microbiological profiles, and antimicrobial resistance patterns. Results: The patients were predominantly male (60%), aged 41–80 years (78.33%), and hospitalized for 8–30 days (53.44%). The microbiological examinations revealed blood cultures as the main specimen source (43.10%), followed by sputum (27.59%), urine (19.40%), pus (7.33%), and cerebrospinal fluid (2.59%). The prevalent isolates varied by specimen type: coagulase-negative staphylococci (51%) in blood, Pseudomonas spp. in pus (17.65%), Klebsiella spp. in sputum (26.69%), and Escherichia coli in urine (37.78%). The cerebrospinal fluid cultures showed an equal distribution of Gram-negative bacilli, Gram-positive bacilli, and Gram-positive cocci (33.33% each). Conclusion: This study characterizes the profiles of fatal COVID-19 cases with MDRO coinfections, demonstrating a predominance of older male patients with prolonged hospitalization. The identified resistance patterns and pathogen distribution, notably coagulase-negative staphylococci in blood, highlight the importance of improved infection surveillance and antibiotic stewardship to minimize the risk of coinfection in the future.   Highlights: 1. While existing studies have examined multidrug-resistant organism (MDRO) coinfections in COVID-19 globally, this work offers a valuable standalone characterization of a high-risk subgroup in Indonesia, where resistance patterns arising from antimicrobial use during the pandemic created unique clinical challenges. 2. This study provides comprehensive data on the mortality of COVID-19 patients with MDRO coinfections at Dr. Soetomo General Academic Hospital, Surabaya, Indonesia, enhancing medical personnel's awareness of MDRO bacterial transmission and informing improvements in antibiotic stewardship programs within hospitals.