Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PERMAINAN ULAR TANGGA PADA MATA PELAJARAN IPS MATERI SEJARAH KELAS VIII SMPN 21 SAMARINDA Willyon Ferrari; Muhammad Sopyan; Azmi, Muhammad
Amarthapura: Historical Studies Journal Vol. 2 No. 1 (2023)
Publisher : History Education Department, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/amt.v2i1.2818

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Penerapan Media pembelajaran permainan ular tangga pada mata pelajaran IPS, kelebihan dan kekurangan Media, Serta Faktor pendukung dan penghambat penerapan Media Permainan Ular Tangga. Dengan narasumber di antaranya Guru dan Siswa yang berjumlah 10 orang dengan 9 Siswa dan 1 guru. Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif Kualitatif. Dari hasil penelitian penerapan media permainan ular tangga, tediri dari, guru membuat kartu soal, kemudian design dan papan permainan dibuat murid. Gambar yang dimasukkan dalam papan permainan adalah gambar yang berkaitan dengan konsep pembelajaran siswa di SMP. Media ular tangga dimainkan secara berkelompok yang dimana masing-masing kelompok sudah diatur sebelumnya. Kelebihan Media ini praktis, ekonomis, mudah dimainkan, dan dapat meningkatkan antusias siswa dalam pembelajaran. Kekurangannya yaitu siswa yang cenderung cepat bosan maka akan kehilangan minat untuk bermain. Faktor pendukungnya : Kesediaan siswa untuk membuat media permainan ular tangga, dalam penerapannya media permainan ular tangga cukup menggunakan ruangan kelas yang tidak terlalu besar, faktor penghambatnya: jam pelajaran yang tersedia tidak cukup.
Ijtihad in the Dynamics of Its Use Muhammad Sopyan
ISNU Nine-Star Multidisciplinary Journal Vol. 1 No. 3 (2024): Vol. 1 No. 3 (2024): DESEMBER 2024 :ISNU Nine-Star_INS9MJ
Publisher : ISNU Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70826/ins9mj.v1i3.510

Abstract

Ijtihad is a fundamental instrument in Islamic law that functions to explore and formulate laws from the Qur'an and Sunnah when a problem is not explicitly regulated in both. The urgency of ijtihad is increasing along with the development of the era that presents various new legal challenges that require solutions in accordance with sharia principles. Therefore, the study of ijtihad, starting from the definition, legal basis, law of conducting ijtihad, to its methods and steps, is very important in ensuring the flexibility of Islamic law in responding to the dynamics of life. This study aims to analyze the concept of ijtihad comprehensively by highlighting key aspects, such as the qualifications of mujtahid, the levels of mujtahid, and the methods used in the ijtihad process. This study uses a qualitative method with a descriptive analytical approach to examine the sources of Islamic law and related literature. The results of the study show that ijtihad has a crucial role in maintaining the relevance of Islamic law and must be carried out by individuals who meet certain requirements. Various methods in ijtihad, such as tarjih and istinbath law, are key to harmonizing seemingly contradictory arguments. In conclusion, ijtihad is the primary means of ensuring that Islamic law remains contextual and applicable throughout time.
Rekonstruksi Pemidanaan Anak Dalam Kuhp Baru: Telaah Terhadap Konvensi Hak Anak Dan Perspektif Hukum Islam Muhammad Sopyan; Budi Sastra Panjaitan; Arifuddin Muda Harahap
Widya Balina Vol. 10 No. 1 (2025): Jurnal Widya Balina
Publisher : widya balina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Pembaharuan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) melalui Undang-Undang No. 1 Tahun 2023 membawa perubahan signifikan dalam sistem pemidanaan, termasuk terhadap anak yang berkonflik dengan hukum. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis secara kritis ketentuan pemidanaan anak dalam KUHP baru dengan meninjau kesesuaiannya terhadap prinsip-prinsip Konvensi Hak Anak (Convention on the Rights of the Child/CRC) serta nilai-nilai dalam hukum Islam. Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif dan pendekatan komparatif untuk mengevaluasi sejauh mana hukum pidana nasional telah mengakomodasi prinsip keadilan restoratif, perlindungan kepentingan terbaik anak, dan non-diskriminasi. Hasil kajian menunjukkan bahwa meskipun KUHP baru telah mulai mengadopsi prinsip-prinsip modern dalam perlakuan terhadap anak, namun masih ditemukan kekosongan norma dan potensi tumpang tindih dengan sistem peradilan anak yang diatur dalam Undang-Undang No. 11 Tahun 2012. Di sisi lain, hukum Islam secara substansial menekankan pendekatan edukatif dan korektif dalam menangani pelanggaran oleh anak, yang selaras dengan prinsip CRC. Oleh karena itu, diperlukan rekonstruksi kebijakan pemidanaan anak dalam KUHP yang lebih menyeluruh dan harmonis dengan ketentuan internasional serta nilai-nilai hukum Islam yang berkeadilan.