Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PELATIHAN IDENTIFIKASI TUMBUHAN BERPOTENSI SEBAGAI OBAT DENGAN METODE SKRINING FARMAKOGNOSI DALAM RANGKA PENGEMBANGAN WISATA TAMAN OBAT DI KEBUN RAYA LIWA LAMPUNG BARAT Nuning Nurcahyani; Endang L Widiastuti; Endah Setyaningrum; Jani Master; Hermanto, Bambang
BUGUH: JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 3 No. 4 (2023): Desember 2023
Publisher : Badan Pelaksana Kuliah Kerja Nyata Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/buguh.v3n4.2295

Abstract

Kebun Raya Liwa memiliki luas 86 ha saat ini dikembangkan untuk kegiatan ekowisata dengan konsep taman tematik dengan berbagai tanaman yaitu Taman Hias, Taman Araceae, Taman Rumput Bali, Taman Buah, dan Taman Obat Mini. Observasi pendahuluan menunjukkan bahwa staf KRL belum mempunyai keterampilan dan kemampuan yang memadai dalam mengelola dan merawat tumbuhan obat ini secara profesional. Berdasarkan permasalahan di atas maka perlu ditingkatkan pengetahuan, pemahaman, dan ketrampilan para staf di lingkungan KRL tentang pengelolaan dan perawatan tumbuhan obat ini melalui pelatihan identifikasi tumbuhan berpotensi sebagai obat dengan metode skrining farmakognosi dalam rangka pengembangan Taman Obat di KRL. Dengan kegiatan pengabdian ini staf taman obat KRL terampil dan cekatan dalam mengidentifikasi tanaman obat dan kandungan senyawa kimia yang ada pada tanaman tersebut. Berdasarkan hasil evaluasi, pretest peserta rata-rata 4,2, sedangkan post-test rata-rata adalah 8,3. Kesimpulan dalam pelatihan ini menunjukkan pengetahuan, wawasan, dan ketrampilan staf lapangan di Taman Obat Kebun Raya Liwa Lampung Barat meningkat, khususnya tentang cara identifikasi jenis tumbuhan yang berpotensi untuk mengobati berbagai penyakit menggunakan metode skreening farmakognosi, mempunyai wawasan luas dan strategi pengelolaan yang tepat dalam pengembangan ekowisata di taman obat Kebun Raya Liwa, Lampung Barat, pengembangan wisata taman obat di KRL sudah bisa dilaksanakan jika sarana dan prasarana di taman obat KRL sudah diperbaiki dan dilengkapi koleksinya.
Perbandingan Pengukuran Kadar LDL Kolesterol Menggunakan Formula Friedewald dan Anandaraja dengan Metode Direct Bayu Putra Danan Jaya; Endang L Widiastuti; Endang Nurcahyani; Maria Susanti
Jurnal Agromedicine Unila: Jurnal Kesehatan dan Agromedicine Vol. 4 No. 1 (2017): Jurnal Agromedicine
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kadar LDL kolesterol merupakan salah satu penanda terkuat bagi aterosklerosis dan prediktor bagi penyakit jantung koroner. Kadar LDL dapat diukur menggunakan metode direct maupun dihitung menggunakan formula Friedewald dan Anandaraja yang memiliki banyak keterbatasan. Penelitian ini dilakukan untuk memvalidasi penggunaan kedua formula tersebut pada populasi masyarakat Lampung. Penelitian ini bersifat deskriptif-analitik. Pengamatan dilakukan pada 1.153 sampel dengan kadar trigliserida <400 mg/dl yang diperoleh dari data rekam medis laboratorium RSUDAM pada kurun waktu Januari-Maret 2012. Sampel dikelompokan ke dalam 4 kelompok, berdasarkan cut off point NCEP ATP III. Total kolesterol, trigliserida, HDL kolesterol dan LDL metode direct diukur mengunakan spektrofotometer dengan prinsip enzymatic colorimetric. Hasil pengukuran kadar LDL metode direct kemudian dibandingkan dengan hasil pengukuran menggunaan formula Friedewald dan Anandaraja. Kadar LDL metode direct lebih rendah secara signifikan bila dibandingkan dengan kadar LDL metode Friedewald dan Anandaraja pada berbagai konsentrasi kolesterol dan trigliserida. Korelasi terbaik antara kadar LDL metode direct dan Friedewald dan Anandaraja terjadi pada kadar kolesterol >240 mg/dL dan kadar trigliserida >200 mg/dL. Pengukuran kadar LDL menggunakan metode direct dan perhitungan menggunakan formula Friedewald dan Anandaraja berbeda secara signifikan pada berbagai kadar kolesterol dan trigliserida.  Katakunci: Formula Anadaraja, formula Friedewald, LDL, metode direct