Bahan Berbahaya dan Beracun menurut OSHA (Occupational Safety and Health Administration) adalah bahan yang karena sifat kimia maupun kondisi fisiknya berpotensi menyebabkan gangguan pada kesehatan manusia, kerusakan properti dan atau lingkungan dalam pemakaian dan penggunaannya. Maka dari itu dalam penyimpanan, pengelolaan dan penanganannya perlu memperhatikan faktor keamanan dan keselamatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan, kompetensi pekerja dan hazard communication dengan manejemen pengendalian bahaya kimia pada PT. Cipta Krida Bahari Balikpapan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian cross-sectional menggunakan sampel responden sebanyak 43 orang. Uji statistik yang digunakan chi-square.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa manajemen pengendalian bahaya kimia pada pekerja PT. Cipta Krida Bahari Balikpapan menunjukkan bahwa terdapat sebanyak 35 orang atau sebesar (81,4%) menyatakan baik dan sebanyak 8 orang atau sebasar (18,6%) menyatakan cukup. Berdasarkan hasil uji analisis menunjukan adanya hubungan antara pengetahuan (p-value = 0.023) > 0.05, kompetensi pekerja (p-value = 0.025) > 0.05, dan hazard communication (p-value = 0.001) > 0.05 dengan manajemen pengendalian bahaya kimia. Kesimpulan penelitian ini adalah adanya hubungan antara pengetahuan, kompetensi pekerja dan hazard communication dengan manajemen pengendalian bahaya kimia pada PT. Cipta Krida Bahari Balikpapan. Perusahaan perlu melakukan peningkatan dari faktor pengetahuan, kompetensi dan hazard communication terkait bahaya kimia di lingkungan kerja untuk meningkatkan kinerja karyawan sehingga manajemen pengendalian bahaya kimia dapat terlaksana dengan maksimal. Hazardous and Toxic Materials according to OSHA (Occupational Safety and Health Administration) are materials which, because of their chemical properties or physical conditions, can potentially cause disturbances to human health, property damage and or the environment in their use and use. Therefore in storage, management and handling it is necessary to pay attention to security and safety factors. This study aims to determine the relationship of knowledge, worker competence and hazard communication with chemical hazard control management at PT. Cipta Krida Bahari Balikpapan. This study used a quantitative approach with a cross-sectional research design using a sample of 43 respondents. The statistical test used was chi-square. This study's results indicate the management of chemical hazard control in PT. Cipta Krida Bahari Balikpapan showed that there were 35 people or (81.4%) who said it was good and as many as 8 people or (18.6%) said it was enough. Based on the results of the analysis test, it shows that there is a relationship between knowledge (p-value = 0.023) > 0.05, worker competency (p-value = 0.025) > 0.05, and hazard communication (p-value = 0.001) > 0.05 with chemical hazard control management. This study concludes that there is a relationship between knowledge, worker competence and hazard communication with chemical hazard control management at PT. Cipta Krida Bahari Balikpapan. Companies need to increase the knowledge, competency and hazard communication factors related to chemical hazards in the work environment to improve employee performance so that chemical hazard control management can be carried out optimally.