Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

Hubungan Pengetahuan, Kompetensi Pekerja dan Hazard Communication dengan Manajemen Pengendalian Bahaya Kimia pada Pt. X Balikpapan : Relationship of Knowledge, Worker Competency and Hazard Communication with Chemical Hazard Control Management at Pt. X Balikpapan Maya, Maya Arisanti; Sultan, Muhammad; Baharuddin P, Irfansyah; Lestari, Ida Ayu Indira Dwika
Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal Vol. 15 No. 1 (2024): Jurnal Kesmas Untika Luwuk: Public Health Journal
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tompotika Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51888/phj.v15i1.169

Abstract

Bahan Berbahaya dan Beracun menurut OSHA (Occupational Safety and Health Administration) adalah bahan yang karena sifat kimia maupun kondisi fisiknya berpotensi menyebabkan gangguan pada kesehatan manusia, kerusakan properti dan atau lingkungan dalam pemakaian dan penggunaannya. Maka dari itu dalam penyimpanan, pengelolaan dan penanganannya perlu memperhatikan faktor keamanan dan keselamatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan, kompetensi pekerja dan hazard communication dengan manejemen pengendalian bahaya kimia pada PT. Cipta Krida Bahari Balikpapan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian cross-sectional menggunakan sampel responden sebanyak 43 orang. Uji statistik yang digunakan chi-square.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa manajemen pengendalian bahaya kimia pada pekerja PT. Cipta Krida Bahari Balikpapan menunjukkan bahwa terdapat sebanyak 35 orang atau sebesar (81,4%) menyatakan baik dan sebanyak 8 orang atau sebasar (18,6%) menyatakan cukup. Berdasarkan hasil uji analisis menunjukan adanya hubungan antara pengetahuan (p-value = 0.023) > 0.05, kompetensi pekerja (p-value = 0.025) > 0.05, dan hazard communication (p-value = 0.001) > 0.05 dengan manajemen pengendalian bahaya kimia. Kesimpulan penelitian ini adalah adanya hubungan antara pengetahuan, kompetensi pekerja dan hazard communication dengan manajemen pengendalian bahaya kimia pada PT. Cipta Krida Bahari Balikpapan. Perusahaan perlu melakukan peningkatan dari faktor pengetahuan, kompetensi dan hazard communication terkait bahaya kimia di lingkungan kerja untuk meningkatkan kinerja karyawan sehingga manajemen pengendalian bahaya kimia dapat terlaksana dengan maksimal.  Hazardous and Toxic Materials according to OSHA (Occupational Safety and Health Administration) are materials which, because of their chemical properties or physical conditions, can potentially cause disturbances to human health, property damage and or the environment in their use and use. Therefore in storage, management and handling it is necessary to pay attention to security and safety factors. This study aims to determine the relationship of knowledge, worker competence and hazard communication with chemical hazard control management at PT. Cipta Krida Bahari Balikpapan. This study used a quantitative approach with a cross-sectional research design using a sample of 43 respondents. The statistical test used was chi-square. This study's results indicate the management of chemical hazard control in PT. Cipta Krida Bahari Balikpapan showed that there were 35 people or (81.4%) who said it was good and as many as 8 people or (18.6%) said it was enough. Based on the results of the analysis test, it shows that there is a relationship between knowledge (p-value = 0.023) > 0.05, worker competency (p-value = 0.025) > 0.05, and hazard communication (p-value = 0.001) > 0.05 with chemical hazard control management. This study concludes that there is a relationship between knowledge, worker competence and hazard communication with chemical hazard control management at PT. Cipta Krida Bahari Balikpapan. Companies need to increase the knowledge, competency and hazard communication factors related to chemical hazards in the work environment to improve employee performance so that chemical hazard control management can be carried out optimally.
Hubungan Masa Kerja, Pengetahuan, dan Sikap dengan Kepatuhan Penggunaan APD di PT. Asta Rekayasa Unggul Kabupaten Kutai Kartanegara: Relationship between Work Period, Knowledge and Attitudes with Compliance with the Use of Personal Protective Equipment at PT. Asta Superior Engineering, Kutai Kartanegara Regency Wahyudi, Ayu Huwaidah; Sultan, Muhammad; Lestari, Ida Ayu Indira Dwika; Ramdan, Iwan Muhamad; Hardianti, Dewi Novita
Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal Vol. 15 No. 1 (2024): Jurnal Kesmas Untika Luwuk: Public Health Journal
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tompotika Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51888/phj.v15i1.242

Abstract

Kecelakaan kerja adalah suatu kejadian yang jelas tidak dikehendaki dan sering kali tidak terduga yang dapat menimbulkan kerugian baik waktu, harta benda atau properti maupun korban jiwa. Proyek kontruksi merupakan salah satu industri yang memiliki tingkat risiko tinggi terjadinya kecelakaan kerja. menurut Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) mencatat, bahwa sektor kontruksi menyumbang kecelakaan sebesar 63,6% di indonesia. APD adalah suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi seseorang yang fungsinya mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari potensi bahaya di tempat kerja. PT. Asta Rekayasa Unggul merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa kontruksi, khususnya pada sektor minyak dan gas. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara masa kerja, pengetahuan dan sikap terhadap kepatuhan pengguanaan APD di PT. Asta Rekayasa Unggul.  Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional dan dilakukan pada bulan November-Desember 2023 subjek penelitian ini adalah pekerja bagian Scaffolder dan Riger dengan jumlah sampel sebanyak 40 responden (total sampling). Alat ukur menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan uji korelasi chi square dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05). Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan signifikan antara sikap (p = 0,000) dan pengetahuan (p = 0,003) terhadap kepatuhan penggunaan APD. Hal ini berarti jika pengetahuan dan sikap pekerja kurang baik maka akan berpengaruh terhadap kepatuhan penggunaan APD pada pekerja dan tidak ada hubungan antara masa kerja terhadap kepatuhan penggunaan APD (p = 0,744). Disarankan kepada pihak manajemen perusahaan untuk meningkatkan dan mempertahankan skil pengetahuan pekerja dan lebih tergas lagi dalam mengambil keputusan terkait peraturan-peraturan yang ada. A work accident is an event that is clearly undesirable and often unexpected which can cause loss of time, property or property as well as loss of life. Construction projects are an industry that has a high risk of work accidents. According to the Social Security Administering Agency (BPJS), the construction sector contributes to 63.6% of accidents in Indonesia. PPE is a tool that has the ability to protect a person whose function is to isolate part or all of the body from potential dangers in the workplace. PT. Asta Rekayasa Unggul is a company operating in the construction services sector, especially in the oil and gas sector. The aim of this research is to determine the relationship between length of service, knowledge and attitudes towards compliance with the use of PPE at PT. Asta Superior Engineering. This research used a cross sectional approach and was conducted in November-December 2023. The subjects of this research were Scaffolder and Riger workers with a sample size of 40 respondents (total sampling). The measuring tool uses a questionnaire. Data analysis used the chi square test with a confidence level of 95% (α = 0.05). The results showed that there was a significant relationship between attitudes (p = 0.000) and knowledge (p = 0.003) on compliance with the use of PPE. This means that if workers' knowledge and attitudes are not good, it will affect workers' compliance with PPE use and there is no relationship between length of service and compliance with PPE use (p = 0.744). It is recommended that company management improve and maintain workers' knowledge skills and be more assertive in making decisions regarding existing regulations.
IDENTIFIKASI RISIKO DENGAN METODE HAZARD IDENTIFICATION, RISK ASSESSMENT AND RISK CONTROL (HIRARC) PADA BAGIAN PRODUKSI FURNITURE DI CV X Dewi, Etick Pristyan; Duana , I Made Kerta; Lestari, Ida Ayu Indira Dwika
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 3 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i3.37544

Abstract

Peran sumber daya manusia adalah faktor utama dalam mencapai tujuan perusahaan. Tanpa kontribusi dari sumber daya manusia, operasional perusahaan tidak dapat berjalan dengan efektif. Manusia berperan aktif dan dominan dalam setiap aktivitas organisasi, karena mereka yang merencanakan, melaksanakan, dan menentukan tercapainya tujuan organisasi. Setiap aktivitas pasti memiliki risiko yang mungkin terjadi, seperti kecelakaan kerja yang disebabkan oleh kelalaian. CV. X, yang bergerak dalam pemotongan, pengolahan, dan pembentukan kayu sesuai pesanan, fokus pada produksi furnitur yang melibatkan banyak karyawan dengan berbagai jenis pekerjaan. Penulis memilih metode HIRARC karena tingginya tingkat kecelakaan kerja serta ancaman keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di sektor industri. Keselamatan kerja bertujuan untuk mencegah, mengurangi, melindungi, dan bahkan menghilangkan risiko kecelakaan kerja melalui pencegahan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi bahaya menggunakan metode Hazard Identification, Risk Assessment, and Risk Control (HIRARC) di bagian produksi furnitur CV. X. Metode penelitian ini dimulai dengan studi literatur dan observasi lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses yang berpotensi menimbulkan bahaya bagi pekerja di CV. X meliputi area kerja yang terbatas, bangunan yang tidak ergonomis, kabel dan stop kontak yang tidak aman, paparan cat dan lem kayu berlebihan, ceceran oli, serta penggunaan alat pelindung diri (APD) yang tidak lengkap.
Hubungan Lingkungan Kerja, Keterlibatan Kerja, Dan Beban Kerja Dengan Stres Kerja Pada Unit Office Pt X Kota Balikpapan: The Relationship of Work Environment, Work Engagement, and Work Load With Job Stress in the Office Unit of Pt X Balikpapan City Salsabil, Tarissa Zahrina; Ramdan, Iwan Muhamad; Lestari, Ida Ayu Indira Dwika; Sultan, Muhammad; Hardianti, Dewi Novita
Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal Vol. 15 No. 2 (2024): Jurnal Kesmas Untika Luwuk: Public Health Journal
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tompotika Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51888/phj.v15i2.256

Abstract

Stres kerja merupakan bagian dari stres dalam kehidupan sehari-hari, dalam bekerja potensi untuk mengalami stres cukup tinggi, antara lain dapat disebabkan oleh ketegangan dalam berinteraksi dengan atasan, pekerjaan yang menuntut konsentrasi tinggi, beban kerja yang tidak sesuai dengan kemampuan, kondisi kerja yang tidak mendukung, persaingan yang berat dan tidak sehat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan lingkungan kerja, keterlibatan kerja, dan beban kerja dengan stres kerja pada pekerja unit office PT X. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross-sectional, penentuan sampel pada penelitian ini menggunakan metode total sampling. Pengumpulan data menggunakan kueisioner secara langsung dengan jumlah sample sebanyak 35 responden. Data diananilis menggunakan uji Spearman Rank. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pekerja berada pada tingkat stres kerja yang normal. Terdapat hubungan antara lingkungan kerja (r= 0.506) dan beban kerja (r= 0.413 ) dengan stres kerja. Tidak ada hubungan antara keterlibatan kerja (r= 0.180) dengan stres kerja. Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya hubungan antara lingkungan kerja dan beban kerja terhadap stres kerja, serta tidak ada hubungan antara keterlibatan kerja terhadap stres kerja. Perusahaan diharapkan dapat mengevaluasi menyeluruh terhadap kondisi lingkungan kerja, mendorong keterlibatan kerja dengan memberikan otonomi yang lebih besar terhadap pekerja, dan mengevaluasi beban kerja untuk memastikan bahwa tugas-tugas didistribusikan secara adil. Work stress is part of the stress in everyday life, at work the potential for experiencing stress is quite high, among other things it can be caused by tension in interacting with superiors, work that requires high concentration, workload that is not in accordance with abilities, working conditions that are not support, tough and unhealthy competition. This research aims to determine the relationship between work environment, work involvement, and workload with work stress in PT X unit office workers. The type of research used is quantitative research with a cross-sectional research design, determining the sample in this research using the total sampling method. Data collection used a direct questionnaire with a sample size of 35 respondents. Data were analyzed using the Spearman Rank test. The research results show that the average worker is at a normal level of work stress. There is a relationship between work environment (r= 0.506) and workload (r= 0.413) with work stress. There is no relationship between work involvement (r= 0.180) and work stress. The conclusion of this research is that there is a relationship between work environment and workload on work stress, and there is no relationship between work involvement and work stress. Companies are expected to thoroughly evaluate working environment conditions, encourage work engagement by providing greater autonomy to workers, and evaluate workloads to ensure that tasks are distributed fairly.
Pengaruh Beban, Postur, dan Masa Kerja terhadap Keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada Buruh Angkut Pasar Tri Prayogi, Wahyu; Sultan, Muhammad; Novita Hardianti, Dewi; Muhamad Ramdan, Iwan; Lestari, Ida Ayu Indira Dwika
Health Safety Environment Vol 3 No 1 (2024): Health Safety Environment Journal (Oktober 2024)
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: One type of job at risk of musculoskeletal disorder MSDs is manual handling laborers who rely on their bodies as a means of carrying loads. The complaints experienced are chronic in nature, with effects caused by damage to muscles, joints, and ligaments, resulting in discomfort, pain, and functional impairment. This research aims to determine the relationship between workload, work posture, and tenure with musculoskeletal disorder (MSDs) complaints among manual handling laborers in the Segiri Market of Samarinda City. Methods: This study is quantitative research using an analytical observational method with a cross-sectional design. The sample in this study consisted of 42 manual handling laborers from Segiri Market. Data analysis was conducted using the Pearson Product Moment correlation test. Result: The research results indicate a significant relationship between workload and MSDs complaints (p-value 0.037) with a weak correlation (R of 0.323). There is a significant relationship between work posture and MSDs complaints (p-value 0.034) with a weak correlation (R of 0.328). There is a significant relationship between tenure and MSDs complaints (p-value 0.001) with a strong correlation (R of 0.508). that only father’s income was significantly related to students’ interest in continuing their education to college (p=0.032). Conclusion: The existence of a relationship between workload, work posture, and tenure with MSDs complaints among manual handling laborers in the Segiri Market. Keywords: transport workers, MSDs, NBM, REBA
Examining the impact of knowledge, supervision, and work fatigue on unsafe actions among warehouse workers Hasanah, Dewi Transmiatun; Ramdan, Iwan Muhamad; Hardianti, Dewi Novita; Lestari, Ida Ayu Indira Dwika
Jurnal Penelitian Vol. 21 No. 1 (2024): June 2024
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/jp.v21i1.13213

Abstract

Unsafe actions are dangerous behaviors that can cause work accidents, resulting in injury or death. Warehouses are high-risk areas for such incidents due to the presence of unsafe actions during work processes. This study aims to explore the relationship between knowledge, supervision, and work fatigue with unsafe actions among warehouse workers at PT Cipta Krida Bahari Samarinda. This quantitative study employs a cross-sectional design, with a sample size of 50 workers using the total sampling technique. The independent variables are knowledge, supervision, and work fatigue, while the dependent variable is unsafe action. Data analysis utilized univariate and bivariate (chi-square) methods. Results indicated that 54 percent of workers engaged in unsafe actions, 60 percent had good knowledge, 56 percent reported good workplace supervision, and 54 percent experienced fatigue. Bivariate analysis showed no significant relationship between knowledge (p=0.203) and work fatigue (p=0.168) with unsafe actions. However, a significant relationship was found between supervision (p=0.019) and unsafe actions. It is recommended that the company enhance supervision practices and enforce strict penalties for violations to minimize unsafe actions among workers.
HUBUNGAN BEBAN KERJA, DURASI KERJA DAN SHIFT KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA PRODUKSI PT X SAMARINDA Muhammad Rangga Danu Putra; Muhammad Sultan; Lestari, Ida Ayu Indira Dwika; Iwan M Ramdan; Dewi Novita Hardianti
Health Safety Environment Vol 4 No 1 (2025): Health Safety Environment Journal (Maret 2025)
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Workplace accidents caused by work fatigue remain relatively high and continue to increase annually. Work fatigue is often triggered by excessive workloads, with work duration and shifts also playing a significant role in contributing to fatigue in the workplace. This study aims to determine the relationship between workload, work duration, and work shifts with work fatigue among production workers at PT X Samarinda. Methods: This is a quantitative study with a cross-sectional design. The total sampling method was used, involving 60 respondents. Data were collected through direct questionnaires and analyzed using the Spearman Rank test. Results: The statistical analysis revealed a p-value of 0.081 for the relationship between workload and work fatigue, a p-value of 0.001 for the relationship between work duration and work fatigue, and a p-value of 0.001 for the relationship between work shifts and work fatigue. Conclusion: Work duration and work shifts have a more significant impact on work fatigue compared to workload. It is recommended that workers manage their break time effectively and increase their water intake during work, considering the hot working environment, to maintain productivity and prevent incidents.
Menyelami Penerapan K3 di Bank Sampah: Studi Kualitatif pada Pengelolaan Sampah Komunitas di Samarinda: Exploring OSH Implementation at Bank Sampah: Qualitative Study in Community Waste Management Samarinda Paramita, Nadinda Maretta Diah; Ramdan, Iwan M.; Sultan, Muhammad; Lestari, Ida Ayu Indira Dwika
Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal Vol. 16 No. 1 (2025): Jurnal Kesmas Untika Luwuk: Public Health Journal
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tompotika Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51888/phj.v16i1.322

Abstract

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yaitu sebuah sistem yang bertujuan membentuk lingkungan kerja yang sehat serta aman, baik dalam sektor formal bahkan sektor informal seperti di Bank Sampah. Namun, dalam pelaksanaannya, penerapan K3 di Bank Sampah masih menghadapi beberapa kendala. Studi yang dilaksanakan ini mempunyai tujuan dalam rangka menganalisis penerapan K3 dan kendalanya di Bank Sampah Nusantara. Studi ini memanfaatkan pendekatan kualitatif memakai desain studi kasus. Dilaksanakan pengumpulan data memakai metode wawancara kepada lima orang pekerja Bank Sampah Nusantara dan observasi saat kegiatan berlangsung. Analisis data dilakukan secara tematik dengan teknik koding manual, dimulai dari proses reduksi data, penyusunan kode (memberi label pada data yang relevan), dan pengelompokan dalam tema (menggabungkan beberapa kode yang sama). Penyajian data dilakukan berwujud narasi deskriptif dan selanjutnya dilakukan penarikan kesimpulan. Untuk keabsahan data, digunakan teknik validasi Member Check. Diperoleh hasil penelitian bahwa penerapan K3 di Bank Sampah Nusantara masih kurang optimal yang ditandai dengan penggunaan APD seadanya dan minimnya fasilitas K3, belum adanya SOP atau pelatihan K3, serta kurangnya kesadaran pekerja akan penerapan K3. Adanya penelitian ini menunjukkan bahwa pentingnya penguatan sistem K3 di sektor informal, serta mendorong perhatian dari pemerintah atau lembaga terkait untuk mendukung K3 di Bank Sampah, sehingga diharapkan penerapan K3 dapat berjalan dengan optimal. Occupational Safety and Health (OSH) is a system aimed at creating a safe and healthy work environment, both in the formal and informal sectors, including waste banks. However, in its implementation, OSH in waste banks still faces several challenges. This study aims to analyze the implementation of OSH and its obstacles at Bank Sampah Nusantara. The research employs a qualitative approach with a case study design. Data were collected through interviews with five workers at Bank Sampah Nusantara and direct observations during operational activities. The data were analyzed thematically using manual coding techniques, starting with data reduction, coding (assingning labels to relevant data), and grouping codes into themes (combining similar codes). The data were presented in descriptive narrative form, followed by the process of drawing conclusions. To ensure data validity, the member check technique was applied. The results shos that the implementation of OSH at Bank Sampah Nusantara remains suboptimal, as reflected in the limited use of personal protective equipment (PPE), inadequate safety facilities, the absence of Standard Operating Procedures (SOPs) and OSH training, and the low awareness of workers regarding OSH practices. This study highlights the importance of strengthening OSH systems in the informal sector and encourages greater attention from government or relevant institutions to support OSH efforts in waste banks so that its implementation can be carried out optimally.
Analisis Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Kinerja Pegawai Puskesmas di Kota Samarinda Pamowa, Agustina Simanangi; Adrianto, Ratno; Azmiardi, Akhmad; Pakki, Irfansyah Baharuddin; Bakhtiar, Rahmat; Lestari, Ida Ayu Indira Dwika
Jurnal Ners Vol. 9 No. 2 (2025): APRIL 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v9i2.44055

Abstract

Tantangan yang dihadapi Puskesmas dalam meningkatkan kinerja karyawan cukup kompleks. Beberapa kendala yang sering dihadapi termasuk beban kerja yang tinggi, keterbatasan sumber daya manusia, serta fasilitas yang kurang memadai. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja pegawai Puskesmas di Kota Samarinda. Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini ialah seluruh pegawai Puskesmas Sidomulyo, Puskesmas Remaja, Puskesmas Karang Asam dan Puskesmas Segiri dengan teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling sebanyak 169 orang. Analisa data dilakukan dengan menggunakan analisa univariat dengan distribusi frekuensi, analisa bivariat dengan uji chi square dan analisa multivariat dengan uji regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan faktor yang berhubungan adalah kompetensi (p=0,010), motivasi (p=0,017), kepemimpinan (p=0,020), disiplin kerja (p=0,005), budaya organisasi (p=0,003) dan lingkungan kerja (p=0,011). Sedangkan faktor yang tidak berhubungan ialah kemampuan (p=0,228) dan penghargaan (p=0,420). Faktor yang paling dominan dalam penelitian ini ialah kompetensi (p = 0,003, OR= 18,289) yang berarti pegawai dengan kompetensi yang baik memiliki kemungkinan 18,3 kali lebih besar untuk memiliki kinerja yang baik dibandingkan dengan pegawai yang kompetensinya kurang.
Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Manajemen Pengendalian Bahaya Kimia Sebagai Upaya Pencegahan Bahaya di Laboratorium PT. X Kota Balikpapan Azzahra, Fahriza Nur; Sultan, Muhammad; Lestari, Ida Ayu Indira Dwika; Ramdan, Iwan M; Hardianti, Dewi Novita
Jurnal Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Vol. 6 No. 1 (2025): Januari - Juni 2025
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jk3l.6.1.33-41.2025

Abstract

Bahan kimia memiliki berbagai risiko, baik ke manusia maupun ke lingkungan kerja. Oleh karena itu penting dilakukannya pengendalian bahaya kimia. Menurut Kepmenaker RI No. 187 Tahun 1999, Pengendalian bahan kimia berbahaya adalah upaya untuk mengurangi risiko akibat penggunaan bahan kimia berbahaya di tempat kerja kepada tenaga kerja, peralatan maupun lingkungan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan, hazard communication¸ standar operasional prosedur, dan pengawasan dengan manajemen pengendalian bahaya kimia di Laboratorium PT. X Kota Balikpapan. Desain penelitian ini ialah penelitian kuantitatif dengan studi cross sectional yang memiliki sampel sebanyak 35 orang dan menggunakan uji Rank Spearman. Hasil penelitian didapatkan bahwa manajemen pengendalian bahaya kimia di Laboratorium PT. X Kota Balikpapan 100% dalam kategori baik. Berdasarkan analisis data, terdapat hubungan antara manajemen pengendalian bahaya kimia dengan pengetahuan (p = 0.033), hazard communication (p = 0.001), standar operasional prosedur (p = 0.049), dan pengawasan (p = 0.001). Dari hasil tersebut, disimpulkan terdapat hubungan antara pengetahuan, hazard communication¸ standar operasional prosedur, dan pengawasan dengan manajemen pengendalian bahaya kimia. value = 0.049), dan pengawasan (p-value = 0.001). Dari hasil tersebut, disimpulkan terdapat hubungan antara pengetahuan, hazard communication¸ standar operasional prosedur, dan pengawasan dengan manajemen pengendalian bahaya kimia.
Co-Authors Adelita, Rafanda Adrianto, Ratno Akhmad Azmiardi Al Rasyid, Muhammad Fauzan Amirudin, Agus Andriana, Nita Aryatika, Karera Azzahra, Fahriza Nur Baharuddin P, Irfansyah Bakhtiar, Rahmat Belawing, Huriansyah Cahyana, Yudi Jaya Cahyani, Annisa Dwi Chilwindwi, Bratarini Hassya Denis, Rafael Fernando Dennis, Rafael Fernando Desak Putu Sukraniti Dewi Novita Hardianti Dewi, Etick Pristyan Duana , I Made Kerta Dzakira, Tsabita Radhiya Gunawan Gunawan Harahap, Karlina Sofyana Hasanah, Dewi Transmiatun Hawanda, Hawanda HERNANI - Hersoyo, M Charis Ario Ida Bagus Aditya Nugraha Irfansyah Baharuddin Pakki Iwan M Ramdan Iwan M. Ramdan Iwan Muhamad Ramdan Janhariyanti K., Iriyani Lolo, Chandra Pangli Lumingkewas, Meilanie Geofanni Maya, Maya Arisanti Mayada, Falah Mochamad Makin, Mochamad Muhamad Ramdan, Iwan Muhammad Rangga Danu Putra Muhammad Sultan Muhammad Sultan, Muhammad Mustika Mustika Ngau, Florentinus Raynaldi Nissa, Indah Khoirun Norhidayat Norhidayat, Norhidayat Pamowa, Agustina Simanangi Paramita, Nadinda Maretta Diah Prayogi, Wahyu Tri Putra, Dhimaz Pratama Putri Agustina Putri, Anindya Monika Rahmadani, Aulia Tia Ramdan, Iwan M Ramdan, Iwan Muhammad Ratih Wirapuspita Wisnuwardani Sadaria, Sadaria Said, Andi Farhan Salsabil, Tarissa Zahrina Saptaputra, Syawal Kamiluddin Sari, Ika Wulan Sariyati, Mely Septiana, Lisa Shabrina, Irma Nur Simanjuntak, Evi Paulina Sudjana, Putra Eka Sumarianto, Arif Tri Prayogi, Wahyu Wahyudi, Ayu Huwaidah Wardana, I Putu Mahendra Adi Wardani, Rifdah Widiadnya, Ida Bagus Made Yadi, Yadi Zulkarnaen Zulkarnaen