Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

EKSISTENSI ROSE WINDOW PADA GEREJA KATOLIK DI MAGELANG, JAWA TENGAH Estika, Nita Dwi; Wardana, Fandy Luthfi; Suwarno, Natalia; Rihadiani, Rosalia Rachma
Jurnal Arsitektur ZONASI Vol 6, No 1 (2023): Vol 6, No 1 (2023): Jurnal Arsitektur Zonasi Februari 2023
Publisher : KBK Peracangan Arsitektur dan Kota Program Studi Arsitektur Fakultas Pendidikan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jaz.v6i1.52467

Abstract

Rose window merupakan elemen Arsitektur Gotik yang merepresentasikan kesakralan dalam arsitektur gereja Katolik. Berbagai studi pada rose window secara garis besar melakukan deskripsi dan kajian struktur. Studi ini disusun untuk menelusuri eksistensi rose window pada gereja-gereja di Magelang sebagai salah satu pusat wilayah misi di Jawa bagian Tengah pada awal masa arsitektur modern di Hindia Belanda. Saat ini perkembangan desain gereja-gereja baru bermunculan, maka dari itu studi ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perwujudan rose window pada fasad gereja-gereja baru. Studi literatur, wawancara, dan observasi dilakukan untuk menelaah sejarah pembangunan gereja-gereja serta pendokumentasian terhadap fasad dua belas kasus terpilih. Studi tipologis terhadap eksistensi rose window pada fasad menjadi dasar pengelompokkan tipe. Data tersebut selanjutnya diulas berdasarkan aspek ornamen, bentuk/pola, dan material yang digunakan. Melalui studi komparasi, terdapat tiga tipe penempatan rose window pada fasad, yaitu fasad yang memiliki rose window, fasad dengan objek lain sebagai representasi rose window, dan fasad tanpa rose window. Eksistensi rose window pada fasad gereja-gereja di Magelang sebagai unsur simbolis gereja Katolik sebagian besar masih dipertahankan dengan berbagai variasi perwujudan.
Makna Teologis Tabernakel Berbentuk Alang di Toraja dari Perspektif Prinsip Dwilogi Mangunwijaya Mahamboro, Dionius Bismoko; Barana, Hilarius Tandi; Rihadiani, Rosalia Rachma
Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika Vol 7 No 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Tawangmangu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34081/fidei.v7i1.514

Abstract

Inkulturasi gereja sebagai rumah ibadat di Indonesia pada umumnya dilakukan dengan menghadirkan unsur-unsur budaya lokal ke dalam arsitektur bangunan. Upaya ini sering memunculkan pertanyaan, apakah unsur-unsur budaya lokal yang dipakai sejalan dengan makna teologis dari bagian-bagian ruang liturgi. Tabernakel berbentuk lumbung padi pada Gereja Katolik St. Theresia, Rantepao di Toraja, merupakan salah satu contoh upaya inkulturasi dalam hal arsitektur bangunan gereja. Sejauh mana tabernakel berbentuk lumbung ini dapat mengungkapkan makna teologis tabernakel yang berakar pada tradisi liturgis-biblis? Pertanyaan ini akan dijawab dalam tulisan ini dengan menganalisis tabernakel berbentuk lumbung menggunakan prinsip dwilogi Y. B. Mangunwijaya. Metode yang digunakan ialah metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa walaupun bentuk alang untuk tabernakel dapat dipertanggungjawabkan dari perspektif dwilogi dan teologi liturgi, namun bentuk alang yang tidak utuh menyimpan resiko hilangnya pemaknaan yang utuh atas alang itu sendiri. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai literasi bagi para pemerhati arsitektur dan interior gereja Katolik untuk kepentingan keberlanjutan kehidupan manusia, alam, dan budaya.