Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Tantangan Pengajaran Balaghah di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Ma’arif Sarolangun Robby Jundi Lestari
Muhadasah: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab Vol. 6 No. 1 (2024): Muhadasah: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Institut Agama Islam Sunan Kalijogo Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51339/muhad.v6i1.2005

Abstract

Pengajaran tentang ilmu balaghah telah dimulai dari pesantren, hingga di perguruan tinggi islam negeri (UIN) maupun swasta pada program studi pendidikan bahasa arab dan sastra arab. Mengajar balaghah di prodi pendidikan bahasa arab di perguruan tinggi islam swasta yang sisi kualitas, input mahasiswa dan geografis kampus berbeda jauh dengan prodi pendidikan bahasa arab pada perguruan tinggi islam negeri merupakan tantangan tersendiri karena belajar balaghah tidak bisa dipisahkan dari ilmu kebahasa araban terutama nahwu dan sharaf untuk menemimalisir kesulitan belajar dan memudahkan dalam pemahaman.  Penelitian ini bertujuan untuk membahas lebih dalam tantangan pengajaran balaghah di prodi pendidikan bahasa arab di kampus STAI Maarif Sarolangun menggunakan pendekatan kualitatif, dan pengumpulan data menggunakan observasi, wawacara dan dokumentasi, Kegiatan analisis data peneliti menggunakan metode Miles & Huberman. Berdasarkan data observasi lapangan dokuentasi serta wawancara, ditemukan tiga tantangan pengajaran balaghah yaitu kualitas input mahasiswa yang tercermin dari heterogen latar belakang pedidikan, Rendah Motivasi belajar, dan kekurangan sumber Pustaka. Tantangan dari Heterogen latar belakang Pendidikan mahasiswa memunculkan dua masalah baru yaitu 1) sulit memahami materi 2) tidak mampu menerapkan teori balaghah ke dalam contoh baru. Kekurangan Sumber belajar terutama dalam bahasa Indonesia menambah beban kesulitan bagi mahasiswa untuk dapat belajar mandiri. Latar belakang pendidikan dan rendahnya kompetensi ilmu kebahasaan menjadi faktor internal yang mengakibatkan Rendahnya motivasi mahasiswa untuk mengikuti perkuliah mata kuliah balaghah dengan sungguh-sugguh, selain itu motivasi mahasiswa juga di pengaruhi oleh faktor eksternal yaitu ketidak mampuan mahasiswa mengelola kegiatan diluar kuliah dengan baik karena tugas mengajar sebagai guru dan bekerja dikebun membantu orang tua.
PENGUATAN NILAI-NILAI ASWAJA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT DI KUTO TANJUNG Robby Jundi Lestari; Umar Dani; Rahmad Saleh
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 15 No 1 (2025): Juli 2025
Publisher : LPPM UNINUS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30999/jpkm.v15i2.3591

Abstract

ABSTRACT The proliferation of religious ideologies with potential divisive effects has made the reinforcement of Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) values increasingly crucial. This Community Engagement Program (PkM) aimed to strengthen the understanding and practice of Aswaja An-Nahdiyah in Kuto Tanjung Village, South Sumatra—a community that has long practiced NU traditions but has limited access to formal religious literacy. Using the Asset-Based Community Development (ABCD) method with participatory approaches (lectures, interactive discussions, and collective reflection), the program successfully internalized the four pillars of Aswaja—tawasuth (moderation), tasamuh (tolerance), tawazun (balance), and i'tidal (justice)—as guidelines for daily life.The outcomes demonstrated that participants not only theoretically understood these principles but could also apply them to address challenges such as religious extremism and misinformation. In the long term, this initiative has solidified the existence of NU religious practices while enhancing community resilience based on Aswaja values to maintain social harmony. Keywords: Keywords: Strengthening Aswaja An-Nahdiyah, Religious Moderation, Community Resilience, Kuto Tanjung Village
PENGUATAN NILAI-NILAI ASWAJA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT DI KUTO TANJUNG Robby Jundi Lestari; Umar Dani; Rahmad Saleh
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 15 No 1 (2025): Juli 2025
Publisher : LPPM UNINUS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30999/jpkm.v15i2.3591

Abstract

ABSTRACT The proliferation of religious ideologies with potential divisive effects has made the reinforcement of Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) values increasingly crucial. This Community Engagement Program (PkM) aimed to strengthen the understanding and practice of Aswaja An-Nahdiyah in Kuto Tanjung Village, South Sumatra—a community that has long practiced NU traditions but has limited access to formal religious literacy. Using the Asset-Based Community Development (ABCD) method with participatory approaches (lectures, interactive discussions, and collective reflection), the program successfully internalized the four pillars of Aswaja—tawasuth (moderation), tasamuh (tolerance), tawazun (balance), and i'tidal (justice)—as guidelines for daily life.The outcomes demonstrated that participants not only theoretically understood these principles but could also apply them to address challenges such as religious extremism and misinformation. In the long term, this initiative has solidified the existence of NU religious practices while enhancing community resilience based on Aswaja values to maintain social harmony. Keywords: Keywords: Strengthening Aswaja An-Nahdiyah, Religious Moderation, Community Resilience, Kuto Tanjung Village