Banning pregnant mothers is one of the cultural aspects that is still practiced by the Malay community in various regions. This prohibition contains prohibitions that a pregnant mother should avoid in order not to harm herself and her fetus. This ban is based on traditional beliefs, past experience, and also the influence of the Islamic religion of the majority of Malay people. This article uses qualitative research methods with library methods. Research shows that there are some prohibitions that are consistent with Islamic teachings, such as avoiding unlawful foods, ining hygiene and environmental protection, and reading protective prayers. However, there are also prohibitions that are contrary to Islamic doctrine, like believing in mystical things, avoiding foods that are actually good for health, and restricting social activity. This article is expected to provide more in-depth information and understanding about the abstinence of pregnant mothers in Malay society, as well as give advice and recommendations for pregnant women to follow a prohibition that is consistent with the teachings of Islam and is not harmful to health. Pantang larang ibu hamil adalah salah satu aspek budaya yang masih dipraktikkan oleh masyarakat Melayu di berbagai daerah. Pantang larang ini berisi larangan-larangan yang harus dihindari oleh ibu hamil agar tidak membahayakan dirinya dan janinnya. Pantang larang ini bersumber dari kepercayaan tradisional, pengalaman turun-temurun, dan juga pengaruh agama Islam yang dianut oleh mayoritas masyarakat Melayu. Artikel ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan metode kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa pantang larang yang sesuai dengan ajaran Islam, seperti menghindari makanan yang tidak halal, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, dan membaca doa-doa perlindungan. Namun, ada juga pantang larang yang bertentangan dengan ajaran Islam, seperti percaya pada hal-hal mistis, menghindari makanan yang sebenarnya baik untuk kesehatan, dan membatasi aktivitas sosial. Artikel ini diharapkan dapat memberikan informasi dan pemahaman yang lebih mendalam tentang pantang larang ibu hamil dalam masyarakat Melayu, serta memberikan saran dan rekomendasi bagi ibu hamil untuk mengikuti pantang larang yang sesuai dengan ajaran Islam dan tidak merugikan kesehatan.