Malay people have a culture that is quite famous, namely weaving singket cloth. Malay people have an identity related to the art of weaving songket cloth. Songket is a tradisional woven cloth originating from Indonesia and Malaysia and has cultural roots in Malay society. The process of making songket woven cloth takes quite a long time and requires special skills, which results in the selling price being expensive and high. How songket is worn depends on who is using it, but some ordinary people do not understand how tu use it and the meaning implied in Malay singket cloth, songket cloth has also been integrated into Islamic culture through its use as muslim clothing that fulfills the requirement to cover the private parts, thus creating modesty and ethical values. In its motifs, songket cloth trends to draw inspiration from nature, including flora, fauna and the sky. However, the motifs are more inspired by flora (plants), because the majority of the Malay tribe are Muslims. Fauna motifs were slightly avoided, perhaps for fear of being seen as worshiping idols. However, if there are animal motfs, they usually reflect special characterustics that are related to local community beliefs. Songket cloth motifs in Mlay culture do not only come from Riau, bul also come from outside Riau, such as Malaysia, Singapore, ang others. The method used ih this research is a library research method. This article tries to explain Malay cultural identity and tradisional values through songket woven cloth. Masyarakat Melayu memiliki sebuah budaya yang cukup terkenal, yaitu menenun kain songket. Masyarakat Melayu memiliki identitas yang terkait dengan seni menenun kain songket. Songket adalah kain tradisional tenunan yang berasal dari Indonesia dan Malaisya serta memiliki akar budaya dalam masyarakat melayu. Proses pembuatan kain tenun songket membutuhkan waktu yang cukup panjang dan harus mempunyai keahlian khusus, yang mengakibatkan harga jualnya menjadi mahal dan tinggi. Cara pemaikaian songket ini pun tergantung dari siapa yang menggunakannnya, namun sebagian masyarakat awam kurang memahami cara pemakaian dan makna yang tersirat di dalam kain songket melayu. Kain songket juga sudah terintegrasi dalam budaya Islam melalui penggunaannya sebagai busana muslim yang memenuhi tuntunan menutup aurat, sehingga menciptakan nilai-nilai kesopanan dan etika. Dalam motifnya, kain songket cenderung menarik inspirasi dari alam, diantaranya flora, fauna, langit. Namyn, motifnya lebih banyak terinspirasi dari flora (tanaman), karena mayoritas suku melayu adalam orang Islam. Motif fauna sedikit dihindari, mungkin karena khawatir akan dianggap menyembah berhala. Namun jika terdapat motif binatang, biasanya mencerminkan sifat khusus yang memiliki kaitan dengan kepercayaan masyarakat lokal. Motif kain songket dalam budaya melayu tidak hanya berasal dari Riau saja, akan tetapii juga berasal dari luar Riau, seperti Malaysia, Singapura, dan lain-lainnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini berupa metode penelitian kepustakaan (library research). Artikel ini mencoba menjelaskan tentang identitas budaya dan nilai tradisional Melayu melalui kain tenun songket.