<![CDATA[Abstrak Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menerbitkan protokol kesehatan CHSE sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia. CHSE merupakan akronim dari Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keselamatan), dan Environmental Sustainability (Kelestarian Lingkungan). Pada era pandemi COVID-19, setiap usaha pariwisata disarankan memiliki sertifikat CHSE untuk membangkitkan kembali rasa kepercayaan wisatawan kepada sektor pariwisata. Segara Hotel dan Restoran Kintamani merupakan hotel bintang 3 yang mengalami keterpurukan akibat adanya wabah pandemi COVID-19, namun dengan mengikuti anjuran pemerintah untuk memiliki sertifikat CHSE, hotel ini dapat bertahan selama masa pandemi COVID-19. Pasca pandemi COVID-19 mengakibatkan persepsi wisatawan kembali normal yang menganggap bahwa pandemi COVID-19 telah berakhir, yang dikhawatirkan penerapan CHSE menurun, di lain sisi CHSE juga berguna sebagai keamanan dan kenyamanan tamu dan staff serta penerapan pelayanan prima kepada tamu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability (CHSE) yang diterapkan dan kendala yang dihadapi oleh pihak pengelola Segara Hotel dan Restoran Kintamani dalam mengimplementasikan CHSE pada era pasca pandemi COVID-19. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dan kuantitatif (mixed methods) dengan teknik analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability (CHSE) di Segara Hotel dan Restoran pada era pasca pandemi COVID-19, telah sesuai dengan anjuran pemerintah dan terdapat beberapa kendala yang masih dihadapi oleh pihak Segara Hotel dan Restoran Kintamani seperti kurangnya kepedulian staff, kendala dalam mengatasi serangga yaitu lalat, dan kendala dalam pembuatan peringatan atau arahan implementasi CHSE di era pasca pandemi COVID-19. Kata Kunci: Implementasi CHSE, Pasca Pandemi COVID-19, Hospitality]]>
