This article highlights the role of the Ahlussunnah wal Jama'ah (Aswaja) curriculum released by Nahdlatul Ulama (NU) in shaping students' character amid the digital era. The Aswaja curriculum includes not only theological aspects, but also moral, social, and spiritual values such as moderation (tawassuth), balance (tawazun), tolerance (tasamuh), and justice ('i'tidal). This research uses a qualitative approach with the library research method. The study results show that NU educational institutions have started innovation by integrating Aswaja values into digital-based, contextual, and 21st-century soft skill strengthening. This article reflects that although the challenges of disruption are enormous, the Aswaja curriculum remains relevant and has excellent potential in fostering moderate, religious, and patriotic characters, as long as creative and adaptive updates are made to the context of the times. Artikel ini mengkaji peran kurikulum Aswaja (Ahlussunnah wal Jama’ah) yang dirilis oleh Nahdlatul Ulama (NU) dalam membentuk karakter siswa dalam tengah-tengah era digital. Kurikulum Aswaja tidak hanya mencakup aspek teologis, tetapi juga nilai-nilai moral, sosial, dan spiritual seperti moderasi (tawassuth), keseimbangan (tawazun), toleransi (tasamuh), dan keadilan (‘i’tidal). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode kajian pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lembaga pendidikan NU telah memulai inovasi dengan mengintegrasikan nilai-nilai Aswaja ke dalam pembelajaran berbasis digital, kontekstual, dan penguatan soft skill abad 21. Artikel ini refleksikan bahwa walaupun tantangan disrupsi sangat besar, kurikulum Aswaja tetap relevan dan berpotensi besar dalam menumbuhkan karakter moderat, religius, dan cinta tanah air.