Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

The Difficulty in the Implementation of Accounting Standard for Non Publicly Accountable Entities Sulistyawati, Ardiani Ika; Lestari , Erika Puji; Nugroho, Arief Himmawan Dwi; Gusmao, Cristino; Santoso, Aprih; Rosyati
Jurnal Riset dan Aplikasi: Akuntansi dan Manajemen Vol. 7 No. 2 (2024): Jurnal Riset dan Aplikasi: Akuntansi dan Manajemen
Publisher : Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/jraam.v7i2.003

Abstract

Abstract: The Difficulty in the Implementation of Accounting Standard for Non-Publicly Accountable Entities Purpose: The research seeks to investigate the application of SAK ETAP in financial report of a non-publicly accountable entity. Method: Observational data collection techniques, documentation, interviews, and literature reviews with qualitative descriptive research methodologies were used to obtain and analyze data and to formulate findings.Results: The study results on Lottery Billiard and Cafe reveal that they still use single-entry or cash-based bookkeeping for their financial reports, leading to inaccuracies in the recording process. Additionally, the capital account is not reported, even though revenue should be recorded in the revenue account. The financial records do not adhere to the SAK ETAP standards.Novelty: The application of this research is in a specific context that focuses on SAK ETAP and the integration of several strategic analysis frameworks to identify the most appropriate approach Lotter Billiard and Cafe.Contribution: This research not only answers current challenges for Lotter Billiard and Cafe, but also the broader discourse on SAK ETAP implementation. Abstrak: Kesulitan Penerapan Standar Akuntansi Keuangan bagi Entitas Non-Akuntansi Publik Tujuan: Penelitian ini menggali penerapan SAK ETAP dalam laporan keuangan pada sebuah entitas tanpa akuntabilitas publik.Metode: Koleksi data dilakukan melalui observasi, dokumentasi, wawancara, dan studi kepustakaan, dilanjutkan analisis data kualitatif deskriptif untuk menghasilkan temuan.Hasil: Hasil penelitian tentang Lottery Billiard and Cafe menunjukkan bahwa pencatatan pembukuan single entry atau cash basis masih digunakan dalam laporan keuangan, sehingga terdapat beberapa ketidakakuratan dalam pencatatan keuangan selama penerapannya. Lotter Billiard and Cafe tidak melaporkan akun modalnya, meskipun pengakuan pendapatan seharusnya didokumentasikan dalam akun pendapatan. Pencatatan keuangan yang digunakan tidak mengikuti pedoman SAK ETAPKebaruan: Penerapan penelitian ini berada pada konteks spesifik yang berfokus pada SAK ETAP dan integrasi beberapa kerangka analisis strategis untuk mengidentifikasi pendekatan yang paling tepat yaitu Lotter Billiard and Cafe.Kontribusi: Penelitian ini tidak hanya menjawab tantangan pada Lotter Billiard and Cafe, namun juga wacana yang lebih luas mengenai implementasi SAK ETAP.      
Pendekatan Technology Acceptance Model Untuk Mengidentifikasi Determinan Penggunaan E-wallet Hidayatul Kharimah; Rosyati; Dyah Nirmala Arum Janie
Jurnal Dinamika Sosial Budaya Vol. 26 No. 2 (2024): Desember (2024)
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/jdsb.v26i2.

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh fenomena perkembangan teknologi yang semakin maju dengan alat pembayaran e-wallet sebagai inovasi transaksi elektronik. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh teori TAM yang terdiri dari persepsi manfaat, persepsi kemudahan, persepsi keamanan, dan persepsi risiko. Sedangkan sikap penggunaan sebagai variabel intervening terhadap minat penggunaan e-wallet. Populasi dari penelitian ini adalah masyarakat umum di Kota Semarang dengan ketentuan individu pernah melakukan transaksi menggunakan e-wallet minimal satu kali transaksi. Sampel menggunakan metode purposive sampling dengan sampel berjumlah 162 responden. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model persamaan struktural dengan pendekatan varians atau berbasis komponen (variance based/component based structural) atau yang dikenal dengan sebutan Partial Least Square (PLS). Hasil dari penelitian ini, persepsi manfaat dan persepsi kemudahan berpengaruh positif dan signifikan terhadap sikap penggunaan. Sedangkan persepsi keamanan berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap sikap penggunaan. Persepsi kemudahan berpengaruh langsung terhadap persepsi manfaat positif dan signifikan. Persepsi manfaat, persepsi keamanan, dan sikap penggunaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat penggunaan. Sedangkan persepsi risiko berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap minat penggunaan. Terdapat pengaruh tidak langsung positif dan tidak signifikan persepsi manfaat terhadap minat penggunaan melalui sikap penggunaan. Pengaruh tidak langsung positif dan signifikan persepsi kemudahan terhadap minat penggunaan melalui sikap penggunaan. Terdapat pengaruh tidak langsung positif dan signifikan persepsi kemudahan terhadap minat penggunaan melalui persepsi manfaat. Terdapat pengaruh tidak langsung positif dan tidak signifikan persepsi keamanan terhadap minat penggunaan melalui sikap penggunaan.
Peningkatan Kemampuan Pembukuan Sederhana Bagi WPOP Pedagang Eceran Kriteria Usaha Mikro Kota Semarang Nuria Universari; Lulus Prapti, N.S.S; Rosyati; Totok Wibisono
AMMA : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 08 (2022): AMMA : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : CV. Multi Kreasi Media

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The focus of this PkM activity is more focused on the problem of not implementing financial bookkeeping practices for Retail Traders as Individual Taxpayers with Micro Business Criteria in Semarang City. The solution offered in PkM activities is to provide simple financial bookkeeping training. The target of service activities is awareness of PkM partners about the importance of doing simple bookkeeping and increasing knowledge and understanding of simple financial bookkeeping. The method of activity is training by providing simple financial bookkeeping materials. After that, an evaluation was held by giving a pretest and posttest to find out the differences in participants' understanding of simple financial bookkeeping before and after the training, as well as giving a questionnaire to determine the participant's assessment of the implementation of Community Service. Through this PkM activity, simple bookkeeping training participants are increasingly aware of the importance of simple bookkeeping. In addition, they know and understand more about simple financial bookkeeping that should be carried out by taxpayers.