Integrasi teknologi dalam pendidikan menjadi fokus utama pemerintah di berbagai negara, termasuk Indonesia dan Cina, untuk meningkatkan kualitas pendidikan di era digital. Di Indonesia, program Digitalisasi Sekolah dan Rumah Belajar bertujuan untuk meningkatkan akses pendidikan, namun tantangan infrastruktur dan kesenjangan digital masih menghambat efektivitasnya. Banyak sekolah di daerah terpencil kekurangan akses internet dan perangkat teknologi, yang menciptakan ketidakmerataan dalam kualitas pendidikan. Di sisi lain, Cina telah meluncurkan kebijakan Smart Education China 2022, yang mendorong penerapan teknologi canggih seperti kecerdasan buatan dan big data dalam pendidikan. Meskipun Cina juga menghadapi tantangan di daerah pedesaan, investasi besar-besaran dalam infrastruktur pendidikan digital telah membantu menyamaratakan akses pendidikan. Penggunaan platform digital di Cina, seperti DingTalk dan WeChat Work, telah meningkatkan interaksi dan efisiensi pembelajaran. Hasil integrasi teknologi di Cina menunjukkan peningkatan prestasi siswa yang signifikan, sementara di Indonesia, meskipun akses meningkat, kualitas pendidikan masih terhambat oleh metode pengajaran tradisional dan kurangnya pelatihan guru. Kesimpulannya, kedua negara perlu fokus pada pengembangan infrastruktur dan peningkatan literasi digital untuk memastikan semua siswa mendapatkan pendidikan yang berkualitas dan setara.