Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Strategi Meningkatkan Kemampuan Membaca pada anak Disleksia Kelas IV di SDN 26 Teluk Bayur Padang Ulfatmi Hasanah; Anugrah Shazqya; Ahmad Nur Huda; Gusmaneli Gusmaneli
Dewantara : Jurnal Pendidikan Sosial Humaniora Vol. 3 No. 2 (2024): Juni : Dewantara : Jurnal Pendidikan Sosial Humaniora
Publisher : Universitas 45 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30640/dewantara.v3i2.2435

Abstract

Improving the ability to read early can be done with one of the learning methods, namely the Fernald method. Fernald's method in his learning involves all sensory work including visual, auditory, kinesthetic and tactile which is abbreviated as VAKT. This makes researchers interested in researching this problem. This study uses an experimental research in the form of Single Subject Research (SSR) with an A-B-A design. Data was collected under three conditions, namely baseline (A), intervention (B) and baseline (A2) with 17 meetings with the result that the percentage of children's early reading ability was at 88%. Based on the data from this study, it was concluded that the early reading ability of children with learning difficulties increased after being given treatment using the Fernald method in grade IV SDN 26 Teluk Bayur Padang.
PERBANDINGAN INTEGRASI TEKNOLOGI DALAM PENDIDIKAN DI INDONESIA DAN CINA Humaira Chairunnisa; Mislaini; Ulfatmi Hasanah
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 2 No. 12 (2024): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi Desember
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/v2i12.1115

Abstract

Integrasi teknologi dalam pendidikan menjadi fokus utama pemerintah di berbagai negara, termasuk Indonesia dan Cina, untuk meningkatkan kualitas pendidikan di era digital. Di Indonesia, program Digitalisasi Sekolah dan Rumah Belajar bertujuan untuk meningkatkan akses pendidikan, namun tantangan infrastruktur dan kesenjangan digital masih menghambat efektivitasnya. Banyak sekolah di daerah terpencil kekurangan akses internet dan perangkat teknologi, yang menciptakan ketidakmerataan dalam kualitas pendidikan. Di sisi lain, Cina telah meluncurkan kebijakan Smart Education China 2022, yang mendorong penerapan teknologi canggih seperti kecerdasan buatan dan big data dalam pendidikan. Meskipun Cina juga menghadapi tantangan di daerah pedesaan, investasi besar-besaran dalam infrastruktur pendidikan digital telah membantu menyamaratakan akses pendidikan. Penggunaan platform digital di Cina, seperti DingTalk dan WeChat Work, telah meningkatkan interaksi dan efisiensi pembelajaran. Hasil integrasi teknologi di Cina menunjukkan peningkatan prestasi siswa yang signifikan, sementara di Indonesia, meskipun akses meningkat, kualitas pendidikan masih terhambat oleh metode pengajaran tradisional dan kurangnya pelatihan guru. Kesimpulannya, kedua negara perlu fokus pada pengembangan infrastruktur dan peningkatan literasi digital untuk memastikan semua siswa mendapatkan pendidikan yang berkualitas dan setara.