Harahap, Firdaus Rinto
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Kontradiksi Nubuatan Yeremia dan Hananya Sebagai Syarat Menguji Nubuatan Berdasarkan Yeremia 28:1-17 Pattinaja, Aska Aprilano; Liling, Sifera Sampe; Harahap, Firdaus Rinto
Jurnal Lentera Nusantara Vol 3, No 2 (2024): Teologi dan Pendidikan Kristen (Juni 2024)
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Kanaan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59177/jls.v3i2.290

Abstract

This study examines the prophetic contradictions between Jeremiah and Hananiah, highlighting the prevalence of false prophets who delivered messages to please the king or for personal gain. The contrasting prophecies of disaster and salvation delivered by Jeremiah and Hananiah become the focal point for examining the criteria that can be used to test the authenticity of a prophecy. Using a qualitative approach based on a hermeneutical study of the prophetic literature, particularly in the sub-genres of prophecy of doom and prophecy of salvation, this study seeks to shed light on key insights for believers in discerning true prophecy. The results of this study underscore several important criteria for testing prophecy: first, true prophecy must be consistent with actual events, showing its fulfillment in reality; second, confirmation of the prophecy by another trusted prophet serves as an important validation of its authenticity; and third, true prophecy is characterized by its alignment with God's Word, rather than being motivated by deceptive intentions or personal gain. By establishing these criteria, this study equips believers with the knowledge and discernment necessary to evaluate the validity of prophetic messages.AbstrakStudi ini menggali kontradiksi kenabian antara Yeremia dan Hananya, menyoroti prevalensi para nabi palsu yang menyampaikan pesan untuk menyenangkan raja atau mendapatkan keuntungan pribadi. Nubuat bencana dan keselamatan yang kontras yang disampaikan oleh Yeremia dan Hananya menjadi titik fokus untuk menguji kriteria yang dapat digunakan untuk menguji keaslian sebuah nubuat. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif berdasarkan pada studi hermeneutika literatur kenabian, khususnya dalam sub-genre nubuat bencana dan nubuat keselamatan, penelitian ini berusaha untuk menjelaskan wawasan kunci bagi orang percaya dalam membedakan nubuat yang benar. Temuan-temuan dari penelitian ini menggarisbawahi beberapa kriteria penting untuk menguji nubuat, yaitu pertama, nubuat yang benar harus selaras dengan kejadian yang sebenarnya, menunjukkan penggenapannya dalam kenyataan; kedua, konfirmasi nubuat oleh nabi lain yang terpercaya berfungsi sebagai validasi penting atas keasliannya; dan yang ketiga, nubuat yang benar dicirikan oleh keselarasannya dengan firman Tuhan, bukan dimotivasi oleh niat menipu atau keuntungan pribadi. Dengan menetapkan kriteria-kriteria ini, penelitian ini memperlengkapi orang-orang percaya dengan pengetahuan dan ketajaman yang diperlukan untuk mengevaluasi keabsahan pesan-pesan nubuat.
Faktor Keteladanan Paulus dan Implementasinya Bagi Orang Percaya: Studi Eksegesis Dalam Filipi 4:9 Pattinaja, Aska Aprilano; Liling, Sifera Sampe; Harahap, Firdaus Rinto
TELEIOS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol 4, No 1 (2024): Teologi dan Pendidikan Kristiani
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Transformasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53674/teleios.v4i1.106

Abstract

Abstract: There are two controversial interpretations of Philippians 4:9: one is the discussion of strengthening the spiritual stability of the church, and the other is exemplification as the main factor of Paul's emphasis. If so, what exactly is Paul's main emphasis in this verse? The purpose of this study is to examine the meaning and context of this verse in order to provide a correct understanding based on the author's intention. For this reason, based on the descriptive qualitative method, with a hermeneutic approach to exegesis studies, this study found that Paul's main focus is to emphasize the importance of maintaining a living example and paying attention to the principles of exemplary, namely, first, exemplary begins with what is learned; second, exemplary is closely related to what is received, heard, and seen; third, exemplary speaks of application not knowledge; and fourth, exemplary is very involved with God's participation. This research will be a reference and input for every believer about Christian example, so that his life remains a blessing and not a stumbling block.Abstrak: Terdapat dua interpretasi yang menjadi perdebatan dalam membahas Filipi 4:9, yakni pertama, pembahasan mengenai penguatan kestabilan rohani jemaat dan kedua, mengenai faktor keteladanan. Jika demikian apakah sebenarnya penekanan utama dari Paulus mengenai ayat ini? Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji makna dan konteks ayat ini sehingga bisa memberikan pemahaman yang tepat berdasarkan maksud penulis. Untuk itulah berdasarkan metode kualitatif deskriptif, dengan pendekatan hermeneutik studi eksegesis, maka penelitian ini menemukan, bahwa fokus utama Paulus adalah menekankan pentingnya menjaga teladan hidup serta memperhatikan prinsip-prinsip keteladanan, yakni pertama keteladanan dimulai dengan apa yang dipelajari; kedua, keteladanan sangat berhubungan dengan apa yang diterima, didengar dan dilihat; ketiga keteladanan berbicara tentang penerapan bukan pengetahuan; dan keempat, keteladanan sangat berimplikasi kepada penyertaan Tuhan. Penelitian ini akan menjadi rujukan dan masukan bagi setiap orang percaya tentang keteladanan Kristen, agar kehidupannya tetap menjadi berkat dan bukan menjadi batu sandungan.