Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENGENDALIAN RISIKO PADA PEKERJAAN SANDBLASTING DI PT CATUR ELANG PERKASA Lewaha, Yunus Patipelang; Hardiyono, Hardiyono; Pongky, Patunru
IDENTIFIKASI Vol 10 No 1 (2024): Mei 2024
Publisher : Program Studi Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36277/identifikasi.v10i1.330

Abstract

Sandblasting merupakan suatu proses pekerjaan dimana permukaan logam dibuat menjadi kasar dan rata dengan derajat kekasaran serta laju pengikisan tertentu sesuai dengan kebutuhan dengan cara menembakkan bahan abrasive ke permukaan logam dengan tekanan tertentu. Proses sandblasting bertujuan agar permukaan logam menjadi kasar, sehingga cat atau bahan pelapis lain dapat menempel pada permukaan logam dengan baik, tidak mudah terkelupas, dan menghindari korosi. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan identifikasi bahaya serta pengendalian risiko dari pekerjaan sandblasting. Peneliti menggunakan Hierarchy of Controls dan tabel HIRARC sebagai alat identifikasi dan pengendalian risiko. PT. Catur Elang Perkasa merupakan perusahaan konstruksi yang memiliki risiko dalam setiap aktivitas pekerjaannya seperti sandblasting. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, yakni penelitian yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis. Dalam penelitian ini terdapat 3 narasumber yang terdiri dari pekerja sandblasting. Dari hasil akhir penelitian ini bahaya yang teridentifikasi dari pekerjaan sandblasting sebanyak 6 bahaya dan 8 risiko dengan kategori high sebanyak 5 risiko, medium sebanyak 3 risiko sehingga perlu dilakukan pengendalian risiko mulai dari melarang dan mencegah orang selain pekerja sandblasting berada di zona bahaya, memasang barricade pada area kerja, memastikan safety wire dan couple terpasang dengan benar dan kencang, melakukan inspeksi peralatan/perkakas sebelum melakukan pekerjaan, melakukan sosialisasi kondisi area, material dan alat kerja. Setelah dilakukan pengendalian kategori bahaya dan risiko menjadi low.