Keputihan dapat dialami oleh berbagai umur, seperti kejadian keputihan yang dialami pada wanita usia subur (WUS). Wanita usia subur yang mengalami keputihan dikarenakan kurang pengetahuan dan sikap personal hyigine. Keputihan yang terjadi pada wanita usia subur tersebut kebanyakan disebabkan oleh masih minimnya kesadaran untuk menjaga kesehatan terutama dalam kebersihan organ genetalia.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan Tentang Keputihan dan Sikap Personal Hygiene dengan Kejadian Fluor Albus (Keputihan) Pada WUS Di Klinik Anggrek UPTD. Puskesmas Ubud II Penelitian ini menggunakan desain analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Pemilihan sampel dalam penelitian ini yaitu menggunakan teknik purposive Sampling. Sampel dari penelitian ini adalah WUS sebanyak 88 orang. Data dianalisis menggunakan analisis menggunakan uji Chi-square. Hasil analisis menggunakan uji Chi-square menunjukkan bahwa hasil uji statistic dari 88 responden didapatkan bahwa semakin rendah tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh WUS mengenai keputihan makan akan semakin beresiko mengalami keputihan, dimana nilai p-value yang didapatkan sebesar 0,001. Hasil ini menunjukkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima yang berarti ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan tentang keputihan dengan kejadian flour albus (keputihan) dan didapatkan bahwa semakin buruk sikap personal hygiene WUS makan akan semakin besar kemungkinan WUS mengalami keputihan, dimana nilai nilai p-value yang didapatkan sebesar 0,011. Ada hubungan yang bermakna antara sikap personal hygiene dengan kejadian flour albus (keputihan) pada WUS di Klinik Anggrek UPTD Puskesmas Ubud II. Bedasarkan hasil penelitian ini, diharapkan WUS dapat menambah pengetahuan tentang keputihan dan Sikap Personal Hygiene dengan Kejadian Fluor Albus (Keputihan).