Latar belakang: Restorasi kelas V menyajikan tantangan bagi klinis karena tingginya risiko kebocoran mikro pada daerah servikal sekaligus adanya tuntutan estetika. Resin komposit single-shade merupakan material yang relatif baru di pasaran dan diklaim dapat menyamai semua warna gigi. Resin komposit bulk-fill diketahui menunjukkan stress penyusutan polimerisasi yang lebih rendah dan aplikasi yang lebih mudah. Tujuan: Mengetahui perbandingan kebocoran mikro resin komposit single-shade dengan resin komposit bulk-fill pada restorasi kelas V. Metode: Penelitian eksperimental dengan sampel 20 gigi premolar rahang atas, dibagi menjadi dua kelompok (n=10), dan dipreparasi kavitas kelas V dengan ukuran 3x3x3 mm. Kelompok A ditumpat dengan resin komposit single-shade, kelompok B ditumpat dengan resin komposit bulk-fill. Sampel dimasukkan ke inkubator dengan suhu 37°C selama 24 jam, kemudian dilakukan proses thermocycling manual pada suhu 5°C dan 55°C sebanyak 100x. Gigi direndam dalam metilen biru selama 24 jam. Sampel dipotong dengan menggunakan separating disc dalam arah bukal ke palatal, dan kebocoran mikro diamati dengan stereomikroskop perbesaran 40x. Hasil: Nilai skor rata-rata kebocoran mikro resin komposit single-shade lebih tinggi dibandingkan resin komposit bulk-fill. Data dianalisis menggunakan uji Mann Whitney yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok tersebut (p<0,05). Simpulan: Resin komposit single-shade memiliki kebocoran mikro yang lebih besar dibandingkan dengan resin komposit bulk-fill.