Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Korelasi Lingkar Lengan Atas (LILA) Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Bayi I Made Arya Subadiyasa; Ratu Diah Koerniawati; Nadya Ariani
Ghidza: Jurnal Gizi dan Kesehatan Vol 7 No 1 (2023): June
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/ghidza.v7i1.656

Abstract

Berat badan lahir rendah merupakan faktor risiko terjadinya stunting dan wasting sampai anak berusia 5 tahun. Berat badan lahir bayi berhubungan erat dengan status nutrisi ibu hamil. Status nutrisi ibu hamil diukur menggunakan Lingkar Lengan Atas (LILA). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara LILA trimester 1 dan LILA saat sebelum persalinan cukup bulan dengan Berat badan lahir bayi. Studi potong lintang pada 127 ibu hamil di RS Kurnia Serang Banten periode bulan Februari 2021 sampai bulan Juli 2021 menggunakan kuesioner dan anthropometri. Nilai rata-rata dan standar deviasi Lila Semester 1 dan LILA saat sebelum persalinan adalah 26.42 ± 3.37 cm dan 26.36 ± 3.20 cm sedangkan nilai rata-rata berat badan lahir bayi adalah 3046.29 ± 421.65 gram. Uji korelasi menggunakan spearman's rho antara LILA Trimester 1 dengan Berat Badan Lahir Bayi mendapatkan koefisian korelasi 0.293 dengan sig (2-tailed) 0.001 dan antara LILA saat sebelum persalinan cukup bulan dengan berat badan lahir bayi mendapatkan koefisien korelasi 0.320 dan sig (2-tailed) 0.000. LILA berkorelasi positif dan signifikan terhadap berat badan lahir bayi. Dengan mengetahui status nutrisi ibu hamil, dapat dilakukan intervensi gizi untuk mendapatkan berat badan lahir bayi yang optimal.
Lilitan Tali Pusat Di Leher Dan Tubuh Janin Sebagai Penyebab Kematian Bayi Dalam Rahim : Laporan Kasus Subadiyasa, I Made Arya; Ariani, Nadya
Tirtayasa Medical Journal Vol 2, No 2 (2023): April
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62870/tmj.v2i2.19668

Abstract

Penulis melaporkan kasus kematian janin dalam rahim yang diakibatkan oleh kompleksitas lilitan tali pusat pada bagian tubuh multipel pada janin. Lilitan tali pusat pada leher janin diketahui sejak usia kehamilan 27 minggu akan tetapi pola dari lilitan tidak diketahui. Pada usia kehamilan 32 minggu pasien tidak merasakan gerakan janin, denyut jantung janin sudah tidak ada yang dikonfirmasi dengan ultrasonografi (USG). Janin dilahirkan dengan seksio caesarea dan ditemukan lilitan tali pusat di leher, melintang di punggung dan melilit bagian badan janin dengan Panjang tali pusat 76 cm. Penilaian prenatal USG tali pusat yang baik, dapat memprediksi hasil luaran janin. Komunikasi yang baik juga perlu dilakukan pada pasien yang diketahui janinnya terdapat lilitan tali pusat agar pasien tidak khawatir berlebihan tetapi juga memahami bahaya dari lilitan tali pusat.
Lilitan Tali Pusat Di Leher Dan Tubuh Janin Sebagai Penyebab Kematian Bayi Dalam Rahim : Laporan Kasus Subadiyasa, I Made Arya; Ariani, Nadya
Tirtayasa Medical Journal Vol 2, No 2 (2023): April
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62870/tmj.v2i2.19668

Abstract

Penulis melaporkan kasus kematian janin dalam rahim yang diakibatkan oleh kompleksitas lilitan tali pusat pada bagian tubuh multipel pada janin. Lilitan tali pusat pada leher janin diketahui sejak usia kehamilan 27 minggu akan tetapi pola dari lilitan tidak diketahui. Pada usia kehamilan 32 minggu pasien tidak merasakan gerakan janin, denyut jantung janin sudah tidak ada yang dikonfirmasi dengan ultrasonografi (USG). Janin dilahirkan dengan seksio caesarea dan ditemukan lilitan tali pusat di leher, melintang di punggung dan melilit bagian badan janin dengan Panjang tali pusat 76 cm. Penilaian prenatal USG tali pusat yang baik, dapat memprediksi hasil luaran janin. Komunikasi yang baik juga perlu dilakukan pada pasien yang diketahui janinnya terdapat lilitan tali pusat agar pasien tidak khawatir berlebihan tetapi juga memahami bahaya dari lilitan tali pusat.